S2 - 05

538 58 2
                                    

Istana presiden,

"Pak, kepala Park dan tim nya ada di sini." Ucap salah satu Paspamres.

"Biarkan mereka masuk." Balas sang presiden.

"Ye pak."

Tidak lama masuklah kepala Park dengan ke 5 anggota Black Hole.

"Anyeonghaseo." Sapa mereka membungkuk hormat.

"Anyeonghaseo, duduklah." Balas presiden.

Kepala Park dan anggota timnya segera duduk.

"Kepala Park, saya ingin anda dan tim anda yang dulu untuk menuntas kan kasus ini. Aku ingin kalian menangkap para teroris tersebut, saya tidak ingin Korea Selatan kembali dibuat kacau oleh terorisme yang terus terjadi." Ucap presiden to the poin.

"Nde presiden, saya dan tim saya akan berusaha." Balas kepala Park tegas.

"Black Hole bukan? Bukankah anggota kalian ada 9? Lantas dimana 4 orang lainnya?." Tanya presiden.

"Ah begini pak, kami akan berusaha menghubungi mereka untuk kembali." Jawab kepala Park tersenyum kikuk.

"Apa maksud anda? Katakan pada mereka ini adalah panggilan negara. Aku memiliki wewenang untuk itu bukan?." Balas presiden yakin, membuat kepala Park tersenyum kecut.

"Itu hanya akan berlaku untuk satu orang, presiden. Karena dia masih berada di Korea untuk tiga lainnya mereka meninggal kan Korea juga...mereka memiliki kewarganegaraan diluar Korea. Jadi untuk memanggil mereka akan sangat sulit." Jelas kepala Park membuat presiden mengerutkan keningnya.

"Jadi begitu? Coba saja siapa tau mereka akan kembali." Balas presiden kekeh.

"Nde pak." Ucap kepala Park tersenyum tipis.

Keesokan harinya,

Seoul city hospital,

Seorang wanita cantik berjas putih berjalan dengan anggun memasuki rumah sakit.

"Pagi dokter Park." Sapa salah satu perawat disana.

"Pagi." Balas sang dokter terseyum.

"Dokter Park!." Panggil seseorang dari arah belakang membuat sang dokter menoleh.

"Dokter Choi?." Ucap dokter Park bingung.

"Ah nde, selamat pagi dokter Park. Anda baru tiba?." Tanya dokter Choi basa-basi.

"Nde, saya baru saja tiba. Ada yang bisa saya bantu dokter Choi?." Jawab dokter Park tersenyum ramah.

"Begini, apa anda memiliki waktu luang nanti malam?." Tanya dokter Choi dengan wajah memerah malu.

"Nanti malam? Sepertinya saya kosong, ada apa dokter?." Jawab dokter Park membuat senyum lebar muncul diwajah dokter Choi.

"Maukah anda makan malam bersama saya dokter?."

"Makan malam ya? Boleh."

Mendengar jawaban itu dokter Choi hampir saja melompat kesenangan namun ia tahan.

"Baiklah dokter Park, nanti anda pulang bersama saya saja bagaimana?."

"Ah? Boleh, kebetulan saya tidak membawa mobil hari ini." Balas dokter Park tersenyum.

"Permisi dokter, dokter Park anda sudah ditunggu di ruang operasi." Ucap seorang perawat menyela dengan sopan.

"Ah? Baiklah. Dokter Choi saya permisi terlebih dahulu." Ucap dokter Park tersenyum ramah lalu pergi.

"Dia memasuki sarang singa dengan sendirinya, baguslah dengan begitu kau tidak perlu bekerja keras eonnie." Ucap seorang wanita dari earphone yang dikenakan dokter Park.

Black Hole [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang