DUA PULUH TIGA

72 21 3
                                    

utamakan vote dan komen sebelum baca
krna vote dan komen kalian berarti untuk author
ohya kalo ada kata typo tandain aja ya

HAPPY READING

Pukul 06.00 wib. Syaqila sudah berada di sekolah, menuruti permintaan Tiara yang menyuruhnya datang lebih awal agar leluasa untuk bercerita.

"Dia yang nyuruh, dia juga yang ngaret. Orang-orang kenapa ya suka banget buat gue nunggu" geram Syaqila

"Hai, Qil" sapa Najla yang baru saja sampai kelas bersama Tiara dan Salfa di belakangnya.

"Akhirnya datang juga, lama banget"

"Sorry, tadi di jalan macet. Gue juga harus jemput Najla sama Salfa dulu" kata Tiara, yang di angguki Syaqila

"Oh iya, kata Tiara, ada yang mau lu ceritain. Apa?" tanya Salfa

Tiara, Najla dan Salfa menarik kursi dan menaruhnya di samping Syaqila, lalu menduduki nya untuk mendengarkan Syaqila bercerita agar tidak pegal.

Syaqila menarik napas dalam-dalam, setelah itu membuangnya. "Gimana ya"

"Yaelah tinggal cerita doang, gausa grogi gitu santai aja, kita ini sahabat lu" ucap Tiara, mendapat anggukan setuju dari yang lain.

"Oke. Jadi gini, gue suka sama ka Algi" ucap Syaqila sembari memejamkan matanya agar tidak terlalu malu. Salfa dan Najla terkejut, tapi tidak dengan Tiara.

"Demi apa?!"

"Ga bohong kan? Asli gue masih ga percaya"

Syaqila menggelengkan kepalanya. "Ngapain bohong"

"Coba cerita, gimana ceritanya lu bisa suka sama ka Algi"

"Karena semua perlakuan dia ke gue. Salah ga sih?" jawab Syaqila sekaligus bertanya.

Salfa diam sejenak. "Qil, gue dukung lu kalo lu emang suka sama ka Algi, tapi gue minta tolong juga, lu jangan terlalu berharap ya, soalnya gue liat-liat kayanya semua perlakuan ka Algi ke lu, cuman karena lu sahabat nya doang, ga lebih dari itu. Gue ga mau lu sakit hati"

"Gue setuju" lanjut Najla

"Gue juga" seru Tiara ikut-ikutan.

"Tenang aja, gue bakal batasin harapan gue, ke ka Algi" ucap Syaqila mencoba meyakinkan Salfa, Najla dan Tiara.

"Gue baru inget. Tadi sebelum Tiara jemput gue, gue liat ka--, aduh sakit" Najla belum sempat melanjutkan perkataannya, Salfa sudah lebih dulu menginjak kakinya, dan memberikan tatapan tajam yang membuat Najla langsung paham.

"Ka, siapa?" tanya Syaqila

Najla tersenyum kikuk. "H-hah ga jadi hehe, laper ga kalian? Ke kantin ayo, gue traktir" Najla mencoba mengalihkan pembicaraannya agar Syaqila tidak terus bertanya.

"Serius ya?"

"Iya" jawab Najla

"Yaudah boleh, ayo" ucap Syaqila beranjak dari duduknya, dan keluar dari kelas, menuju ke kantin.

"Lu tadi kenapa, Naj?" tanya Tiara pelan.

"Jangan kasih tau Syaqila lagi. Tadi kita liat ka Algi boncengin cewe, gue ga tau siapa cewe itu, tapi kayanya dia anak kelas 10" Salfa memelankan suaranya.

"Lu serius?"

"Ngapain kita bohong" jawab Najla

"Terus kenapa lu larang Najla buat ngomong ke Syaqila?"

"Gue ga mau Syaqila jadi overthinking, kita harus jaga perasaan dia" jawab Salfa

"Lu bener juga"

"Salfa, Tiara, Najla. Kalian lama banget" ucap Syaqila kembali ke kelas, saat melihat teman-temannya tidak ada di belakangnya.

"Hah, iya ayo. Lu jalan duluan" ucap Najla sembari menarik pergelangan tangan Tiara dan Salfa.

