Part 21

17.3K 851 30
                                    

Happy Reading!!

Ronald sudah ada di rumah sakit, pagi ini dia akan visit ke ruangan pasien. Menaruh tasnya dan memakai jas kebanggaannya itu.

Ronald bersama suster dan beberapa mahasiswa coass mulai berkunjung ke kamar pasien-pasiennya.

Setelah melakukan visit pasien, Ronald hendak kembali ke ruangannya, namun di tengah perjalanan dirinya bertemu Dokter Shafiyyah, sang mertua.

"Ron." Panggil Bunda Shafiyyah saat mereka bertemu di bangsal rumah sakit.

"Eh Dok, selamat pagi menjelang siang, Dok." Ronald menampilkan senyum nya untuk Bunda Shafiyyah.

"Bunda, Ronald." Bunda Shafiyyah mengoreksi ucapan Ronald.

"Masih di rumah sakit, Dok." Mendengarkan ucapan Ronald, Ibu dari istrinya ini hanya tertawa.

"Gimana Salmiera?" Tanya Bunda Shafiyyah to the point.

"Baik, pagi ini katanya harus ke Medan, Dok." Bunda Shafiyyah kaget.

"Loh? Dasar anak itu, bisa-bisanya kamu ditinggal padahal baru sehari." Bunda Shafiyyah menggelengkan kepalanya.

"Ronald, Salmiera dan Salhiera itu berbeda, wajah mereka memang sama tapi sifat dan perilakunya berbanding terbalik. Maafkan Salmiera ya Ronald kalau anak itu terkesan keras kepala dan tak mau kalah, dia yang paling punya ambisi dan keras di antara semua saudaranya." Dokter Shafiyyah menjelaskan tentang Salmiera, Ronald hanya tersenyum, yaa Salmiera keras kepala, baru tadi pagi Ronald mengatakan hal itu.

"Tapi, dibalik kerasnya dia itu Ron, ada sosok yang manja dan rapuh pada dirinya Ron, tidak sekuat kelihatannya. Minta tolong dijaga ya Ron." Mendengarkan itu Ronald mengangguk.

"Iya Dok," ucap Ronald singkat, jujur saja dirinya bingung mau merespon apa.

Sedangkan Salmiera sudah sampai di Bandara Udara Internasional Kualanamu, Medan Sumatera Utara. Malam ini Salmiera akan tampil mengisi acara private salah satu bank daerah itu.

Salmiera saat ini sudah bersiap di hotel, ditemani Kak Fira dan Kak Sarah. Salmiera sedang di make up oleh Mbak Biya, Salmiera mengecek handphone nya, melihat pesan-pesan apa saja yang masuk. Salah satunya adalah pesan dari sang Bunda yang membuat Salmiera deg-degan.

"Siapa Sal? Tegang banget tuh muka." Tanya Kak Fira yang berada di depan Salmiera.

"Bunda Kak, nggak ada apa-apa kok, cuman cerita aja tentang pasiennya." Alibi Salmiera, tak mungkin Salmiera bilang kalau dia diomeli sang Bunda krna meninggalkan suaminya.

Malam ini Ronald memutuskan untuk kembali ke apartemennya sendiri sekalian dia mengambil beberapa barang yang belum dibawa ke apartemen Salmiera.

Saat ini berada di lobi apartemen Ronald bertemu dengan Paul yang baru saja pindah ke apartemen lamanya yang berhadapan dengan Ronald.

"Ehh Ron!" Panggil Paul heboh.

Ronald menoleh ke arah sumber suara rusuh itu, ternyata sahabat nya si Bule kampung, Paul yang memanggil dirinya.

"Ehh Powl, lo udah pindah ke apartemen lo yang ini lagi?" Tanya Ronald

"Iya Ron, tapi nggak asik malah lo yang pindah." Paul merengek seperti anak kecil yang tak diberi permen.

"Geli gue liat muka lo!" Ronald bergidik melihat ekspresi Bule kampung ini.

"Anjing lo!" Maki Paul sambil memukul lengan Ronald.

Mereka berjalan menuju lift sambil berbicara sesuatu, malam ini rencananya mereka anak bermain PS bersama, mengingat Ronald mengatakan akan menginap di apartemen nya. Paul dengan segera mengajak sahabat nya itu untuk quality time bersama.

Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang