Part 46

14.7K 799 33
                                    

Happy Reading!!

Pagi ini, Salmiera bangun dengan semangat baru setelah melalui masa sulit setelah keguguran. Dia merasa lumayan baik secara fisik dan emosional, meskipun masih sedikit mengingat, namun hidup harus tetap berjalan tak bisa dirinya jika harus bersedih selau. Dan juga dirinya sudah lama tak bertemu dengan Sal's Friends, hari ini adalah hari yang dia tunggu karena dia akan kembali manggung, kembali menghibur setelah beberapa waktu absen.

Setelah mandi, beribadah, dan menyiapkan perlengkapan Ronald, Salmiera menuju dapur untuk membuat sarapan. Dia memilih membuat roti panggang kesukaan dan sup ayam, makanan favorit Ronald.

Salmiera sedang sibuk dengan masakannya sampai tak sadar jika sang suami, Ronald sudah berada di belakangnya sambil tersenyum, Ronald bersyukur mereka sudah sama-sama mengikhlaskan ujian yang diberikan kemarin, Salmiera sudah mulai kembali menjadi Salmiera yang biasanya.

Ronald menyentuh pundak Salmiera dan membuat istrinya itu terkejut.

"Ronald!" Salmiera membalikkan badannya dan memelototkan matanya.

"Pagi sayang," ucap Ronald sambil mencium kening Salmiera.

"Pagi, lain kali jangan bikin kaget gitu! Kalau aku lagi megang pisau terus reflek gimana?" Omel Salmiera kepada Ronald sambil kembali mengurus masakannya

Ronald terkekeh sambil memeluk sang istri dari belakang, menempelkan dagunya ke pundak Salmiera.

"Harum banget masakannya." Pujian Ronald membuat semburat merah di pipi sang istri.

"Udah sana kamu ke meja makan, aku ribet nih kalau kamu meluk-meluk gini." Omel Salmiera, sebenarnya ini hanyalah kedok untuk salting tak terlihat.

"Aku bantuin!" Salmiera langsung membalikkan badannya.

"No! Kamu udah rapih begini, udah ah sana ke meja makan, bentar lagi selesai," ucap Salmiera sambil mendorong Ronald.

Selama Salmiera melakukan segala aktivitasnya, selama itu pula Ronald melihatnya bahkan hampir tak berkedip untuk melihat kegiatan Salmiera.

Salmiera berjalan ke arah meja makan menyusul Ronald, sambil membawa makanan yang sudah dia buat tadi.

Duduk berhadapan di meja makan, menikmati makanan yang dibuat oleh Salmiera. "Terima kasih, ini enak, selalu enak." Puji Ronald.

Salmiera tersenyum sambil membersihkan makanan yang mengotori sekitar bibir sang suami.

"Iya aku tahu, tapi makannya pelan-pelan ini belepotan gini," ucap Salmiera, Ronald hanya mengedikkan bahunya.

"Ya namanya juga menikmati makanan terenak," ucap Ronald.

"Gembel, masih pagi nih." Salmiera melemparkan lap yang tadi digunakan ke arah Ronald, ya ini untuk menghilangkan salting nya, sekali lagi.

Sudah selesai dengan sarapan pagi ini, Salmiera mengantar Ronald sampai di depan pintu. Salmiera jalan di samping Ronald sambil membawakan tas juga jas putih kebanggaan sang suami.

"Aku berangkat ya, safe flight ya, semangat manggung!" Ucap Ronald setelah itu mengecup kening Salmiera.

Salmiera mengangguk. "Hati-hati di jalannya, besok kita ketemu." Lalu Salmiera memeluk Ronald, ya seperti biasa ritual ini dilakukan sebelum mereka akan berjauhan.

Ronald mengelus punggung Salmiera sambil menghirup aroma khas rambut sang istri. 

"Semangat ya, i love you," ucap Salmiera dalam dekapan Ronald.

"I love you more." Ronald mengangkat wajah Salmiera lalu mengecup bibir ranum itu.

***

Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang