2. Vinza Mahveendra

26 12 0
                                    

Hai, selamat datang ke bab 2!
Gimana sama chapter 1? Seru?

Doain semoga cerita ini selesai sampai tamat, ya. Semoga bermanfaat untuk kalian semuanya.

Selamat membaca!

*
*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫

"PAPA!!! MAMA!!!" teriak seorang gadis kecil berumur empat tahun, gadis kecil itu terjatuh di halaman rumahnya, dan di sampingnya itu ada gadis lain yang sangat mirip dengan gadis itu.

"Vinza?!" seorang pria tampan menghampiri gadis kecil yang bernama Vinza itu dengan berlari, diikuti oleh dua orang wanita, yaitu istri dari pria tersebut dan Rahma.

Pria tersebut berjongkok, melihat lutut anaknya yang terluka parah. "Vinza, kamu baik-baik aja, kan?" tanya pria itu dengan khawatir.

"Papa... Perih... Sakit, Vinza sakit," ucap gadis itu dengan susah payah, karena luka di lututnya itu terlihat sangat parah dan lukanya sangatlah dalam.

Pria itu mendongak menatap gadis lain yang sejak tadi diam tak membantu anaknya, mata pria itu tajam melihat gadis kecil itu, "apa yang kamu lakukan pada anak saya?!" bentak pria itu.

"Astagfirullah, Nak Vinza...," ucap Rahma terkejut melihat Vinza yang terluka.

"APA YANG KAMU LAKUKAN?!" tanyanya lebih keras lagi.

Pria itu berdiri, menatap gadis itu yang ada di bawahnya, kemudian mencengkeram bahu gadis kecil itu. Sedangkan seorang wanita yang mana ibu dari Vinza menghampiri Vinza, menggendongnya.

"Pak... Jangan seperti ini, Pak." Ucap Rahma mencegah pria itu yang kasar kepada gadis kecil.

Pria itu menoleh ke arah Rahma, "diam kamu! Siapa kamu berani berkata seperti itu?" Rahma diam dibuatnya.

Pria itu kembali menatap gadis kecil yang juga menatapnya, gadis itu tak merasa terancam, tatapan gadis itu sangatlah mirip dengan pria yang kini mencengkeram bahunya. "PEMBAWA SIAL!" pekik pria itu.

"Sayang, cukup! Lebih baik kita obati luka anak kita!" wanita yang berstatus sebagai istrinya itu membuka suara, membuat pria itu segera menoleh dan melepaskan cengkeramannya pada gadis kecil itu.

Gadis kecil yang bernama Vinza itu menggeleng seraya menangis, "Kakak... Vinza mau sama Kakak, Vinza mau main sama Kakak!" ucap gadis kecil tersebut.

"Ayo, masuk sekarang." Pria itu membawa istri dan anaknya ke dalam rumah.

"PAPA, VINZA MAU MAIN SAMA KAKAK!" pekik Vinza mencoba untuk turun dari gendongan sang ibu.

SAVIOR LIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang