bab 9

360 46 4
                                    

Setelah mengantar zayyan, Leo pulang kerumah dengan perasaan yang sendu. Leo menjatuh kan bobot tubuh nya di atas kasur, pikiran nya menerawang memikirkan kesehatan zayyan, belum selesai dengan pikiran nya phonsel Leo berdering. Tampak nama hyunsik sedang melakukan panggilan vidio.

"Halo bg,, ada apa" tanya Leo lesu
"Kamu udah sembuh Lee" hyunsik balik bertanya
"Ehmm..udah kok bg" jawab Leo
"Kok mukanya masih lesu gitu" tanya hyunsik lagi. Leo tak menjawab dan hanya tertunduk,. Ingin rasanya dimenetes kan air mata mengingat apa yang sedang di alami oleh zayyan. Beberapa detik Leo hanya diam, membuat hyunsik bingung.
"Kenapa Lee.. kamu ada masalah?" Tanya hyunsik menyadarkan Leo dari lamunan nya.
"Bg zayyan, bg" sahut Leo
"Zayyan kenapa?" Hyunsik semakin penasaran. Dengan perasaan sedih Leo pun menceritakan semua nya kepada hyunsik. Hyunsik mendengar setiap cerita leo, dia Tutut prihatin dengan apa yang sedang di alami zayyan.
"Semenjak mengenal gue, hidup bg zayyan jadi banyak masalah bg" ucap Leo penuh sesal. "Mungkin lebih baik gue gak deket2 sama dia lagi biar masalah gak terus2an Dateng di hidup dia bg" ucap Leo.
"Kamu mau biarin zayyan berjuang sendri sembuh dari penyakitnya?" Tanya hyunsik pada Leo. Leo menggeleng pelan.
"Kamu gak tega kan,,Leo dengar abg, semua itu udah jadi takdir manusia, abg yakin zayyan Bahakan gak pernah berpikir seperti apa yang kamu pikirkan,, mulai dari sekarang berjanjilah Leo,, untuk selalu menjaga zayyan, mungkin sebagai bentuk rasa terimakasih kamu atas apa yang Zayan udah korban kan dulu untuk menolong kamu" ucap hyunsik menasehati.
"Lo bener bg, gak seharusnya gue malah mau biarin dia berjuang sendiri" Leo merasa apa yang di katanak hyunsik benar.
"Yaudah kalok gitu,, kamu jangan berpikir yang aneh2 lagi ya,"tambah hyunsik. Leo mengangguk dengan sedikit senyum di bibir nya. Panggil vidio pun berakhir. Leo bergegas membersihkan tubuh nya yang terasa lelah.


Hari ini zayyan merasakan lemah di tubuh nya, namun itu bukan alasan bagi nya untuk tidak masuk ke kampus. Dengan wajah yang sedikit pucat zayyan berjalan menuju kelas nya, Leo yang sudah berjanji akan selalu ada untuk zayyan pun tidak pernah bosan untuk selalu menemani zayyan.

"Bg,.. Lo kenapa ke kampus?" Tanya Leo yang khawatir dengan keadaan zayyan.
"Mau ke Bali jauh Lee" jawab zayyan santai.
"Gue serius bg,, muka Lo masih pucet" ucap Leo kesal dengan jawaban zayyan yang masih bisa becanda.
"Gak papa,, yang penting masih punya muka Lee" canda zayyan lagi.
"Aish,, serah Lo deh bg, yg penting obat nya udah Lo minum kan" Leo frustasi dengan jawaban2 zayyan.
"Udah,,,nanti klok aku bosen sama obat nya, ganti rasa ya, biar gak itu2 aja" zayyan masih terus bercanda.
"Lo mau rasa apa bg,, rasa sayang ku padamu" kali ini Leo ikut becanda. Mereka berdua pun tertawa lepas dengan celotehan konyol mereka sendiri.
Sing yang berkata tidak perduli lagi dengan zayyan, nyatanya selalu memperhatikan zayyan dari kejauhan, melihat setiap kedekatan zayyan dan Leo yang semakin tak terpisahkan, rasa tidak suka itu masih ada di kala dia melihat Leo dan zayyan sudah seperti anak kembar yang tidak bisa di pisahkan satu sama lain. Kecuali mereka sedang belajar di kelas masing2,, selebihnya mereka akan terlihat bersama selalu.

Leo benar2 menjaga zayyan,, setiap makanan, kegiatannya zayyan selalu di perhatikan oleh Leo, bahkan ketika waktu zayyan harus meminum obatnya Leo yang tidak pernah lupa untuk mengingat kan zayyan. Kedekatan mereka rupanya membuat beberapa orang merasa aneh bahkan memandang mereka dengan pandangan yang tidak biasa. Hingga ada beberapa yang menganggap kedekatan mereka bukan lagi kedekatan teman atau sekedar saudara.
Kabar yang tak benar itu ternyata sampai juga ketelinga sing dan teman yang lain.

"Gue gak nyangka di kalok zayyan beneran kayak gitu" ucap Lex.
"Semua itu belum tentu benar, klok gue sih masih belum percaya sepenuhnya" sangkal gyumin " klok menurut Lo gimana sing?" Tanya gyumin kepada sing yang tampak tak memberi kan pendapat apapun.
"Gue juga gak tau" jawab sing singkat. Gyumin dan Lex hanya mengangkat bahu mendengar jawaban sing, mereka tahu beberapa waktu ini sing memang selalu acuh ketika mereka membahas nama zayyan.
"Gue masih gak percaya kalok zayyan sampai seperti itu, gue udah kenal lama sama zayyan, dan gua yakin zayyan itu normal" ucap sing dalam hati. Walau terlihat acuh sebenarnya sing tidak suka jika ada berita yang tidak baik tentang zayyan. Rasanya dia ingin membela zayyan dengan mengatakan apa yang mereka tuduh kan ke zayyan itu tidak benar, tapi untuk saat ini sing hanya diam seolah-olah tidak perduli dengan apapun yang terjadi pada zayyan.

Hari ini semuanya telah berkumpul di aula kampus, akan ada pengumuman untuk perayaan ulangtahun kampus, tampak seluruh mahasiswa telah berkumpul dan anggota organisasi juga telah hadir disana. Zayyan sebagai ketua organisasi sedang memberikan sedikit informasi tentang acara yang akan diadakan. Leo dan sing sama2 memperhatikan wajah zayyan yang nampak semakin pucat, Leo yang memang sudah tahu dengan keadaan zayyan nampak sangat khawatir, sedangkan sing yang tidak tahu tentang keadaan zayyan pun bertanya tanya dalam pikirannya ada apa dengan zayyan.
Zayyan yang sudah tidak kuat menahan sakit pun menghentikan ucapan nya. Sambil terbungkuk zayyan meringis kesakitan dan tangan nya menekan area perut nya. Dengan cepat Leo menghampiri zayyan dan mambawa nya keruang kesehatan. Semua mata menatap penuh tanda tanya dan dengan pikiran mereka masing2. Gyumin mengambil alih posisi zayyan dan meneruskan apa yang di sampaikan zayyan sampai semua nya selesai.

Desas desus tentang hubungan Leo dan zayyan pun semakin beredar di kalangan mahasiswa, tapi bukan itu yang saat ini sing pikirkan, namun keadaan zayyan lah yang jadi beban di pikiran sing. Ingin rasanya dia cari tau, tapi kemana dia harus bertanya.

Di ruang kesehatan Leo menemani zayyan, menunggu dengan rasa cemas.

"Sakit lagi ya bg, kita kerumah sakit aja ya" ajak Leo
"Gak usah Lee,, bentar lagi juga sembuh" tolak zayyan.
"Tapi Lo makin pucet bg" Leo benar2 khawatir melihat keadaan zayyan.

Sementara itu, di luar ruang kesehatan pak jeno tengah memperhatikan anak nya yang sedang bersama zayyan. Kabar itu rupanya sudah sampai ketelinga pak Jeno. Melihat kedekatan zayyan dan Leo saat ini membuat pak Jeno sedikit percaya dengan berita yang beredar di area kampus. Dengan rasa marah pak Jeno meninggal ruang kesehatan dia tidak mungkin menanyakan hal tersebut kepadanya Leo saat ini.




Hai....🤭👋👋 Ada yang nungguin cerita aku up gak?? Masih penasaran gak sama kelanjutan ceritanya??

You Memories With Me ( Zayyan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang