Hai!
Sejauh ini kalian udah senang kan dengan cerita SAVIOR LIGHT ini?Makasih banyak ya!!!
Jangan lupa baca cerita saya yang lainnya!Happy reading!
*
*
*💫
Anggota ABG sedang berkumpul di kantin, seperti yang mereka lakukan sehari-hari, makan bersama, walaupun mereka berbeda kelas. Semua anggota sedang fokus makan, tak ada yang membuka percakapan.
Namun, ada Nicholas yang memecahkan keheningan ini. Nicholas penyelamatan dari keheningan. "Lo pada tau gak? Kemarin gue kenalan sama anaknya owner terkenal di seluruh Indonesia coy!"
"Bokap lo juga owner kalau lo lupa," sahut Revandra mengingatkan.
"Siapa?" tanya Sagara.
"Nggak tau, gue lupa namanya siapa." Nicholas menjawab, membuat semua anggota menghela napas panjang. Terkecuali Vanza.
"Eh, kalian pada punya HP gak sih?" Marina bertanya pada mereka.
"Punya lah! Ya kali seorang Nicholas nggak punya HP!" balas Nicholas.
Marina menoleh ke arah Mozza, gadis lugu itu hanya diam dengan tatapan polosnya. "Za, lo punya HP?" tanya Marina.
"Aku nggak punya HP, Mar. Aku di rumah biasanya pakai TV besar khusus di kamar aku, terus sama iPad yang Papa aku kasih. Itu aku pakai buat nonton film kartun yang aku suka," jawab Mozza.
"Aduh, masih ada anak SMA kayak gini?" tanya Ghozy.
Tessa mengangguk, "ada, ini depan kita. Wajar lah, bokap dia sayang banget sama anaknya. Yang gue tau dari Mozza juga katanya dia nggak pernah keluar dari area rumah, bahkan sekolah aja di rumah," ujar Tessa.
"Oh, pantesan dia polos," gumam Ghoza.
Marina menoleh ke arah Sagara, "Sa, lo punya hp?"
Ghozy tertawa mendengarnya, "lo tanya dia punya HP atau nggak? Dia ngamen aja nggak dapet satu juta, mana bisa kebeli HP?"
"Kasihan amat, orang miskin," celetuk Nicholas. Sagara tak sakit hati mendengarnya, nyatanya memang ia miskin. Dan apa yang diucapkan Nicholas hanyalah sebuah candaan.
"Bercanda lo ngga lucu, Nik," ucap Revandra.
"Lah? Gue nggak becanda, si Sagara emang miskin. Iya, kan, Sa?" Nicholas bertanya pada Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOR LIGHT
Teen Fiction"Gue selalu berpikir bahwa hidup ini akan terus berjalan tanpa cahaya, tapi ternyata gue salah. Lo datang ke hidup gue, jadi cahaya hidup gue." Vanza. "Gue anak berantakan, nggak ada cahaya di hidup gue, dan gue berpikir nggak akan ada cahaya lagi...