Lotte World, Seoul.
Rosé melepas helmnya dan berjalan menuju loket untuk masuk kedalam Lotte World. Setelah ia mendapatkan tiketnya berjalan dengan santai dan mata yang melihat kesana kemari dibalik kacamata hitamnya.
"I got you." Gumamnya menyeringai.
"Ambil benda kecil dengan tombol merah ditangan wanita itu Rosé-ssi." Ucap Jennie disebrang sana.
"I know, Cat Lady." Balas Rosé.
Bukannya menuju wanita itu Rosé malah menuju penjual Tteokbokki dan membelinya. Melihat tingkah Rosé membuat Jennie mendengus dingin.
"Apa yang kau lakukan Rosé-ssi?." Tanyanya dengan dingin.
"Makan, kau mau?." Ucap Rosé seraya mengangkat Tteokbokki nya mengarah pada salah satu cctv disana.
"Bodoh!." Umpat Jennie geram.
"Dasar kucing pemarah!." Gumam Rosé yang masih bisa didengar dengan jelas oleh Jennie.
"Apa kau bilang sialan?!." Teriaknya membuat telinga Rosé berdengung dan menabrak seseorang, serta membuat makanannya terjatuh.
"Oh shit, maafkan saya." Ucap Rosé dengan nada menyesal pada seseorang yang ia tabrak seraya membuka kacamatanya lalu dia berlari mengambil sebuah pengki dan sapu taman kemudian menyapu bekas makanan itu. Dan bergegas membuangnya ke dalam tong sampah. Membuat seseorang itu terkejut karena benda kecil ditangannya ikut terbuang.
Ketika melihat seseorang itu ingin berlari kearahnya Rosé dengan sengaja menjegal kaki seorang pria dan membuatnya jatuh mengenai tong sampah itu sehingga membuat tong sampah itu terjatuh ke sungai.
"Yak, apa yang kau lakukan?!." Teriak marah wanita itu.
"Ha? tentu saja membuang sampah?." Jawab Rosé dengan kepala dimiringkan dan membuat ekspresi bingung.
"Sialan!." Umpat Wanita itu marah lalu berniat pergi.
"Tunggu, aku memiliki hadiah untukmu." Ucap Rosé seraya memgang tangan wanita itu, lalu dengan cepat memborgol kedua tangan wanita itu membuat wanita itu dan orang-orang disekitarnya terkejut.
"Anda ditangkap nona teroris!." Ucap Rosé menyeringai dan sekali lagi membuat orang-orang terkejut mendengarnya.
"Teroris?!."
"Wanita itu teroris?!."
Lalu tiba-tiba saja dari kerumunan orang-orang itu keluar beberapa polisi yang menyamar dan langsung memegangi wanita itu.
"Terimakasih atas kerjasama anda Mayor Rosé." Ucap seorang Detektif wanita itu seraya tersenyum ramah dan menjabat tangan Rosé.
"Ya, itu sudah tugasku." Balas Rosé.
"Jika begitu saya permisi Mayor." Ucap Detektif wanita itu lalu pergi diikuti anak buahnya.
"Misi selesai Ms. Kucing pemarah!." Ucap Rosé tersenyum menatap cctv lalu berbalik dan mengenakan kacamata hitamnya kembali dengan santai.
Sedangkan disebrang sana Jennie dibuat kagum sekaligus marah dengan Rosé. Kagum atas aksinya dan marah karena dia menyebutnya Kucing pemarah. Demi tuhan bahkan rekan-rekannya yang lain kecuali Irene dan Lisa saja masih segan terhadapnya tapi lihatlah wanita sok keren itu. Benar-benar membuat darah tinggi.
Seoul Station.
Lisa tengah berjalan santai menuju stasiun bawah tanah dengan memakan sebuah popcorn yang ia beli diatas sana. Membuat Jisoo yang tengah memantaunya menggeleng tidak habis pikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Hole [End]
Fanfic[Warning!! Banyak adegan kekerasan di cerita ini!!!] Menceritakan kisah sebuah tim gabungan yang ditugaskan untuk memecahkan suatu kasus yang tengah menghebohkan Korea Selatan. Bagaimanakah kisah mereka mengungkap misteri kasus itu?