• akhir pekan!

178 15 1
                                    

•••

Apa yang terlintas dalam benakmu jika mendengar kata akhir pekan? Pastinya semua orang akan berpikir hari yang tepat untuk berlibur sejenak setelah seminggu penuh beraktivitas, hari dimana kau bisa tidur nyenyak dan bangun siang, dan lain sebagainya. Pasti begitu bukan?

Namun akhir pekan kali ini terasa berbeda.

Hari yang menyenangkan untuk bebas melakukan apapun itu tak berlaku kali ini. Untuk pertama kalinya, mereka datang lebih pagi. Bahkan lebih cepat dari pada orang-orang kantoran pada hari senin. Mereka semua berkumpul didalam Studio yang terasa dingin menusuk kulit. Mereka datang tidak dengan tanpa tangan kosong, para senior menyuruh mereka untuk membawa sepasang baju ganti.

Mereka bertanya-tanya, namun senior itu hanya diam tak memberi tahu ataupun memberikan clue apapun mengenai hal itu.

Semua tampak masih mengantuk, dengan serentak mereka terduduk dilantai dan menyandar pada dinding kaca studio. Termasuk Auree yang memilih untuk tidur berbantalkan tas ranselnya. Chaeyi yang melihat Auree tidur juga ikut merebahkan dirinya. Ia tidur di paha Auree.

Tak berselang lama, Tim Bebe masuk dengan wajah cerah berseri dan bersemangat. Berbeda sekali dengan para anggota club yang masih menahan kantuknya. Bada datang dengan pakaian santai andalannya, gadis itu melirik dan terkejut melihat beberapa orang yang tertidur pulas di lantai.

"Jam berapa kalian tiba?" Tanyanya membuat semua orang berpikir sejenak, "20 menit yang lalu Bada-ssaem." Jawab salah satu orang.

Bada mengangguk lalu berjalan menuju ruang ganti di ujung studio, ia datang dengan sebuah kursi kecil—Bada berdiri diatas kursi itu. Entah dari mana datangnya, ia memegang sebuah pengeras suara. Dan—

"SELAMAT PAGI TEMAN-TEMAN!"

Semua orang terperanjat kaget, termasuk Auree dan Chaeyi yang langsung terduduk. Mereka menghela nafasnya saat gelak tawa mendadak muncul memenuhi ruang studio. Bada tampak puas setelah mengerjai mereka.

"Baiklah teman-teman, aku tak ingin membuang waktu untuk berbasa-basi. Jadi, alasan aku mengumpulkan kalian semua pagi ini karena...

Dum dum dum!

KITA DIUNDANG UNTUK BERPARTISIPASI DALAM AJANG KOMPETISI BATTLE SMA!"

Mereka diam, hening sejenak sebelum riuhnya sorakan pecah memenuhi ruang studio. Mereka tampak syok, terkejut bukan main, senang, tak percaya—dan lain sebagainya.

"Ya, apa aku tak salah dengar?!"

"Hey, kita ikut kompetisi?!"

"Ini permulaan yang bagus!"

"Sekolah mana yang akan kita lawan?"

"Benar-benar hebat!"

"Kita? Ikut kompetisi?!"

"Ya! Itu gila!"

Reaksi-reaksi itu membuat Bada dan Tim Bebe menepuk tangannya serentak untuk meredam suara-suara itu. Mereka diam saat Bada meletakkan tangannya di telinga, setelah tak mendengar lagi suara-suara berisik. Ia kembali melanjutkan bicaranya dengan tatapan serius.

"Dalam kompetisi itu, kita akan merasakan pertarungan sungguhan. Jadi untuk melatih kepekaan kalian terhadap musik, mulai dari besok latihan kita akan bersemi battle. Dari semua jenis tarian, mulai dari locking, wacking, voguing, hip-hop, choreography, temporary hip-hop dan lain-lain. Kompetisi yang akan kalian hadapi sangatlah berbeda dengan battle yang sering kita mainkan saat luang. Mereka bisa saja menargetkan mu secara terus-menerus, menyerang tenaga dan kewarasan. Jadi bersiaplah untuk ajang bergengsi itu. Persiapkan diri dan skill kalian."

badalee; DANCEMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang