Puan, apa kau masih ingat?
Di koridor sekolah itu, kita pernah bertemu. Menabrakkan sepasang mata untuk pertama kalinya.
Kukira itu hanyalah pertemuan tak terduga dan segera terlewatkan.
Namun semesta menuliskan pertemuan-pertemuan lain di halaman berikutnya.Kita semakin dekat; saling mengisi ruang kosong tak kasat mata.
Mengikis keasingan yang perlahan-lahan menghadirkan setitik rasa.Setitik rasa yang membengkak, semakin membengkak, dan meledak; mencipratkan kenyamanan yang menjalar di sudut-sudut organ dalam.
Dan kini, kamu menjadi hal sederhana untuk kunikmati bersama seruputan kopi di penghujung senja.
...
Karawang, 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangkai Tua & Daun Kering
PuisiPenggalan puisiku ini lahir dan hidup bersama aliran darahmu. Namun di balik itu, ia akan tetap abadi meski kau sudah tak ada di bumi. Bait-bait puisiku ini adalah namamu; diciptakan dari keindahan. Meskipun sederhana, sebab sesungguhnya yang megah...