Aku semakin tenggelam di dasar kerinduan yang mengatasnamakan kamu.
Rindu yang tidak pernah bisa menjeda meski sebatas tanda koma.
Rindu ini selalu mengalir bebas seperti aliran darah.; apabila rindu ini terhenti, mungkin aku akan mati. Setidaknya, paling sedikit, dada seakan dihantam kilatan petir yang membuatku tak bisa berkata lagi.
Rindu ini milikmu.
Untukmu.
Dan hadir karenamu.Maka satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah melihatmu tersenyum diiringi wangi khas milik tubuhmu.
Namun menyebalkannya, setelah itu aliran rindunya tetap tidak akan terhenti; aku tidak akan mati. Justru kau tambah lagi kuantitasnya.
Dan setelah kau kembali pergi di hadapan kedua mataku, 'rindu' ini bukannya habis,
Ia malah semakin menggila....
Karawang, 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangkai Tua & Daun Kering
PuisiPenggalan puisiku ini lahir dan hidup bersama aliran darahmu. Namun di balik itu, ia akan tetap abadi meski kau sudah tak ada di bumi. Bait-bait puisiku ini adalah namamu; diciptakan dari keindahan. Meskipun sederhana, sebab sesungguhnya yang megah...