Bab 31 Bertahan atau Meninggalkan

576 54 8
                                    

Becky menoleh pada sosok yang memeluk dan mencium rambutnya. Ia mendekap tangan halus dan lembut itu.

"P'Freen aku sedang banyak pikiran, bisakah tinggalkan aku sendiri"

"Aku sangat merindukan pelukanmu, tapi aku ingin sendiri. Aku mohon untuk lebih mengerti ku" ucap Becky lagi tanpa menoleh ke belakang.

Freen terkejut dengan ucapan Becky. Freen melepaskan dekapannya dan berjalan meninggalkan Becky dengan perasaan sakit dan di banjiri dengan air mata.  Freen turun ke lantai utama meninggalkan Apartement Becky hanya mengambil jaket dan tasnya segera memanggil taxi. Freen memegang dada nya dengan tubuh yang bergetar, ucapan Becky bagai pisau yang menusuk nya di dada berulang kali. "Sakiitt" gumam Freen dalam hatinya dengan mulut bergetar, air mata yang terus mengalir tanpa henti, hingga ia tiba di Apartement baru nya.

***

Uhuukk...uhuukk..

Sore hari Freen membuka matanya  merasakan suhu tubuhnya panas, keringat bercucuran di area wajah, tubunya kedinginan, ia menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut tebal berwarna putih.

Ting..tong...

Freen membuka kembali matanya dengan malas mendengar suara bel pintu dan melangkah pelan keluar dari kamar.

"Astaga Freen, apa yang terjadi" Ujar Ibu Freen yang datang bersama Ayah nya.

"Kenapa kalian kemari" ucap Freen lemas dan menduduk kan dirinya di sofa

"Kau tidak menjawab telfonmu" ujar Bu Jang lagi yang khawatir melihat Putrinya pucat

"Astaga lihat gadis ini, sudah ku bilang di tampak mengerikan seperti ini" Bu Jang mengomel

"Kau sakit parah. Kudengar dia masuk berita. Apa kau sakit karena dia" tanya Ayah Freen

"Tidak, aku hanya Flu dan batuk. Aku baik baik saja" jawab Freen lirih

"Kau yakin ? Ini pertama kalinya kau tidur seharian, setelah anjingmu mati waktu SD kau juga bilang baik-baik saja" Jawab Ibu Jang

"Apa semua orang mengusikmu lagi karena dia, dasar badebah sialan" ucap Pak Jang marah

"Jangan lakukan itu, dia bisa pingsan kapan saja" jawab Ibu Jang menghentikan Ayah Freen yang hampir keluar menemui Becky

"Kau harus berbaring.. Ayo ibu bantu" Ibu Jang membantu Freen kembali ke kamar nya.

Malam hari tiba Freen masih terbaring di ranjang nya, sementara Ibu Jang sedang memasak untuk makan malam.

"Freen, bangunlah mari makan bubur ini" Freen bangun dari tidurnya setelah Ibu mendatangi nya ke kamar dan membawakan bubur untuknya.

"Apa kau tidak tau jika lampu ini mati" tanya Ayah Freen pada anaknya yang sedang di suapi oleh Bu Jang. Freen menggeleng dengan senyuman dengan wajahnya yang masih pucat.

"Ayah juga akan memperbaiki tekanan air yang lemah di kamar mandi mu, Ayah akan memperbaiki semuanya. Jangan khawatir" Ayah Freen mengatakan dengan lembut, dan di sambut senyuman tulus oleh Anak dan Isteri nya.

"Mau kemana selarut ini" tanya Ibu Jang melihat Ayah Freen keluar dari kamar anaknya

"Aku harus membeli lampu baru. Aku juga harus memperbaiki pintu ini" jawab Ayah Freen lalu keluar dari ruangan itu setelah menggeser pintu kamar Freen.

"Kau bisa menceritakan semuanya pada Ibu, benarkah karena dia ?" tanya Ibu Freen khawatir

"Tidak" Freen menjawabnya dengan lembut

"Jika bukan karena dia, lalu apa yang terjadi" Ibu Freen masih menanti jawaban. Freen mengambil sendok di tangan Ibu nya dan menyuapi bubur itu kemulut nya sendiri.

So, I married my hater (BeckyFreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang