15| Tepat ?

603 62 15
                                    

Malam dan hujan adalah dua hal yang paling bisa membuat nyaman. Begitupun dengan Nabila Anasera, dia tengah duduk di balkon kamar sembari menikmati air hujan yang mengenai tangannya.

Nabila tenggelam dalam pesona malam dan hujan, seperti di tarik pada rasa nyaman dan meneduhkan. Namun suara mobil membawanya kembali sadar.

Nabila bergegas berdiri dan masuk ke dalam kamar. Ia tak ingin melihat seseorang di dalam mobil yang baru saja masuk pekarangan rumah.

Alam bawah sadar yang kerap muncul ketika suara mobil dari seseorang yang ia ketahui itu maka ia akan sesegera mungkin masuk dan menghindar.
_________

" Mamah suka kesel sama papah kamu Sar dari jaman kamu sampe Nabila gak ada sekalipun dia beliin baju buat mamah. Kamu denger ini Yusar, kamu sekolah sampe akhirnya sekarang udah dapet kerjaan pun dia sama sekali gak ngeluarin uang sedikitpun. Bahkan sekarang mamah ngerasa gak pantes jadi orang tua buat kamu sama Nabila. "

Nabila merasa hatinya berdenyut sakit, sebuah perasaan yang menyesakkan. Ia tidak ingin mendengar ini terlebih saat dia tengah makan.

Nangis pas makan gak enak banget kan guys :)

Nabila berusaha untuk menghabiskan sarapannya, namun air matanya tak bisa berhenti ketika ingatan itu kembali menghantui.

" Aku emang lupa beberapa memori, tapi kenapa memori yang paling bikin aku down malah sering muncul gitu aja. Ingat hal itu mudah tapi untuk kembali utuh aku terlalu payah "
__________

Rony baru saja tiba di sebuah rumah putih yang terkesan nyaman saat di lihat. Baru saja akan mengetuk pintu, Rony mendapati Nabila tengah duduk lesehan di dekat kolam ikan kecil. Tapi Rony merasa ada hal yang berbeda, mata indah itu seperti tengah redup.

Rony mendekat perlahan, takut membuat Nabila terkejut dan tak nyaman. Rony mengulas senyum dan menghembuskan nafas panjang.

Nabila tak berbicara sama sekali tatapannya melihat air di dalam kolam ikan, tapi pikirannya entah kemana. Nabila seperti tengah bergelut dengan sesuatu yang tak kasat untuk di ketahui.

" Naraa " panggil Rony pelan.

" Heyy " ucap Rony lagi

Nabila menoleh " Eh kak Rony, loh udah sampe? Kapan nyampenya ?"

" Dari tadi, kamu ngelamunin apa Nab ? "

Nabila menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

" Kalo kamu butuh di dengar, aku siap menjadi telinga buat kamu. Aku emang gak sebaik itu, tapi akan ku usahakan untuk mengerti segala bentuk mu Nabila Anasera "
__________

Nabila baru saja sampai di kelas, di kelasnya ia sedikit pengang karena teman-temannya mendengarkan musik terlalu kencang.

" Sakit banget " lirih Nabila saat merasakan sakit di bagian perutnya.

Nabila tersenyum. Psikofisologis. Nabila tengah merasakan itu. Nabila akan sakit di bagian lambung ketika ia mengalami pressure.

" Aku harus rilis emosi aku setelah ini " ucap Nabila saat menyadari simtom yang ia alami.

" Nab kenapa berdiri terus ?" Tanya Anggis heran.

" Ha? Lah ko aku masih berdiri sih "

Anggis geleng-geleng kepala saat mendengar jawaban polos dari Nabila. Karena gemas Anggis mencubit pipi perempuan yang menggemaskan ini.

" Nab " panggil Rony

Nabila mengernyit, kenapa Rony bisa ada di gedung fakultasnya.

" Sini dulu bisa?  "

Nabila mengangguk dan berjalan mendekat. Menjauh dari Anggis yang pastinya akan mewawancarai dirinya.

" Kenapa ka Rony ?"

" Malam ini Diva ulang tahun, kamu harus dateng. Ini pernyataan bukan pertanyaan."

Nabila mengerucutkan bibirnya, apa-apaan ini. Nabila menarik ujung baju Rony.

" Kamu makin kaya anak kecil Nab, tapi gapapa asalkan cukup sama aku aja bertingkah gini nya ya "

" Mau kau itu "

Rony tersenyum lebar menampilkan gigi nya.

" Kalo kelasnya udah beres kabarin, mau anter aku beli kado buat Diva kan ?"

Jelas Nabila setuju, bagaimana pun dia akan menghadiri acaranya, setidaknya Nabila memberi sesuatu untuk menghargai adiknya Rony.

" Selamat belajar peri kecil nya Ony " tak lupa Rony mengusap kepala Nabila.

" Nabila sama kak Rony jadian " ucap Anggis heboh
_______

Nabila tidak nyaman ketika semua mata tertuju padanya. Terlebih banyak yang notice dirinya tadi saat kedatangan cowok cool yang terkenal itu, siapa lagi kalo bukan Rony Revandra Parulian.

Tapi ia berusaha untuk mengabaikan mereka. Meladeni mereka hanya akan menghabiskan energi dirinya sendiri.

Nabila meminta Rony untuk menemuinya di luar kampus, ia tidak ingin banyak mata yang melihat dirinya.

" Maaf bikin kak Rony nunggu " ucap Nabila saat melihat ada peluh di dahi Rony.

Nabila membuka tas selempang dan memberikan tissue kepada Rony. Rony tersenyum dan menerimanya.

" Kita cari makan dulu yuk Nab. Laper banget nih "
____________

Rony sangat merasa bersyukur Nabila kembali tertawa lagi. Meskipun dirinya harus menerima dengan sepenuh hati rambutnya di kuncir satu tepat di atas kepalanya.

" Kenapa senyum terus, serem tau "

" Ih kak Rony kemasukan ya, takut "

Rony mengerucutkan bibirnya. Kemasukan katanya. Bisa-bisanya Nabila berpikiran seperti itu. Takjub sekali Rony pada pemikiran Nabila.

" Aku lagi seneng tahu Nab, kamu kembali tersenyum kaya sekarang. Rasanya bahagia banget. Terima kasih Nabila "

Nabila merasa tersentuh, hanya Rony yang berkata terima kasih ketika Nabila tersenyum. Selama ini dia tak mendapatkan itu. Nabila merasa matanya memanas. Aish kenapa dia se sensitif ini.

" Hey, ko matanya berkaca-kaca gitu hmm, aku salah ngomong ya ? Minta maaf "

Nabila malah semakin menangis mendengar itu. Kenapa lelaki di depannya selalu mampu menarik dirinya.

" Aku sebelumnya belum pernah dapat kata terima kasih ka. Pasti nanti pacar kak Rony bakalan di treat baik banget, kalo kak Rony punya pacar lagi kasih tau aku ya Kak, biar aku bilangin selamat kamu mendapatkan lelaki yang tepat "

Rony mengulas senyum manisnya ketika mendengar penuturan Nabila.

" Jadi selama ini aku udah jadi lelaki yang tepat buat kamu Nab ?"





Maaf readers kalo part ini kurang ada feel nya, selamat menikmati


RONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang