bab 17

812 64 14
                                    

Hari ini terlalu panjang buat Leo, ingin melompat ke hari selanjutnya namun Leo tak bersemangat, ingin kembali ke hari2 sebelum nya namun itu tidak mungkin.

Leo pulang kerumah dengan tubuh yang basah dan sedikit kotor. Hyunsik yang melihat keadaan Leo juga merasa kan khawatir dengan adik nya itu. Namun pekerjaan harus menuntut nya meninggal kan Leo yang masih di balut kesedihan.

Hyunsik masuk ke kamar Leo berniat ingin memberi tahu adik nya bahwa dia akan kembali keluar kota seperti biasa untuk bekerja. Leo yang hanya diam duduk di ranjang nya dengan tatapan yang masih sama seperti beberapa jam lalu.

"Leo,," panggil hyunsik.
Leo hanya menatap sekilas kemudian kembali dengan lamunannya.
"Ehmm.. abg tau kamu masih sedih, tapi kamu juga gak boleh terus2an seperti ini, hidup mu harus terus berjalan" hyunsik memberi sedikit nasehat untuk adiknya.
"Biar lah nama zayyan abadi di dalam kenangan mu, namun kamu juga harus bisa menggapai masa depan mu abg yakin zayyan juga pasti akan memarahi mu jika kamu terus2an sedih" hyunsik menambah panjang ucapan nya yg tidak di jawab sedikit pun oleh Leo.
"Abg harus kembali bekerja, maaf ya abg ninggalin kamu dalam keadaan yg masih seperti ini, kamu jaga kesehatan ya" hyunsik mengusap punggung Leo lembut.

"Abg gak perlu khawatir,, aku bisa jaga diri" ucap Leo pelan.
"Yasudah abg pergi dulu ya" ucap hyunsik kemudian berjalan meninggalkan Leo.

Karena kesibukan ketua orang tuanya mereka berdua memang kerap tinggal berdua di rumah, namun lebih sering Leo sendiri karena hyunsik akan pulang ketika libur saja.
Leo merasa akan semakin sepi hidup nya karena zayyan tempat nya melarikan diri dari kesendirian kini malah pergi tanpa bisa kembali.

Sementara itu sing juga melakukan hal yg sama dengan Leo, hanya termenung di dalam kamar nya dengan perasaan yang sama kacau nya. Sing mengambil selembar kertas yg di beri olah ibu zayyan saat di rumah sakit. Ternyata bukan hanya Leo, sing juga mendapatkan kertas terakhir dari zayyan.
Dengan berusaha menahan sedih sing mulai membaca isi kertas tersebut.

"Hai sing...saat ini kamu pasti sedang menahan airmata, kalau boleh jujur kamu sangat buruk saat menangis :⁠-⁠),,,terimakasih sudah menjadi sahabat yang baik untuk ku, maaf jika pernah membuat mu marah dan kecewa tepat di hari ulang tahun mu :⁠'⁠(
Aku bersyukur ketika jalan ku sedang tidak baik2 saja namun takdir memberikan ku teman yang baik seperti mu. Aku titip kampus ya, mungkin aku udah gak bisa lagi jalani visi misi kita buat kampus, tapi aku yakin di tangan mu kampus akan semakin baik. Maaf juga kalau aku gak bisa nepati janji buat Lulus bareng2...
Oya.. kamu harus bisa berteman dengan Leo ya, kali ini aku maksa loh ya,, memang sih muka Leo rasa ngeselin tapi aslinya dia anak baik kok, sama kayak kamu sing...
Sekali lagi aku berterima kasih untuk semua kebaikanmu ya sing....
Aku pamit ya,,,"

Sing meremas kertas yang saat ini ada di tangan nya, rasa sesal menguasai hati nya. Karena sing merasa kenapa di saat terakhir zayyan, mereka justru menjadi jauh. Seharusnya sing lebih banyak membuat kenangan indah bersama sahabat nya itu jika dia tau zayyan akan pergi untuk selamanya.

Pagi menyapa, tampak matahari dan langit sangat cerah hari ini. Leo melangkah dengan malas menuju keruang kelas nya. Hampa itu yang iya rasa kan saat ini walaupun sebelum nya memang zayyan tak lagi masuk kampus tapi kali ini rasanya benar2 berbeda bagi Leo, karena untuk selamanya dia tidak lagi dapat melihat zayyan.

Leo duduk di kelas, melihat kearah luar jendela dengan tatapan kosong. Sesekali Leo membuang nafas mengendalikan rasa sesak di dadanya. Sebisa mungkin mereda rasa sedih di hatinya.
Sing yang kebetulan melewati kelas Leo pun hanya menatap sekilas, sing tau apa yg Leo rasakan, sebab saat ini dia pun merasakan hal yang sama.

Beberapa bulan berlalu, tak ada lagi tawa dari seorang Leo, kini Leo telah kembali seperti Leo sebelum mengenal zayyan. Dia hanya pergi kuliah lalu kembali kerumah dan menghabiskan sisa harinya di rumah.

You Memories With Me ( Zayyan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang