Freen masih menangis dalam pelukanya sendiri, ia mencoba bangun berkali-kali namun tidak bisa tubuh nya terlalu lemas untuk ia berdiri.
"Ahh aku menemukanmu" ujar seseorang yang sudah berdiri di belakang Freen dengan tarikan nafas lega. Seketika Freen menoleh pada suara itu
"Sudah kubilang tetap fokus padaku"
Freen kembali menangis kencang saat menatap wajah seseorang yang sudah menemukan nya, ia merengek seperti anak kecil yang ingin mainan namun tidak di turuti oleh orangtuanya.
Becky melihat itu tersenyum gemas dan lega"Kenapa wanita dewasa menangis di jalanan"ucap Becky lembut sambil menghapus air mata Freen
"Aku tadi menoleh ke arahmu namun kau tidak ada, lalu ada orang yang memakai hodie dengan warna yang sama, aku pikir itu kau. Aku mengikuti nya" ucap Freen disela tangisan nya
"Begitukah, kau baik-baik saja sekarang, ada aku disini" Becky memeluk Freen yang masih duduk di pinggir jalan. Mendapatkan pelukan dari Becky. Freen masih terus mengeluarkan air mata nya, untung saja ia sudah tidak merengek lagi. Di seberang gang itu Owain melihat Becky menemukan Freen, Owain berhenti dari lari panjang nya dengan nafas yang tersengal-sengal, ia tersenyum pada mereka lalu pergi meninggalkan mereka.
"Awww sakit sekali" Ucap Freen saat Becky membantu berdiri
"Apa kau terluka" Becky meraba seluruh tubuh Freen untuk mencari dimana Freen terluka
"Yang berdarah kaki ku bukan punggungku" ujar Freen yang merasakan tangan Becky sudah menjelajahi punggung nya
"Ah benarkah, coba ku lihat"
Lalu Becky berjongkok di depan Freen yang berdiri, ia mengambil tisu dari tas nya untuk meyeka darah mengalir di kaki Freen yang hampir mengering.
"Ayo, aku gendong" ucap Becky lalu berbalik badan dan masih berjongkok siap menggendong Freen. Freen masih menangis dalam gendongan Becky dengan tangan nya melingkar di leher Becky dan kepala nya di benamkan di bahu Becky.
Becky menurunkan Freen pelan-pelan saat mereka sampai di parkiran mobil, Owain juga menunggunya disana dan membantu Becky menurunkan Freen dari punggungnya.Freen duduk di kursi belakang dengan Becky, Owain tidak bertanya apapun, Becky memandang lembut wajah Freen yang kelelahan menangis.
"Tidurlah, aku akan membangunkanmu jika sudah sampai"
Freen mengangguk dan memejamkan matanya setelah mendengar itu, dengan sekejap Freen sudah tertidur lelap. Becky melihat Freen tidak nyaman dengan tidurnya, ia menarik pelan kepala Freen untuk di sandarkan di pundaknya."Menangis pun kau masih terlihat cantik" ucap Becky pelan saat menyingkirkan rambut Freen yang menghalangi wajah Freen sendiri.
[Hotel]
Freen terbangun dari tidur nya dengan posisi yang sama, Owain pergi lebih dulu dan meninggalkan mereka saat sudah sampai di Hotel.
"Eegghh"
Freen kaget lalu menarik kepalanya dari pundak Becky, Becky hanya tersenyum melihat Freen salah tingkah di depannya
"Kau sudah bangun"
"Apa aku tidur terlalu lama, maafkan aku. Seharusnya membangunkan ku saat sudah sampai"
"Ayo kita keluar, apa kakimu masih sakit"
"Hum" Freen mengangguk pelan.
Becky mamapah Freen masuk ke kamar nya
"Kau pasti lapar karena menangis dan tersesat, aku sudah menghubungi Owain untuk membelikan Makan" Ucap Becky sambil memeriksa kembali kaki Freen.
KAMU SEDANG MEMBACA
So, I married my hater (BeckyFreen)
FanficSo I Married my hater bercerita tentang seorang artist ternama, Becky Patricia Armstrong yang bertemu dengan seorang reporter di sebuat event. Reporter tersebut bernama Freen Sarocha Chankimha seorang reporter majalah. Di acara tersebut terjadi kesa...