12 | Menyebalkan

605 76 3
                                    

Nabila terus menggerutu saat melihat kelakuan Rony yang terus menjahilinya.

" Ish kak Romy kenapa sih, betingkah kali rupanya "

Rony tersenyum saat mendengar logat Nabila yang mulai ada aksen Medan nya.

" Biar, yang menyebalkan selalu diingat "

" Aku kesel loh di jailin mulu. "

" Maaf ya, aku kangen sama kamu jadi ya gitu "

Nabila mengerucutkan bibirnya dan mendelik. Kenapa harus menjahilinya padahal banyak cara lain kan ucap Nabila dalam hati.

Nabila mengacuhkan Rony dengan memainkan handphonenya. Nabila tengah asyik membaca pesan di grup kelasnya.

Rony yang merasa di abadikan dan mencubit hidung Nabila gemas sambil tertawa. Setelah itu pergi begitu saja.

Nabila sudah muak dengan tingkah Rony yang menyebalkan. Nabila marah tapi bukan perkataan yang keluar dia malah menangis.

Nabila bahkan merasa sesak ketika merasa de Javu di masa lalu. Dia selalu merasa kalah ketika marah, dia tidak bisa berbicara tapi ia malah menangis.

Sedangkan Rony panik melihat Nabila tengah mengusap ujung matanya. Dengan cepat Rony bergegas menghampiri Nabila. Menatap nya sendu dan penuh tanya.

" Nab kenapa ? "

Nabila tersenyum mendengar pertanyaan Rony. Dan menggelengkan kepalanya.

" Kak ayo ke taman itu. Aku pengen main ayunan "

Ucap Nabila sembari meninggalkan Rony yang masih duduk di bangku.

Rony mengikuti Nabila dan mengabadikan aktivitas yang di lakukan Nabila dan dirinya. Rony hanya ingin semua hal yang tengah dan telah bisa kembali ia lihat dengan baik.

Nabila tersenyum lebar saat ayunan itu membawanya melaju kencang sedang Nabila melihat Rony merekamnya dan tersenyum sembari kepalanya miring.

" Masya Allah emang boleh se-comel itu " ucap Nabila lirih dan menggelengkan kepalanya.

" Kak Rony ayo duduk sini di ayunan sebelah aku "

" Iya iyaa, sebentar "

Keduanya asyik menikmati beberapa episode masa kecil yang masih bisa di rasakan di usia yang sekarang.

" Kak, Nab terbang " ucap Nabila sembari merentangkan tangannya.

" Kalo deket sama kamu, aku suka ngerasa gitu Nab "
_____

Nabila tengah mengetuk-ngetuk jari di atas meja. Ia merasa bosan menunggu kelas berikutnya.

" Kenapa sih Nab " tanya Edo sembari menyeruput es kantong di tangannya.

" Bosen banget. Lama "

" Kantin Nab. Biasanya ke danau kan ?" Tanya Anggis.

" Lagi gak mau Gis. Aku ke perpustakaan dulu deh lumayan masih ada setengah jam . Bye "

Setelah mengetakan itu Nabila mengambil tas dan handphonenya keluar dari kelas. Banyak pasang mata yang melihatnya terlebih banyak label yang ia dapatkan dari orang-orang. Entah itu sebagai peri kecil, dan si kecil yang cerdas.

Nabila sampai di gedung perpustakaan, gedung yang sangat ia sukai dan nikmati setiap detik yang di habiskan. Nabila berjalan menuju rak-rak buku. Memilih buku apa yang hendak ia baca.

Nabila mulai mengambil lima buku tentang psikologi dan akan mulai membaca di meja yang tersedia.

Nabila mengulas senyum saat sebuah buku tertulis sebuah kalimat yang mendeskripsikan dirinya.

" Untuk setiap jiwa yang haus akan ketenangan "
______________

Rony tengah memetik gitar dengan nada yang rancu. Sesekali menyesap kopi dingin.

Hingga petikan itu sampai pada sebuah lagu Hampa karya Ari Lasso. Rony hanyut pada bagian reff

Entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana kau rindukan aku?
Seperti diriku yang s'lalu merindukanmu
Selalu merindukanmu

Rasa cemas dan takut mulai melingkupinya. Ia selalu takut dan khawatir akan kembali kehilangan Nabila. Dia tidak ingin ada hampa yang menjadi jeda.

" Nab, aku emang peran pengganti. Tapi rasa aku ke kamu semakin hari semakin gak bisa di obati "
_________

Nabila menatap Rony kesal, dia sudah menunggu Rony satu jam. Dia sudah siap sejak pukul sembilan pagi. Dan katanya akan di jemput pukul sepuluh, tapi sampai sekarang pukul sebelas lebih empat puluh menit Nabila belum melihat batang hidung Rony sama sekali.

Suara deru mobil terdengar jelas i telinga Nabila. Nabila menghembuskan nafas panjang dan mengulas senyum tepat saat mobil itu berhenti di depannya.

Rony keluar dari mobil, dengan outfit kemeja hitam dan jins hitam, jangan lupakan kacamata yang bertengger di hidungnya.

" Nab maaf, aku ketiduran "

Nabila hanya mengangguk " Yuk kak, udah pas banget nih "

Rony berjalan dan membukakan pintu untuk Nabila. Setelah itu masuk ke pintu kemudi dan mulai melajukan mobilnya.

Rony melihat Nabila yang fokus melihat jendela. Rony sangat tahu diri bahwa dia sangat telat terlebih bagi Nabila yang se-disiplin itu.

Setelah dua puluh menit menempuh perjalanan, Rony memarkirkan mobilnya di sebuah mesjid di pinggir jalan.

" Aku tunggu di sini Nab "

Nabila mengangguk dan bergegas turun. Bukan sekali dua kali Rony mengerti tentang waktu dirinya untuk beribadah. Hal yang paling ia syukuri, namun ada sedikit resah ketika sepertinya tak ada lagi kelanjutan yang pasti.

Sedangkan Rony mengulas senyum getir, ia yang tak menyalahkan siapapun. Ia hanya merasa berada di posisi tidak bisa melihat sebuah dinding tinggi ketika jatuh hati.

Setelah melaksanakan sholat Nabila bergegas masuk ke mobil tidak ingin membuat Rony menunggu lama.

" Terima kasih " ucap Nabila sembari melihat Rony.

Sebuah kalimat yang sederhana tapi bagi Rony yang mendengarnya banyak makna lain dari kalimat itu.

Tidak secanggung saat perjalan awal, Nabila dan Rony bersandung di mobil dengan playlist lagu yang menjadi favorit keduanya.

Kau bermasalah jiwa aku pun rada gila
Jodoh akal-akalan neraka kita bersama
Kau langganan menangis lakimu muntah-muntah
Begitu terus sampai Iblis tobat dan sedekah

Terkadang rasanya leher terbakar hingga pagi
Seperti aku hidup berpasangan dengan api
Berhenti ulangi psikolog dan terapi
Aku isi bensin kita coba lagi

Nabila menatap Rony takjub saat sebuah lagu yang sering ia dengar di nyanyikan oleh seseorang yang selalu ia harapkan kehadirannya.

" Nab boleh minta tolong ambilin paper bag di belakang ? "

" Boleh kak bentar "

" Ini kak "

" Coba buka Nab "

Nabila membukanya dan mengerjap takjub. Diliriknya Rony yang sesekali melihatnya.

" Ini buat siapa kak ? "

" Buat kamu lah Nabila Anasera "

" Kenapa bunga matahari kak ? "

" Karena kamu memiliki definisi cantik sendiri dan selalu bersinar Nab. Terus berkembang dan menyinari siapapun yang ada di sekitar kamu. Selalu membuat hangat dan jangan dulu lenyap "




Jangan lupa vote dan komen ya :)
Terimakasih




RONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang