12. Malaikat Kecil

8 5 0
                                    

*
*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫

Suara kendaraan yang berisik dan suara azan berkumandang membangunkan Vanza yang sedang tertidur. Gadis itu langsung menggosok-gosok matanya, lalu merentangkan tangannya. Pandangan Vanza langsung beralih pada Sagara yang masih tidur dengan posisi yang sama, di paha Vanza.

"Sa, bangun." Ucap Vanza dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ehmm. Apaan, sih," gumam Sagara, laki-laki itu berkerut kening. Vanza yang sudah pegal karena pahanya ditiduri pun akhirnya memukul kepala Sagara, dan hal itu berhasil membuat Sagara bangun.

"Apaan, sih, Van. Sakit, tau!" Sagara meringis kecil sambil mengusap kepalanya yang kena pukul dengan mata terpejam.

Vanza menghela napas panjang dan menghembuskan. "Subuhan dulu, Sa."

Sagara mengangguk kecil dengan mata yang masih terpejam. "Mandi dulu, Van. Masa mau menghadap Allah dengan keadaan kotor?" Sagara mulai membuka matanya.

"Ya udah, lo duluan ke warung itu, gue nyusul." Dengan malas, Sagara berdiri, lalu mengambil almamater yang ada ditubuh Vanza, dan pergi. Setelah kepergian Sagara, Vanza menolehkan pandangannya ke arah ibu hamil itu, ibu itu masih tertidur pulas. Tanpa sadar, bibir Vanza mengukir senyuman kecil. Vanza segera berdiri dan pergi ke warung, ingin mandi.

****

Pukul enam pagi, Sagara dan Vanza kembali ke tempat tinggal mereka dengan membawa kantong plastik berwarna hitam. Saat mereka sampai di sana, mereka melihat ibu hamil yang bernama Cindy itu sedang mengusap perutnya sambil melihat kendaraan di jalanan. Sagara dan Vanza mempercepat langkahnya, dan duduk di kardus mereka. "Bu," panggil Sagara.

Ibu Cindy itu menoleh, "kenapa, a'?" tanya ibu Cindy itu.

Sagara tersenyum, lalu memberikan sebuah kertas nasi yang diikat, pastinya itu ada isinya. Lalu Vanza memberikan sebotol air mineral dan susu. "Buat ibu sarapan," ucap Sagara.

"Ya Allah, terima kasih, a' Sagara, Neng Vanza." Ibu Cindy itu menerima pemberian dua anak remaja tersebut. Melihat ibu Cindy yang mulai makan, Sagara dan Vanza juga sama, mereka memulai makan mereka.

"Dua hari kita nggak sekolah, Van. Menurut lo, kita bakal bisa kejar nilai kita, nggak?" tanya Sagara membuka percakapan.

Vanza mengangguk sambil mengunyah, "bisa," jawab Vanza bergumam, karena mulutnya penuh dengan nasi.

"Gimana kalau kita pergi sekolah aja sekarang, Van? Kita nggak masuk tanpa keterangan, tau. Kalau lebih dari tiga hari, pasti bakal dicariin," ujar Sagara.

SAVIOR LIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang