•••
Ruangan bernuansa putih itu tampak penuh dengan beberapa orang yang kini menunggu kesadaran Bada. Setelah melewati dramatis dan ketegangan, tubuh gadis tinggi itu tampak tak kuat menahan dan berujung dengan tak sadarkan diri.
Acara hari ini terpaksa harus dihentikan karena pihak panitia kompetisi kecolongan atas hilangnya satu anggota tim dari Bebe.
Auree.
Tatter dengan wajah sembabnya mengelus tangan Bada yang tergeletak disamping ranjang, dengan sebuah selang infus. Monika memijit pelipisnya, ia menatap Bada dengan tatapan sedih. Leejung dan Kirsten duduk ditempatnya, dua wanita itu sesekali menghibur Monika.
Beberapa peserta turut prihatin, mereka kini saling membantu untuk mencari Auree di lokasi kompetisi atau sekedar membagikan informasi hilangnya Auree di sosial media. Pihak panitia juga telah menghubungi kepolisian untuk melakukan investigasi. Semuanya bekerja sama untuk mencari keberadaan Auree.
Terdengar langkah kaki yang begitu terburu-buru dari luar ruangan, tak lama setelahnya pintu terbuka—disana ibu Auree datang dengan wajah memerah. Lusher dan yang lain segera menghampiri wanita itu. Monika tampak terkejut dengan kehadiran wanita itu.
"Hana?"
"Monika!"
Keduanya berpelukan, Hana menangis setelahnya, Monika mengusap punggung wanita itu.
"Anakku, astaga, Monika anakku!"
Suasana menjadi haru, Monika mengangguk. Ia ikut menangis sesaat. Dua wanita itu melepaskan pelukannya, Ibu Auree berjalan menuju ranjang tempat dimana Bada terbaring.
"Apa yang terjadi?"
"Dia hanya kelelahan." Ucap Monika membuat Ibu Auree tampak sedikit lega, "Syukurlah."
"Bibi." Sahut Minah dengan mata memerah, ia akan segera menangis namun Hana segera mengusap wajah anak gadis itu. "Semua baik-baik saja, jangan bersedih okay? Percayalah."
Mendengar perkataan sang Ibu Auree, semua orang yang ada disana menghela nafasnya. Mereka menatap harap kearah Bada yang masih belum tersadar. Mereka semua memanjatkan harap agar semua baik-baik saja.
Sementara di lain tempat, Auree meringis kuat kala wajahnya mendapatkan tamparan bertubi-tubi dari Redlic. Wanita itu tampak sangat marah saat Auree meludahinya.
Gadis kecil ini menolak keras ajakan Redlic untuk berhubungan intim. Dan sekarang, tamparan kuat dan goresan kuku tajam itu telah menghiasi wajahnya. Auree merasakan bibirnya sobek, aroma khas karat itu membuatnya sedikit pusing.
"Turuti kemauanku jika kau masih ingin hidup bocah sialan! Beraninya kau!" Ucap Redlic kelewat marah, namun Auree memendam rasa takutnya dalam-dalam. "Aku lebih baik mati dari pada berhubungan denganmu Eonnie."
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Pukulan yang menghantam perut Auree membuat gadis itu terjatuh, tak henti sampai disitu Redlic kini menendang gadis itu dengan heels nya. Auree meringis kesakitan. Dadanya terasa sesak, ia bahkan sampai memuntahkan cairan bening saat Redlic menendangnya habis-habisan.
"Benar-benar keras kepala." Ucap Redlic sambil memijak dada Auree, ia menekan kakinya. Membuat heels itu berbekas disana.
Auree melawan dengan sisa-sisa tenaganya, ia memegang kaki Redlic dan menendangnya juga. Membuat wanita itu terjatuh, Auree segera menduduki wanita itu. Ia menampar wajah Redlic seperti yang dilakukan oleh wanita itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
badalee; DANCEMATE
Fanfiction[ON GOING] Saat cinta dimulai dari tarian pertama. Baginya Auree adalah segalanya. Gadis itu berada di posisi tertinggi, setara dengan kecintaannya terhadap dunia industri tari. ••• rangking #1 on #ygx rangking #3 on #bada •••