16. Berubah, Ya?

5 2 0
                                    

*
*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫

"MARINA BAJINGAN, KUNCI GUE LO APAIN, ANJIR?!" terkejut Nicholas saat Marina melemparkan kunci motornya yang berlumuran dengan saus. Pekikan Nicholas tentu membuat semua anggota ABG menoleh, melihat Nicholas yang terlihat Murka.

Sedangkan Marina, gadis itu duduk di samping Tessa dengan santai. "Sorry, tadi gue keseleo. Terus kunci lo kelempar sampai jatuh ke mangkok saus meja di sana," ucap Marina dengan santai seperti tak merasa bersalah.

"Nyesel gue minjemin motor gue ke lo!" decak Nicholas pada Marina.

Di saat semuanya tertawa kecil melihat mereka, Ghoza menatap Vanza yang memakan bakso. Ghoza memanggil Vanza. Namun bukan Vanza yang menoleh, melainkan anggota lain. Membuat Ghoza menghela napas.

"Yang gue panggil itu Marvin, bukan lo pada," ucapnya heran.

Vanza mendongak menatap Ghoza, kedua matanya terlihat sedang menunggu Ghoza untuk bicara lagi.

"Eh bentar, Za." Sagara menoleh ke arah Nicholas. "Gue mau balapan malam ini, tentunya sama Marvin. Sebentar lagi semester baru, gue sama Marvin butuh duit. Izin ya, ketua." Ucapnya pada Nicholas.

Tessa menghela napas mendengarnya, "udah gue bilang jangan balapan lagi, Sa! Uangnya nggak halal! Kemarin lo bilang lo nggak akan balapan lagi, tapi sekarang malah mau balapan! Lo nggak pegang omongan lo!" geram Tessa.

"Biasalah, Tess. Cowok bisanya janji doang, tapi nggak bisa tepati janjinya," sahut Clara.

"APA SIH CELANA SOK ASIK!"

"CELANA?! CLARA KE CELANA JAUH BANGET, MISKIN!" tukas Clara pada Sagara. Sagara tak memberikan balasan lagi, dia memutar bola matanya malas, membuat Clara semakin kesal dibuatnya.

"Ini yang gue mau ngomong sama kalian, Sa. Gue mau bantu kalian buat cari duit." Ghoza angkat bicara.

Semuanya menatap Ghoza, "kemarin gue datang ke kantor bokap, gue lihat banyak lukisan yang bokap beli buat hiasan perusahaan. Gue mau lo jual lukisan lo secara online, seperti yang gue ucapin beberapa hari yang lalu," ucap Ghoza.

Vanza mengangguk, "gimana caranya?"

"Serius aja lo nggak tau?! Zaman modern kayak gini nggak ngerti jualan online!" Terkejut Revandra heran.

"Dia normal nggak, sih?" heran Nicholas.

"Normal, lah. Wajar dia nggak tau, dia aja kagak punya HP." Sagara yang ada di sampingnya menyahuti.

SAVIOR LIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang