awal pertemuan.

1.7K 79 0
                                    

Di pagi yg cerah, ketika mentari mulai mengusik tidur lelap pemuda tampan berkulit putih dengan lesung pipi dan pemilik senyum indah. Ia bernama Leo putra kedua dari nyonya vila pengusaha butik dan salon kecantikan dan tuan Jeno seorang dosen di kampus ternama di kota Bandung.leo baru saja lulus dari sekolah menengah atas.

Sedangkan hyunsik yg merupakan kakak dari Leo sudah bekerja di luar kota..
Setelah bangun Leo langsung mandi dan bersiap untuk sarapan, sementara ibu dan ayah sudah menunggu Leo di meja makan..

"Pagi mah, pagi ayah" sapa Leo

"Pagi nak,,sini sarapan" titah vila kepada Leo

" kamu hari ini mau daftar d kampus tempat ayah ngajar kan" tanya ayah kepada Leo.

Leo menjawab hanya dengan mengaggukan kepala dengan mulut yang tersisa makanan

"Kamu mau ambil jurusan apa" sambung ayah lgi

"Leo belum tau yah, belum kepikiran "sahut Leo

" kamu gimana sih, mau kuliah tapi GK tau mau ambil jurusan apa" ayah sedikit kesal,, karena tingkah anak ke dua nya ini jauh berbeda dengan anak nya yg pertama,, bisa di katakan anak nya yg satu ini sering buat orang tua nya pusing karena ulah nya.

" leo minat nya d bidang musik yah, tp ayah kan GX kasih ijin" jawab Leo kesal

"Musik2,, gk ayah GX suka,"ayah membantah ke inginan Leo.

"Yaudh kalu gitu terserah ayah aja mau di daftar kan ke jurusan apa pun itu Leo gak mau mikirin" bantah Leo

"Nanti kamu masuk ke jurusan bisnis saja biar bermanfaat kedepannya" tegas ayah

Lagi2 Leo hanya manggut-manggut acuh.

"Oya mah, mama masih ingat sama zayyan," ayah mengalih kan pembahasan pagi itu

"Iya yah, mahasiswa ayah yg sering jadi asisten ayah kan, kenapa dengan dia?" Tanya vila pada suami nya

"Tahun ini dia dapet ip terbaik lagi, ayah bangga sama anak itu, meski pun dengan keadaan nya yg gak semewah teman2 nya tapi dia punya semangat yg luar biasa,"jelas ayah

"Wah.. iya yah hebat ya dia,, bisa2 dia dapet predikat cumlaude kalu nilai nya bagus terus" jawab vila. Leo berdehem mendengar ke dua orang tua nya memuji orang lain di depan nya.

"Anak orang aja di puji2.. giliran anak sendiri" Leo menghentikan kata2nya

"Seharusnya kamu termotifasi dari dia,bukanya malah seperti itu,kamu tau Leo dia kuliah bisa lho dambil kerja, nah kamu" jelas ayah

"Iya deh .. cuma dia yg hebat di mata ayah" Leo menyela sembari pergi dari ruang makan.

"Ish anak itu kapan dia bisa dewasa nya" kesal ayah

"Yaudah lah yah, ntar juga dia dewasa kok" sela vila

"Yaudah.. ayah mau ke kampus dulu ya,,"ayah bangkit dari duduk nya,, sembari memanggil anak bontot nya karena akan berangkat ke kampus bersama.



Sesampainya di kampus Leo turun dari mobil bersama dengan ayah nya,,  dengan Wajah yg ogah2an Leo berjalan berdampingan dengan ayah nya,, di saat yg bersamaan pemuda yg menjadi topik pembicaraan pagi tadi pun berpapasan dengan mereka..

zayyan putra dari seorang janda pedanggang siomay yg mendapat kan keberuntungan bisa kuliah di kampus besar karena usaha dan kerja keras nya dalam belajar, sehingga dia mendapatkan beasiswa di kampus itu.

"Pagi pak" sapa zayyan

"Pagi,, zayyan materi yang saya bilang semalam sudah kamu rangkum kan" tanya pak Jeno

"Sudah pak. Ini saya bawa pak" sambung zayyan.
Dengan tatapan cuek Leo menatap setiap sudut dari seorang zayyan.

"Ini bentuk kan orang yang selalu di banggakan ayah" gumam Leo dalam hati.

"Maaf pak, ini siapa ya kok liatin saya begitu sekali, apa karena saya terlalu ganteng" tanya zayyan yg sadar diri nya di perhatikan.

"Aish,, narsis Lo, ganteng juga gue" jawab Leo kesal

Zayyan hanya tersenyum melihat Leo yg nampak kesal, selain pintar zayyan juga pemuda yg humoris dan pandai bergaul tak jarang banyak mahasiswa yg suka berteman dengan nya,,
Pak Jeno tersenyum melihat kedua pemuda itu adu ke gantengan .

"Zayyan, ini putra bpak, dia juga akan kuliah disini sekarang" jawab pak Jeno

"Owh,, pantes berkharisma kayak BPK, aku zayyan," zayyan menyodorkan tangan nya
Alih2 menyambut nya Leo justru memutar bola mata nya, pak Jeno hanya bisa membuang nafas kasar melihat tingkah anak nya, sementara zayyan lagi2 hanya tersenyum.

"Nama nya Leo, zay, anak nya emng begitu kamu jangan ambil hati ya," jelas pak Jeno, sementara Leo sudah berlalu meninggalkan mereka berdua.

"Iya pak GK papa,, zayyan duluan ya pak"sahut zayyan yg di iringi langkah nya menjauh dari dosen nya itu.

You Memories With Me ( Zayyan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang