Lembar ke-27

10 2 0
                                    

Penaku teramat lihai menggambarkan sosokmu; mendeskripsikan ketenangan bak air yang mengalir di sela-sela batu.

Aku tenggelam di antara kalimat-kalimat berlumur tinta yang kubuat sendiri.
Seakan ingin hidup selamanya bersama tarikan majas dan diksi.
Tapi kamu tak perlu lagi kukiaskan.
Sebab keindahanmu terbentang luas meski tanpa dipaksa untuk di-hyperbola-kan.

Meski kelak tintaku habis.
Namamu tak akan ikut terkikis.

Kamu telah abadi bersama udara.
Maka kamulah yang kuembuskan sebagai napas terakhirku ketika tiba waktunya.

...
Karawang, 2023

Tangkai Tua & Daun KeringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang