Lembar ke-38

8 1 0
                                    

Puan, apa kau masih ingat?

Di koridor sekolah itu, kita pernah bertemu. Menabrakkan sepasang mata untuk pertama kalinya.

Kukira itu hanyalah pertemuan tak terduga dan segera terlewatkan.
Namun semesta menuliskan pertemuan-pertemuan lain di halaman berikutnya.

Kita semakin dekat; saling mengisi ruang kosong tak kasat mata.
Mengikis keasingan yang perlahan-lahan menghadirkan setitik rasa.

Setitik rasa yang membengkak, semakin membengkak, dan meledak; mencipratkan kenyamanan yang menjalar di sudut-sudut organ dalam.

Dan kini, kamu menjadi hal sederhana untuk kunikmati bersama seruputan kopi di penghujung senja.

...
Karawang, 2023

Tangkai Tua & Daun KeringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang