*
*
*💫
Pukul enam pagi ini, Vanza sudah siap mengenakan seragam hari seninnya, dan Vanza sedang memasak di dapur untuk Sagara dan dirinya. Yang menginap di sini hanya Sagara dan Vanza saja. Mereka berdua mengurung di kamar, dan mereka tidak melukis semalam, karena kondisi hati Sagara sedang tidak baik-baik saja.
Sagara yang sedang memakai dasi-pun mulai mencium aroma masakan lezat ini, membuat Sagara cepat-cepat ingin keluar dari kamar. Saat Sagara keluar, laki-laki itu melihat Vanza membawa dua piring ke sofa. Sagara langsung mengambil tasnya, dan berjalan keluar menemui Vanza. "Wih tumben banget, Van?" ucap Sagara.
"Makan," ucap Vanza, Sagara mengangguk, lalu duduk di samping Vanza yang sudah melahap nasi goreng itu. Tidak ada yang membuka percakapan selama mereka makan, sampailah sekarang mereka sudah selesai Sagara mengambil gelas yang Vanza siapkan dan dia minum air yang ada didalam gelas itu.
"Makasih, Van. Enak banget," ujar Sagara.
Vanza mengangguk saja. Lalu gadis itu membawa piring kotor tersebut ke dapur. Setelah selesai, Sagara dan Vanza sama-sama memakai sepatu mereka. "Udah, ayo." Sagara ke luar terlebih dahulu, meninggalkan Vanza yang masih memakai sepatu.
Sagara dan Vanza sudah berada di luar, mereka sedang memanaskan motor mereka. "Van, menurut lo, kemarin gue salah, nggak? Mereka nggak tau apa yang gue rasain, tapi gue main marah begitu aja. Menurut lo, gimana?" tanya Sagara
"Nggak tau," balas Vanza malas
"Ya udah, lah. Istirahat nanti gue minta maaf sama bocah."
****
Sagara dan Vanza sampai di kelas. Betapa terkejutnya Vanza melihat meja Mozza diisi oleh orang lain, bukan Mozza. Vanza duduk di mejanya tanpa peduli dengan gadis yang berada di sampingnya, kemana gadis kecil itu?
"Kar, kok lo duduk di sini?" bingung Sagara.
Gadis yang bernama Karlina itu menoleh ke arah Sagara, lalu tersenyum. "Nggak tau, tuh. Mozza minta sama gue, dia mau tukeran tempat." Vanza yang mendengar itu langsung menoleh ke arah sampingnya, benar, dia melihat Mozza yang sedang memperhatikannya.
"Za?" bingung Vanza.
Mozza langsung mengalihkan pandangannya ke depan, membuat Vanza bingung. Lalu pandangan Vanza beralih kepada Tesa dan Marina yang sama diamnya dengan Mozza.
"Kar, lo bisa di tempat Vanza dulu, nggak? Gue mau Vanza di sini." Ucap Sagara. Karlina mengangguk saja, lalu Vanza dan Karlina bertukar tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOR LIGHT
Teen Fiction"Gue selalu berpikir bahwa hidup ini akan terus berjalan tanpa cahaya, tapi ternyata gue salah. Lo datang ke hidup gue, jadi cahaya hidup gue." Vanza. "Gue anak berantakan, nggak ada cahaya di hidup gue, dan gue berpikir nggak akan ada cahaya lagi...