Tak membutuhkan waktu lama, mereka sampai. Di kantin masih sepi hanya ada beberapa orang, karena memang murid-murid mega pelita, biasanya datang pukul 07.00 wib, sedangkan sekarang pukul 06.40 wib. Jarang sekali ada yang datang pagi-pagi.

"Kalian mau apa?" tanya Tiara, seperti biasa dia yang selalu memesan makanan.

"Gue nasi goreng sama teh tawar anget" jawab Najla

"Gue mie goreng aja" jawab Salfa

"Ga pake minum?" tanya Tiara bingung

"Pake lah, air kemasan aja" ucap Salfa

"Ya, lu apa, Qil?"

"Baso sama teh manis dingin" jawab Syaqila, Tiara menganggukkan kepalanya, setelah itu segera memesan, pesanan teman-temannya.

Selang beberapa menit Tiara kembali, dengan nampan yang berisi makanan mereka. Mereka segera mengambil pesanannya masing-masing.

"Makasih, Tiara calon pacarnya ka Athar" ucapan Salfa berhasil membuat Tiara kesal.

"Gue? Pacaran sama dia? Dih ogah banget." seloroh Tiara yang mendapatkan gelak tawa dari teman-temannya.

"Awas nanti jodoh" Najla ikut-ikutan.

"Diem lu, ancur mood gue ah, males. Kenapa harus bahas ka Athar sih" ucap Tiara

"Udah, makan aja makanannya, jangan bercanda terus. Bentar lagi kantin rame" kata Syaqila

"Terus kenapa kalo kantin rame?"

"Gue ga mau ketemu ka Algi lah" ucap Syaqila (dalam hatinya).

"Gapapa" jawab Syaqila sembari menuangkan sambel beberapa sendok ke baso nya. Membuat Salfa, Najla dan Tiara melongo.

"Qil, itu sambel ga kebanyakan?" tanya Tiara, saat melihat Syaqila menuangkan sambel tak henti-henti.

"Udah Syaqila, lu mau mencret" ucap Najla sembari menghentikannya.

"Udah sih, baru juga beberapa sendok" ucap Syaqila kembali menuangkan sambelnya.

"Beberapa sendok apanya, lu udah nuangin 12 sendok" seloroh Salfa

"Emang iya? Perasaan baru 4 sedok" ucap Syaqila menebak-nebak.

"Udah Syaqila Analea Zarkasih anaknya Tante Lea sama Om Ryan, stop jangan di tuang lagi" ucap Tiara

"Lengkap banget nyebutnya. Iya ini udahan" ucap Syaqila setelah itu mulai memakan basonya.

"Pedes?" tanya Salfa pada Syaqila yang sedang sibuk mengelap keringat.

"Ngga"

"Gue ga yakin setelah makan ini, perut dia masing baik-baik aja" Tiara terus menatap tak percaya ke arah Syaqila.

"Apalagi gue" Najla ikut memperhatikan Syaqila.

"Lu pada kenapa sih, makanan kalian abisin, bukan malah liatin lagi makan" ucap Syaqila yang masih sibuk memakan basonya.

"Kalo ada ka Algi, pasti dia di tegur" Syaqila tersedak mendengar perkataan Salfa. Ia segera meminum es teh manis yang berada di sampingnya.

"Jangan sebut-sebut dia, males gue" ucapnya setelah selesai tersedak.

"Ada problem kah?" tanya Najla

Syaqila menggelengkan kepalanya. "Ga ada" jawaban Syaqila Membuat Tiara mengangkat sebelah alisnya seakan bertanya, kenapa Syaqila berbohong.

"Ke perpus yu, gue udah selesai makannya" ajak Syaqila beranjak dari tempat duduknya.

"Ngapain ke sana?" tanya Tiara

"Mau baca buku lah, yakali jualan di sana. Aneh banget pertanyaan lu" celetuk Syaqila

"Boleh..." ucap Salfa

"Ayo deh, gue juga udah" ucap Tiara beranjak dari tempat duduknya begitupun Salfa.

"Ih bentar lah, gue belum abis, sabar" ucap Najla buru-buru menghabiskan makanannya.

"Banyak liatin gue sih" sindir Syaqila

"Ayo gue udah selesai" ucap Najla ikut beranjak dari tempat duduknya, setelah itu mereka berempat pergi dari kantin.

sekian untuk part kali ini
see u di part selanjutnya
gimana part kali ini?
makasi buat yg uda vote cerita ini

FRIENDZONE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang