*
*
*💫
Jderr!
"ANGKAT TANGAN!"
Liam menjatuhkan tongkat yang dia genggam, lalu mengangkat tangannya. Tidak hanya Liam, semua anak buahnya juga kena, mereka sudah berada dibelakang para polisi itu. "Sialan," umpat Liam saat melihat polisi menurunkan pistolnya, dan membawa borgol lalu berjalan menghampiri Liam.
"Bawa kedua anak itu, motor, dan uang yang ada di atas meja, bawa mereka ke rumah sakit." Ucap polisi pada polisi lainnya.
Polisi yang bernama Arnold itu menghampiri Liam dan memborgol tangan Liam. Sedangkan polisi lainnya membawa Sagara dan Vanza yang tak sadarkan diri. Bahkan, polisi itu sampai terkena darah yang mengalir di kepala Vanza dan Sagara.
"Segera bawa mereka ke rumah sakit, mereka harus mendapatkan perawatan." Tegas polisi yang memborgol tangan Liam.
"Baik."
****
"Sagara Affandra?" Guru sedang mengabsen nama kelas hari ini, tetapi tidak ada sahutan dari nama yang disebutkan, artinya Sagara tidak ada.
"Tessannia Adiwijaya?"
Tesa mengangkat tangannya, dan guru itu mengangguk. Guru wanita itu kembali menatap buku absen yang dia pegang, dan membaca nama yang lain.
"Vanza Mahveendra?" Tidak ada sahutan. Bangku Sagara dan Vanza kosong, membuat guru wanita itu menutup buku absennya dan berdiri.
"Kenapa Sagara dan Vanza masuk tanpa ada keterangan seperti ini?" tanya guru wanita itu, namanya Linda.
Guru Linda menoleh ke arah Mozza yang duduk sendirian, lalu menoleh ke arah Tesa dan Marina yang duduk berdua. "Saya tau Mozza, Marina, dan Tessa adalah teman Sagara dan Vanza. Bisa kalian beritahu saya di mana dan kenapa mereka tidak masuk hari ini?" tanya Guru Linda.
Mozza mengacungkan tangannya, membuat guru itu menatap wajah polos Mozza. "Vanza sakit, bu. Tadi pagi, Vanza menghubungi aku, katanya dia sakit dan nggak bisa masuk pelajaran ibu hari ini." Alibi Mozza.
Guru Linda mengangguk, "kalau Sagara?"
"Sagara juga sakit, Bu. Kemarin, kan, ibu lihat sendiri bagaimana kondisi Sagara setelah dipukul oleh Nicholas." Tessa angkat bicara.
Guru Linda mengangguk, "saya lihat sendiri. Okay, jadi Sagara dan Vanza tidak masuk hari ini. Rencananya ibu akan adakan ulangan harian, tetapi karena mereka tidak ada karena berhalangan sakit, kalian baca-baca dulu buku fisika kalian dari halaman empat puluh sampai penjelasannya selesai." Guru Linda kembali duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOR LIGHT
Teen Fiction"Gue selalu berpikir bahwa hidup ini akan terus berjalan tanpa cahaya, tapi ternyata gue salah. Lo datang ke hidup gue, jadi cahaya hidup gue." Vanza. "Gue anak berantakan, nggak ada cahaya di hidup gue, dan gue berpikir nggak akan ada cahaya lagi...