bab 2

579 54 2
                                    

Hari ini di rasa zayyan lumayan melelahkan kan karena banyaknya kegiatan di kampus. Namun tidak pernah menyurutkan semangat zayyan untuk tetap membantu ibunya berjualan siomay keliling sepulang kuliah.

Sesampainya di rumah zayyan  langsung menyiapkan dagangan yg akan di ajak nya keliling menjemput Rezki.

"Udah siap semua Bu?" Tanya zayyan kepada perempuan paruh baya yg kini sedang sibuk menyusun dagangan nya.

"Udah nak,, kamu istirahat dulu kan masih capek," jawab ibu zayyan

"Gak papa Bu, zayyan gak capek kok" sahut zayyan dengan senyum menghiasi bibir nya.

"Kamu emang susah kalau ibu bilangin"

"Yaudh zayyan berangkat sekarang ya Bu, biar makin cepet habis dagangan nya" ijin zayyan sambil mencium punggung tangan ibu nya.

"Iya,, hati2 ya,, semoga hari ini berkah"sahut sang ibu. Zayyan mengangguk dan mulai membawa dagangan nya menjauh dari perkara gan rumah.

Hari ini cuaca sangat panas, sepulang dari kampus Leo tak langsung kembali kerumahnya dia justru memutar kendaraan roda dua nya menuju taman kota, duduk sambil mendengarkan musik dengan memperhatikan suasana sekeliling adalah ketenangan yg sangat Leo sukai..

Leo mengedarkan pandangan nya melihat sekitar taman, entah apa yang ada di benak nya saat ini, perasaan yang sulit di jelas kan dia rasakan. Di tengah2 lamunannya hp Leo bergetar tanda pesan masuk, Leo mengambil hp dari saku celananya membuka pesan yg tertulis dari Abang satu2 nya.

Bg hyunsik
"Kamu kemana,, pulang kuliah jangan suka keluyuran,abg tunggu kamu di rumah"  isi pesan hyunsik.

Leo membuang nafas pelan membaca pesan sang kakak.

"Hmmm,, cik, sih yang paling bener." Kesal Leo dalam hati, Leo segera menyimpan kembali ponsel nya dan berjalan meninggalkan taman, melaju kan motor kesayangan nya melintasi jalan raya, namun seketika mata Leo tertuju pada seseorang yg dia kenali ia pun langsung menghentikan laju motor nya di tepi jalan, Zayan orang yg tak pernah berbuat salah pada nya namun selalu membuat nya kesal tengah berjualan dan melayani beberapa pelanggan nya, tetap dengan senyum yg tak pernah Zayan tinggal kan di mana pun dia berada.

Melihat itu Leo seperti memiliki ide yg tak terduga, dia mengeluarkannya ponsel nya dan mengambil beberapa photo Zayan saat sedang berdagang di pinggir jalan raya. Dengan senyum yg tak bisa di artikan Leo kembali melaju kan motor nya.

Sesampainya di rumah Leo melihat keluarga nya sudah menunggu nya di ruang keluarga.

"Kenapa baru pulang, bisa gak main2 nya itu di kurangi le" sambut hyunsik saat adik nya baru datang.

Leo hanya melihat dan meneruskannya langkah nya menuju kamar pribadinya tanpa menjawab Omelan sang abg.

Hyunsik yg kesal hanya bisa melihat adik nya berlalu begitu saja.
Saat ini di meja makan kedua orang tua serta hyunsik sedang duduk menunggu Leo untuk makan bersama, kegiatan yg mulai jarang terjadi karena hyunsik harus tinggal di luar kota untuk berkerja, momen yg selalu di rindukan Leo sebenarnya karena semua anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing yg membuat mereka jarang punya waktu bersama.

"Leo,, cepat kemari nak, kita makan bareng" panggil mama leo
Leo berjalan menujun meja makan.

saat semua mulai makan pak Jeno membuka pembicaraan.

"Bagaimana kerjaan kamu bg, apakah ada masalah" tanya pak Jeno

"Biasa lh yah, nama nya kerja gak selalu mudah, tapi masih bisa aku tangani kok yah" jawab hyunsik

"Kamu Leo gimana kuliah nya" pak jrno beralih ke anak bontot nya.

"Bosan, gak ada yg menarik" jawab Leo malas

"Mulai sekarang kamu harus serius, kamu udah bukan bocah SMA lagi, harus mulai memikirkan masa depan" hyunsik menasehati adik bontot nya.

"Iya Leo, lihat abg mu sekarang, dia bisa kerja di perusahaan dengan jabatan nya yg sekarang itu di dapat bukan karena menang undian tapi atas keseriusan Abang mu dalam mengejar masa depan nya," timpal pak Jeno.

"Iya yah" jawab Leo singkat karena sebenarnya dia sudah lelah mendengar perbandingan antara dirinya dengan orang lain, seakan tak ada yg bisa di banggakan dari diri nya di mata kedua orang tua nya.

"Kamu masih ingat zayyan kan, semester lalu dia mendapatkan IP tertinggi lagi, ayah berharap kamu bisa seperti dia Leo, berhenti membuang waktu mu untuk hal yg gak penting " jelas pak Jeno. Mendengar nama zayyan di sebut lagi dalam pembicaraan keluarga nya Leo menjadi semakin tidak suka dengan pemilik nama itu.

"Mama juga mau nya kamu jadi anak yg semakin dewasa, gak keluar malam terus" tambah mama leo

"Kenapa ayah gak minta aja di zayyan itu jadi anak ayah, Leo bosan terus di banding kan dengan dia yah," Leo mulai kesal.

"Leo, jaga sikap mu ketika berbicara ke orang tua'' hyunsik marah mendengar perkataan Leo.

"Abg juga sama, Leo ya Leo gak usah nyuruh Leo harus jadi seperti Abang, Leo punya kehidupan sendiri, punya keinginan sendiri jadi berhenti ngatur2 Leo. Leo capek" dengan sedikit berteriak Leo mengeluarkan isi hati nya.

"Leo....!!!" Hyunsik tak kalah berteriak. Melihat keadaan semakin panas mama menenangkan semua nya.

"Sudah berhenti, gak seharusnya kita ribut begini, udah lama kita gak makan bersama, masa harus di warnai dengan keributan" lerai mama

"Iya,, itu karena ayah, mama dan Lo bg, terlalu naif dengan masa depan kalian" Leo berkata dengan sedikit penekanan sembari beranjak dari tempat nya meninggal makanan yg belum sepenuhnya habis.
Acara makan bersama yang seharusnya damai berubah menjadi ribut2 keluarga.

Pagi itu di kampus terlihat beberapa mahasiswa sedang berkumpul seperti ada yg mereka perhatikan. Gyumin, sing, Lex, dan Zayan sedang berjalan bersama pun ikut penasaran dengan apa yg sedang jadi perhatian para mahasiswa itu.

"Apa itu bro,, kok rame" tanya gyumin ke teman nya yg lain

"Liatin photo gue kali, yang ganteng berkarisma" jawab Lex dengan seribu pede nya.

"Yampu, Lex sekampus juga tau yang ganteng paripurna itu gue" sing tak mau kalah.

"Iya yg ganteng emang kalian, tapi yg jadi idola kampus tetep aku kan" kini zayyan yg tak mau tinggal diam melawan ke pede'an teman2 nya. Karena emang kenyataan nya zayyan lah yg jadi idola di kampus untuk saat ini, karena pesona nya menjadi ketua organisasi dan di dukung dengan wajah yg emang gak di ragukan lagi ketampanan nya.

"Aish,, malah ajang ganteng2an, gue cowok perfect luar dalam mau liat kesana dulua, lama nunggu kalian" sergah gyumin tapi tetap juga dengan menonjolkan kegantengan nya. Ketiga teman nya hanya terkekeh dan mengikuti langkah gyumin.
Saat di depan Mading mereka ber empat terkejut dengan apa yg mereka liat.





Makasih semua masih mau membaca cerita ini,, semoga bisa menghibur ya,, maaf atas segala kesalahan 🙏🙏☺️
Yang suka cerita ini boleh tinggal kan jejak ya,, biar aku lebih semangat lagi nulis nya☺️

You Memories With Me ( Zayyan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang