Happy Reading!!
Acara resepsi hari ini sudah selesai, Salmiera dan Ronald juga sudah berada di kamar mereka, sisa berdua setelah tadi diantar oleh Syarisyah dan Kak Hanifa, lebih tepatnya mereka membantu Salmiera.
Saat ini Salmiera sedang menunggu Ronald yang berada di kamar mandi, dia meminta Ronald untuk terlebih dahulu karena tahu dirinya akan sangat lama menghabiskan waktu di kamar mandi.
Sambil menunggu, Salmiera membuka handphone-nya untuk membalas pesan-pesan yang belum dia lihat seharian ini.
Karena terlalu asik dengan kegiatannya, Salmiera sampai tidak sadar bahwa Ronald sudah keluar dari kamar mandi, dia tersadar ketika Ronald menyebutkan namanya.
"Sal, saya sudah selesai," ucap Ronald yang menyadarkan Salmiera dari kegiatannya.
Salmiera mendongakkan kepalanya melihat sumber suara, di sana sudah ada Ronald yang sudah terlihat segar, rambutnya juga masih ada tetesan-tetesan air bekas keramas, Ronald juga memakai kaus putih dan celana pendek hitam, menambah kadar ketampanannya.
"Oh iya." Salmiera beranjak dari duduknya dan segera masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.
Sedangkan Ronald, dia mengambil bantal untuk dirinya tidur (lagi) di sofa, seperti tadi malam.
Mungkin karena terlalu lelah tanpa sadar Ronald sudah memasuki alam mimpinya, padahal baru saja merebahkan dirinya di sofa.
Salmiera yang sudah selesai dengan ritual mandinya keluar dan melihat Ronald yang sudah tertidur di sofa, seperti tadi malam.
Sebenarnya Salmiera kasian kepada pria ini, karena sudah dua malam dirinya harus tidur di tempat yang kurang nyaman. Tapi dia juga bingung harus bagaimana.
Salmiera baru saja mengingat bahwa dirinya tadi memesan selimut tambahan, dia mengambil selimut itu lalu diberikan ke Ronald yang sudah tertidur, setelah memberikan selimutnya kepada Ronald, Salmiera beranjak ke tempat tidur dan menyusul Ronald ke alam mimpi. Hari ini energi mereka terkuras habis.
Ronald terbangun karena ingin buang air, dia merasakan ruangan kamarnya remang, hanya terlihat lampu tidur yang menyala. Ronald juga baru menyadari ada selimut, yang membungkus badanya.
"Salmiera yang taruh pasti," ucap Ronald dalam hatinya, siapa lagi jika bukan Salmiera.
Ronald melihat ke arah tempat tidur, terlihat Salmiera yang sudah terlelap, wajahnya terlihat sangat lelah. Ronald kembali termenung, seharusnya Salmiera tidak masuk dan terlibat dalam masalah ini, Ronald masih sangat merasa bersalah.
Sebelum melanjutkan tidurnya, Ronald mengecek handphone nya, rencananya tadi dia ingin mengecek namun, dirinya ternyata tanpa disadari tertidur.
Banyak chat yang dia terima, ucapan selamat dari teman-temannya yang mengetahui pernikahannya. Dan ada salah satu yang menggangu pikirannya saat ini.
Meskipun sebenarnya dirinya memikirkan hal yang Dokter Jasmine katakan, Ronald tetap melanjutkan tidurnya, karena memang hari ini dirinya sangat lelah. Tentang Dokter Jasmine dan orang lainnya dipikirkan esok hari.
___
Pagi ini Salmiera dan Ronald sedang beberes untuk check out hotel mereka, hari ini mereka akan kembali ke rumah, lebih tepatnya mereka sementara di apartemen Salmiera.
"Sudah semua Sal?" Tanya Ronald yang sudah membereskan barang-barangnya.
Salmiera mengangguk, "Sudah semua nih, mau langsung turun?" Salmiera bertanya kembali.
"Iya." Jawab singkat Ronald.
Salmiera dan Ronald kini sudah berada di dalam mobil yang berjalan menuju apartemen Salmiera. Kedua anak manusia ini hanya diam, larut dalam pikirannya masing-masing.
Hingga akhirnya mobil pun sudah sampai di basement apartemen Salmiera, Ronald menurunkan barang-barang yang mereka bawa dari hotel, sedangkan untuk barang-barang Ronald masih menyicil untuk dipindahkan.
"KAK RONALD! KAK SALMIERA!" Panggil seseorang yang suaranya sangat dikenal oleh keduanya, ya itu Syarisyah yang baru saja keluar dari mobil, disusul oleh Kak Hanifa.
"Loh kalian?" Tanya Salmiera heran.
"Kita mau bantuin kalian beres-beres, yakan Kak Hanifa." Syarisyah menjawab terlebih dahulu sebelum ditanya lebih lanjut.
"Astaga kirain tadi langsung pulang masing-masing," ucap Salmiera heran melihat Kakanya dan adik iparnya yang sepertinya sudah sangat akrab.
"Ih emang kenapasih kalau kita mau ikutan dan bantuin, harusnya kamu tuh bersyukur." Kak Hanifa yang mengomeli Salmiera.
Salmiera hanya bisa diam mendengarkan omelan sang Kaka, padahal dirinya belum ada mengucapkan kalimat lain tapi sang Kaka sudah mengomeli dirinya.
"Yaudah kita naik yuk! Beres-beres, pasti berantakan apartemen kamu kan." Salmiera melotot saat mendengar tuduhan sang Kaka.
"Enak aja! Enggak ya Kak, jangan fitnah gitu ya," ucap Salmiera.
"Yaudah, mending kita naik yuk!" Ajak Syarisyah manarik tangan Kak Hanifa dan Salmiera. Sisa Ronald yang tertinggal di belakang.
____________________________
Setelah membantu membereskan apartemen Salmiera, Kak Hanifa dan Syarisyah pamit untuk pulang dan kini menyisakan Salmiera dan Ronald berdua di apartemen milik Salmiera.
Salmiera masih betah berada di sofa depan televisi sedangkan Ronald sedang di kamar mandi, ingin bersih-bersih katanya.
Salmiera sedang mengecek semua chat yang belum dia buka sejak pagi, betapa terkejutnya Salmiera ketika melihat chat dari Manager nya yang memberitahu bahwa dirinya akan datang ke apartemen nya.
Saat ini Salmiera tampak ketar-ketir karena Kak Fira belum membalas pesannya, dirinya takut jika Kak Fira akan datang ke apartemen nya.
"Aduh gimana ya, kalau Kak Fira datang gimana ya." Salmiera berdiri dan mondar mandir cemas. Ronald yang baru seja keluar dari kamar mandi melihat heran ke Salmiera yang tampak cemas.
"Sal, are you okay?" Tanya Ronald yang tambah membuat Salmiera kaget.
Salmiera menoleh ke arah sumber suara, belum sempat Salmiera menjawab pertanyaan Ronald, handphone nya berbunyi dan Salmiera segera melihatnya. Saat melihat handphone nya itu, Salmiera langsung terduduk lemas sambil berucap syukur, hal ini semakin membuat Ronald bingung apa yang terjadi dengan Salmiera.
Ronald menatap Salmiera seolah kembali bertanya, ada apa dengan dirinya dan apakah dirinya baik-baik saja?
[Telah direvisi, Jakarta 19 Juni 2024]
Hallo! Terima kasih karena sudah membaca cerita ini.
Semoga suka part ini yaaa!!
Komen-komen yaaa kalau ada saran scene gemas hehehe.Segala hal dalam cerita ini hanya fiktif belaka yang dibuat untuk menyalurkan ide buah pikiran. Dimohon untuk tidak membawa ke luar dan dianggap serius!
Kritik dan saran yang membangun sangat terbuka di kolom komentar.
Mohon maaf atas kekurangannya
Salam hangat dari Penulis
Jakarta, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengganti [END]
Romance[SELESAI] Salmiera Shira Aliyyah, penyayi yang sedang banyak diperbincangkan karena memiliki suara yang indah dan lagu-lagunya sudah berada di jajaran lagu hits di tanah air ini tiba-tiba diminta orang tuanya menggantikan saudari kembarnya untuk men...