Halo, semuanya!
Selamat kembali di karya saya. SAVIOR LIGHT adalah karya pertama saya di tahun 2024 ini, doakan agar cerita baru yang saya buat ini bisa bermanfaat untuk para pembaca semuanya.SAVIOR LIGHT ini merupakan cerita pertama saya tentang remaja, karena biasanya saya lebih suka membuat cerita tentang pernikahan, walaupun saya sendiri masih sangat jauh dengan menikah.
Awalnya SAVIOR LIGHT hanya ada di pikiran saya, dan saya udah menentukan awal hingga ending cerita ini bagaimana. Saya pindahkan lah menjadi sebuah tulisan, saya harap kalian semuanya menyukai cerita saya ini.
Selamat membaca!
*
*
*💫
Brughh!
"Astaghfirullahaladzim."
"BAWA ANAK SIALAN INI PERGI DARI SINI!"
Seorang wanita setengah baya itu segera menutup kedua telinga gadis kecil yang berada tepat di sampingnya, dikarenakan seorang pria tampan ini melemparkannya tas besar dan membentaknya, khawatir akan menjadi trauma bagi gadis tersebut.
Pria tampan itu menatap gadis kecil itu dengan matanya yang tajam, tetapi gadis itu tak merasa terancam, gadis itu menatap pria itu dengan matanya yang tajam juga. "Kamu! Jangan muncul lagi di depan wajah saya! Saya muak melihat wajahmu!" pekik pria itu.
"Pak, cukup, Pak. Saya akan membawa dan menjaga anak Bapak sebaik mungkin, tetapi saya mohon jangan pecat saya, Pak." Wanita setengah baya itu memohon kepada pria tampan nan kaya itu.
"Dia bukan anak saya!"
Wanita setengah baya itu mengangguk seraya menunduk. "Kamu tetap bekerja di sini, tetapi jangan sekalipun kamu membawanya kemari, saya muak melihatnya." Ucap pria itu dengan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ba-baik, Pak. Akan saya turuti keinginan Bapak. Terima kasih banyak, Pak." Wanita itu mendongakkan kepalanya, menatap pria itu dengan senyumannya, membuat gadis kecil itu menoleh ke arahnya dan mengernyit.
Pria itu mengangguk kecil. "Pergi, datang besok pagi." Pria itu segera membawa sang istri masuk ke dalam rumah. Wanita setengah baya itu segera menutup kedua telinga gadis kecil itu, karena pria itu akan menutup pintu dengan kencang.
Brak!
Benar. Pintu itu tertutup dengan begitu kencang. Setelahnya, wanita itu berjongkok, mengusap wajah gadis kecil yang malang itu. "Nak Vanza," ucapnya lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOR LIGHT
Teen Fiction"Gue selalu berpikir bahwa hidup ini akan terus berjalan tanpa cahaya, tapi ternyata gue salah. Lo datang ke hidup gue, jadi cahaya hidup gue." Vanza. "Gue anak berantakan, nggak ada cahaya di hidup gue, dan gue berpikir nggak akan ada cahaya lagi...