13 | Berharga

517 55 3
                                    

Rony menatap Nabila dengan senyum tak pernah luntur. Menyaksikan seorang gadis yang tengah beranjak dewasa tapi masih menyukai hal-hal layaknya anak kecil. Rony terkekeh pelan saat melihat Nabila mengambil warna merah untuk mewarnai gambar Upin di Styrofoam kecil yang tersedia di pasar malam.

" Nab kenapa merah ? "

" Si Upin nya lagi marah kak. Katanya ayam nya di habisin si Ipin "

Rony tertawa keras sembari memegangi perutnya. Betingkah lagi rupanya ucap Rony dalam hati.

Nabila mengerutkan kening melihat Rony yang tertawa terpingkal-pingkal. Nabila mengabaikannya dan melanjutkan acara melukis.

" Kak Rony, tolong fotoin aku dong sama hasil karya aku "

" Oke, berdiri di depan bianglala Nab biar lebih aesthetic "

Nabila mengikuti seruan Rony dan berdiri tepat di depan bianglala.

" Cantik " ucap Rony

" Ish bisa fokus gak kak, aku minta fotoin bukan liatin mba mba cantik "

" Kamu cantik Nabila Anasera "

Pipi Nabila memanas saat sebuah kalimat kramat itu tertuju untuknya. Apa benar ? Tanya Nabila lirih

" Permisi bang boleh tolong fotoin kita gak bang ?"

" Boleh bang "

Nabila dan Rony berdiri berdampingan dengan jarak yang tipis bahkan bahu keduanya saling bersentuhan.

" Gak ada gaya lain apa ? "

Nabila dan Rony saling beradu pandang. Keduanya merasa salting karena posisi mereka begitu dekat.

Dengan cepat Rony mengandeng Nabila. Nabila terpaku atas perlakuan Rony yang begitu tiba-tiba.

" Udah bang, ni hp nya "

" Thanks bang "

" Btw cewe nya cantik banget bang "

Rony memberi tatapan tajam saya mendengar pujian untuk Nabila dari laki-laki lain.

Nabila tersenyum tipis menanggapi abang-abang tadi, dan menatap Rony heran saat muka dongkol masih tertera.

" Nab kamu punya mantra apa sih ? Aku terlalu b aja untuk kamu yang spek bidadari. Apa aku pantas mendapatkan kamu Nab ? "
_______________

Nabila menatap potret dirinya dan Rony di pasar malam, sebuah perpaduan yang mampu menariknya untuk selalu merasakan euforia itu.

Guling-guling di kasur karena kejadian semalam membuat hari Nabila lebih banyak bunga dan kupu-kupu berterbangan.

" Kak Rony ko bisa buat aku jatuh hati sih, masa aku jatuh hati sama kating semenyebalkan dia " ucap Nabila sembari memperhatikan foto saat dirinya di gandeng Rony di pasar malam.

Menurut readers Nabila udah jatuh hati gak sih ?
__________

Tak hanya Nabila yang merasakan euforia sendirian, Rony Revandra Parulian pun merasakan rasa bahagia yang sama bahkan kapasitasnya lebih besar.

Bahkan ia merasa ingin mencrak-mencrak karena kebahagiaan nya lebih. Bahkan mamah serta adik perempuannya dibuat heran dengan tingkah Rony.

" De, Abang kau kenapa dia ?" Tanya mamak Rony.

" Gak tau aku Mak. Aneh kali, gak biasanya liat kak Rony se aktif ini. Setelah kejadian itu "

" Meskipun lagi kasmaran biasanya dia nggak sebahagia ini kan ?"

" Iya sama mbak Lesa dia gak sebahagia ini. Tapi Ade dukung banyak lah sebab ade ngerasa bahagia waktu liat Abang se bahagia ini "

Mamak Rony mengangguk dan memperhatikan Rony yang terus tersenyum.

" Semoga kau lebih kuat. Ayo bertahan lebih lama lagi "
___________

Nabila tengah mengayuh sepeda di sekeliling komplek nya saat sore menyapa. Sesekali melihat sekeliling apakah ada jajanan yang bisa ia makan.

" Kok aku jadi pengen ke SLB ya " gumam Nabila saat melihat ABK yang tengah membeli ice cream dengan seorang perempuan.

Nabila membeli ice cream duduk di bangku sebelah ABK yang tengah melahap ice cream nya.

" Masya Allah " ucap Nabila takjub pada ABK yang ia lihat, dia tengah memandang sebuah lukisan.

" Halo Ade, lukisannya cantik banget "

" Iya, buatan aku "

Nabila di buat semakin takjub saat anak lelaki yang tengah ia lihat memegang lukisan ternyata itu adalah karyanya sendiri. Nabila merasa berharga bisa melihat abk yang memiliki kemampuan yang tidak ia miliki.

" Kamu hebat de "

Anak lelaki itu hanya tersenyum. Dan menyodorkan lukisannya. Nabila menatap bingung.

" Buat kaka "

" Buat aku ? Eh gimana ini ?"

" Gapapaa ambil aja kak. Adek saya berarti nyaman sama Kaka " ujar seorang perempuan yang diperkirakan usianya lebih tua dua tahun dari Nabila.

" Umm makasih " ucap Nabila.

" Aku Fairuz kak "

" Halo Fairuz. Salam kenal, aku Nabila "

" Kak Bila cantik "

Nabila merasa salting saat Fairuz abk yang ia temui memujinya.

" Ah terimakasih, jadi malu. "

" Kita duluan ya Nabila, aku sama Fairuz mau ke rumah sakit " ucap Kaka Fairuz.

Nabila mengangguk " oalah oke ka, hati-hati "

Nabila menatap kepergian kakak beradik yang terlihat indah di matanya.

" Huaa kenapa mata aku memanas gini, berkaca-kaca " ujar Nabila lirih sembari mengusap matanya.

Bukannya mereda, Nabila merasa sesak melingkupi dirinya. Sebuah tamparan yang menyadari dirinya untuk bertahan lebih lama lagi.

" Ayo Nabila Anasera, kita bertahan lebih lama lagi. Setidaknya kita bertahan agar terus merasakan naik motor tanpa tujuan "


Halo readers, aku pengen cerita "RONA" ini gak hanya mengangkat tentang Rony dan Nabila, tapi disini aku pengen angkat juga tentang mental health supaya kita lebih aware.

Terimakasih telah berlayar pada cerita ini. Kamu sehat-sehat ya :)

RONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang