Lembar ke-39

8 2 0
                                    

Aku semakin tenggelam di dasar kerinduan yang mengatasnamakan kamu.
Rindu yang tidak pernah bisa menjeda meski sebatas tanda koma.
Rindu ini selalu mengalir bebas seperti aliran darah.

; apabila rindu ini terhenti, mungkin aku akan mati. Setidaknya, paling sedikit, dada seakan dihantam kilatan petir yang membuatku tak bisa berkata lagi.

Rindu ini milikmu.
Untukmu.
Dan hadir karenamu.

Maka satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah melihatmu tersenyum diiringi wangi khas milik tubuhmu.

Namun menyebalkannya, setelah itu aliran rindunya tetap tidak akan terhenti; aku tidak akan mati. Justru kau tambah lagi kuantitasnya.

Dan setelah kau kembali pergi di hadapan kedua mataku, 'rindu' ini bukannya habis,
Ia malah semakin menggila.

...
Karawang, 2023

Tangkai Tua & Daun KeringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang