SATU

167 31 3
                                    

aku kembali

jangan lupa voment sebelum baca

karena itu bisa jadi penyemangat aku

"gue gatau sampai kapan kita bakal terus sama-sama, tapi gue berharap ini selamanya, walaupun kita cuman sebatas sahabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gue gatau sampai kapan kita bakal terus sama-sama, tapi gue berharap ini selamanya, walaupun kita cuman sebatas sahabat."

Syaqila Analea Zarkasih

"Qil. Gue duluan ya, Mama gue udah jemput tuh" ucap Salfa diiringi senyuman

Syaqila mengangguk. "Iya. Hati hati Sal"

"Karin. Lu liat Tiara ga? Dari tadi gue nyari dia gada" tanya Syaqila, sedari tadi kebingungan mencari keberadaan Tiara.

"Ada, di kelas masih beres beres bukunya. Paling sebentar lagi keluar, yaudah gue duluan Sya. udah mendung takut hujan" jawab Karin, setelah itu dia pergi

"Wei cuy, nyariin gue? Kangen ya? Cailah" dengan percaya dirinya Tiara melontarkan kata tersebut.

Syaqila menatap jengah mahkluk hidup di depannya ini. "Kenapa ya? Gue bisa punya temen se pede elu"

Tiara hanya cengengesan tak jelas.

"Oh iya, gue duluan ya Qil. Sorry ga bareng dulu gue ada urusan" ucap Tiara, pergi begitu saja.

"Kalo semua pada duluan, gue sama siapa pulangnya? Mana udah mendung banget" Syaqila kebingungan tak jelas.

"Sama gue." Algifari sedari tadi ada di belakang Syaqila, tapi dia tidak menyadarinya. Bahkan Algifari lah yang menyuruh Tiara untuk meninggalkan Syaqila dengan alasan ada urusan.

"Sejak kapan lu di situ? Bukannya ada eskul basket? Kenapa lu ga latihan?" tanya Syaqila bertubi-tubi

"Kalo nanya, satu-satu bisa ga sih? Tadi tuh ga jadi eskul, terus gue ke kelas lu mau ngajak bareng, tapi elu gada di kelas. Ngerti?"

"Iya iya ngerti. Terus sekarang masih mau ngajak bareng atau ngga? Kalo ngga gue mau nyari taksi"

Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Algifari langsung menarik tangan Syaqila menuju parkiran. Dan memasangkan helm ke kepala Syaqila.

"Udah siap?" tanya Algifari. Setelah Syaqila menaiki motornya, dia langsung mengemudikan motornya dengan kecepatan rendah.

Baru setengah perjalanan hujan sudah turun, mengguyur kota Jakarta dengan derasnya.

"Ka Algi, hujan." ucap Syaqila sedikit berteriak, takut tidak terdengar karena suara rintik hujan yang begitu deras

Algifari menghentikan motornya di halte bus.

Syaqila tersenyum melihat hujan yang turun dengan derasnya membasahi jalanan. Algifari yang melihat itu ikut tersenyum, dari awal dia mengenal Syaqila, dia tau bahwa gadis itu sangat suka hujan.

FRIENDZONE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang