• taruhan

171 17 1
                                    

•••

Setelah meliburkan dirinya selama dua minggu, gadis bersurai hitam itu tampak sangat gugup saat berdiri di depan pintu studio. Gadis itu tampak ragu untuk membuka pintu, ia menarik nafasnya panjang. Entah kenapa rasanya sangat aneh membuatnya mendadak gugup begitu.

"Ayo Auree, kau pasti bisa!."

Begitu ucapnya seraya menepuk-nepuk bahunya. Dengan perlahan tapi pasti, gadis itu membuka pintu studio. Baru hendak bernafas lega karena ia bisa mengalahkan rasa gugupnya, Auree sontak terkejut bukan main saat melihat sosok Bada yang sedang berdiri di sebalik pintu—menatapnya dengan tatapan datar.

"Lama tidak bertemu, Han Auree."

"Ah, Bada-ssaem.." Sapa gadis itu sambil tersenyum kecil, sejujurnya ia belum siap untuk bertemu dengan gadis itu.

Namun nyatanya Bada lah yang pertama kali ia temui. Bada mengernyit heran, ia menarik tangan Auree menuju ruang ganti studio. Seisi studio menatap dua gadis itu dengan heran. Mereka sedikit berbisik saat mengetahui gadis itu adalah Auree. Mereka sangat heran dengan Auree yang mendadak hilang bak di telan bumi.

Alih-alih berbisik seraya membicarakan Auree, Kyma menghentikan mereka. Ia bertepuk tangan untuk mengambil alih, "Buatlah barisan, kita akan latihan sistem battle untuk kompetisi minggu depan. Fokus! Let's go!"

Mereka langsung bergerak cepat saat sesi latihan akan segera di mulai. Seperti yang Kyma bicarakan, kompetisi battle itu tinggal menghitung hari saja. Mereka harus mempersiapkan diri. Karena pertarungan pertama mereka akan segara tiba.

Sementara diruang ganti, Bada tampak mengintrogasi Auree. Ia tak sendiri, bersama Lusher, Tatter dan Minah. Mereka menatap kearah Auree—meminta penjelasan kenapa dirinya tak hadir selama dua minggu lamanya.

"Jadi, bisa kau jelaskan alasanmu tak datang berlatih bersama kami? Kau pasti tau jika kompetisi itu tinggal seminggu lagi." Ucap Bada membuat Lusher mengangguk, "Semua orang mempersiapkan diri agar bisa lebih matang, tapi kenapa kau tak datang Auree?"

Gadis itu menunduk, "Maafkan aku."

Tatter menggeleng, "Tidak-tidak, kami tidak butuh permintaan maafmu Auree. Yang kami butuhkan adalah alasanmu kenapa tak menghadiri kelas, itu saja. Jadi jangan meminta maaf."

Auree semakin menunduk, ia meremat pakaian yang ia kenakan. Gadis itu tak langsung memberi respon membuat Minah sedikit khawatir, "Auree ada apa? Apa kau baik-baik saja?"

"Maaf, aku meliburkan diri karena kemauan ku sendiri Eonni. Maaf merepotkan kalian."

"Lalu? Kenapa kau datang lagi? Karena kemauan mu? Begitu?" Tanya Bada terus terang, Auree menggelengkan kepalanya, "Atau kau datang karena kompetisi itu sebentar lagi, jadi kau harus datang agar bisa ikut begitu?" Tanyanya dengan emosi yang meluap-luap.

"Jika kau punya pemikiran seperti itu, aku akan katakan bahwa kau tak bisa ikut berpartisipasi dalam kompetisi itu. Jadi pulanglah."

"Bada tahan emosimu!" Sahut Tatter membuat gadis itu mengusap wajahnya kasar, "Aku benar-benar kecewa Tatter! Gadis ini menyebalkan!" Ucapnya lagi, Auree termenung sejenak saat mendengar kata yang Bada ucapkan. Manik matanya basah, sudah siap untuk menangis sekarang.

Apakah ia berlebih sampai Bada berkata bahwa ia menyebalkan? Pikiran Auree melayang entah kemana, ia bertambah kacau sekarang.

"Asal kau tau, seharusnya kau akan kudaftar dalam tim perwakilan sekolah untuk opening kompetisi itu. Tapi kau tak kunjung datang, dan sampai sekarang hari sudah dekat. Sekolah kita belum mengirimkan perwakilan, satupun!"

badalee; DANCEMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang