• marah

195 17 2
                                    

•••

Auree bersyukur karena hari tidak ada latihan club, dirinya benar-benar dihadapkan dengan keadaan yang bertambah rumit. Semenjak kejadian Bada menciumnya saat acara club dua minggu yang lalu, dirinya tak bisa hidup dengan aman. Sepertinya para penggemar Bada marah besar padanya, kemana pun ia pergi—selalu saja ada gadis yang memarahinya tanpa sebab.

Mereka akan marah besar dan bahkan sampai mengatai dirimu ini itu. Sangat seram!

Seperti hari ini, sekumpulan gadis memarahinya habis-habisan saat berada di toilet. Auree yang tak mengerti tujuan mereka marah hanya diam saja tak membalas, walau sebenarnya ia sudah muak dan sangat ingin membalasnya. Namun tak ada gunanya, semua hanya salah pandangan saja. Tapi tetap saja, Bada awal semuanya!

Gadis itu menghela nafasnya, seharusnya ia tak mudah jatuh dengan rayuan Chaeyi yang menyuruhnya untuk ikut club dance dan berujung hal tak terduga seperti sekarang. Auree menggelengkan kepalanya, ini bukan salah teman tersayangnya Chaeyi.

Ini salah Bada!

Auree memasukkan semua bukunya dengan paksa kedalam tas ransel berukuran medium itu. Awas saja jika ada gadis aneh lagi yang memarahinya seperti tadi, maka Auree akan mendatangi Bada dan menyuruhnya untuk meluruskan hal itu!

Bada harus tanggung jawab untuk kedamaian hidupnya di masa sekolah menengah!

Harus!

Ia melirik sekitar, lalu melangkah cepat keluar kelas dan segera menuju lorong. Takut ada sekumpulan gadis lain yang mungkin saja telah menunggunya untuk melampiaskan kemarahan mereka. Namun mendadak Auree berhenti diujung lorong dekat tangga lantai atas, ia merasakan hawa keberadaan seseorang yang terasa kuat. Spontan saja kepalanya mendongak keatas. Gadis itu terbelalak kaget.

"AAAAKKKHHHHH!"

Auree berteriak kuat saat melihat kepala Bada yang mengintip dari balik tangga lantai atas. Buru-buru Auree menuruni tangga dengan berlari, sedangkan gadis tinggi itu menatap bingung. Ada apa dengan Auree hingga ia begitu terburu-buru?

Bada melamun sejenak sebelum akhirnya suara Tatter memanggilnya, memecahkan lamunan gadis itu. Bada segera pergi dari tempatnya.

Sementara Auree terengah-engah, ia sangat takut. Apa dia tak salah lihat? Bagaimana bisa Bada terlihat begitu menyeramkan seperti itu?

Entahlah, Auree tak tahu.

"Astaga, lelahnya." Ucapnya terduduk di pinggir lantai, "Bukan hanya penggemarnya, dia juga seseram itu. Hah~ menakutkan!"

"Siapa?"

Gadis itu kembali terperanjat saat suara Bada terdengar jelas di telinganya. Ia melayangkan pukulan kecilnya pada bahu gadis tinggi itu.

"Ya! Kau mengagetkanku!"

"Dasar aneh." Ejek Bada yang sekarang ikut duduk disamping Auree. Gadis itu langsung mendorong tubuh Bada dengan kuat, "Jangan terlalu dekat!"

"Ada apa? Ya! Kau aneh sekali!"

Auree memukul-mukul lengan gadis itu, ia sangat marah pada Bada! Karenanya, hari-hari yang damai telah rusak, Auree marah! Sangat marah! Tanpa sadar mata gadis itu berkaca-kaca, seakan telah siap untuk menangis.

Bada menangkis tangan kecil itu, ia menatap dalam kearah wajah Auree yang memerah. Sementara gadis itu langsung mengusap kasar air matanya.

"Apa kau menangis?" Tanya Bada membuat Auree menggeleng, "Kau benar-benar sialan."

Bada terkejut mendengar Auree mengumpat seperti itu, ia tegak dan langsung menyeret gadis itu kearah taman belakang sekolah. Auree meronta saat Bada menyeretnya dengan kuat.

badalee; DANCEMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang