LIMA

100 29 3
                                    

Syaqila sedang menunggu Algifari eskul basket, sejak pulang sekolah tadi. Sesuai permintaan Algifari yang mengajak nya pulang bersama.

Cara main Algifari sangat sempurna, membuat pembimbing nya kagum, sedangkan Syaqila dia sudah tidak bisa berkata-kata, saat melihat Algifari berlari dengan keringat yang bercucuran. Membuat ketampanannya meningkatkan.

"Sorry lama. Ayo pulang" ucap Algifari sedikit ngos-ngosan, karena cukup lelah.

Syaqila menyodorkan minuman kemasan ke Algifari. "Minum dulu. Gue tau lu cape" Algifari menerima, lalu meneguknya sampai setengah.

"Gue ke rumah Tiara duluan ya, Al" ucap Athar hanya mendapatkan anggukan setelah itu dia pergi bersama yang lainnya.

"Mau ganti baju dulu? Atau langsung ke rumah Tiara?" tanya Algifari, sambil berjalan keluar dari lapangan.

"Kayanya langsung ke rumah Tiara aja, takut mereka udah pada nunggu, tapi sebelum itu, mampir dulu ke alfamart beli makanan. Biar ga boring-boring amat pas di sana" Algifari mengangguk

Setelah sampai di luar sekolah, Algifari segera memasangkan helm ke kepala Syaqila dengan hati-hati. Syaqila tidak bisa membohongi perasaannya sendiri kalo dia memang benar-benar jatuh cinta pada Algifari.

"Gausa dalem-dalem natapnya nanti suka" membuyarkan lamunan Syaqila.

"Pede banget, udah ayo nanti mereka nungguin" Algifari segera menyalakan motor nya dan menjalankan nya setelah Syaqila naik.

Tak butuh waktu lama mereka sampai di alfamart, Syaqila langsung memasukkan makanan yang dia suka seperti coklat, susu kotak, snack pedas, dan lainnya.

Selesai membeli makanan dia langsung ke kasir untuk membayarnya, tapi Algifari malah mengeluarkan ATM nya.

"Terimakasih Mba, Mas. Silahkan datang kembali" ramah seorang kasir, di balas senyuman oleh Syaqila dan Algifari.

••••

"Tuh mereka datang, yaudah ayo masuk" ajak Tiara, saat melihat kedatangan Algifari dan Syaqila.

"Sorry lama guys, tadi beli makanan dulu" mereka hanya berdehem sebagai jawaban.

"Iya gapapa Qil, santai aja, ayo masuk" jawab Tiara

Sesampainya mereka di dalam, Tiara langsung sibuk mengambil minuman dan cemilan, agar mereka tidak bosan. Padahal Syaqila sudah membawa banyak.

"Lumayan cemilan gue aman, buat di rumah" ucap Syaqila yang mendapat gelengan kepala dari teman-temannya.

"Tod kartu atau pake botol?" tanya Alfi sangat antusias

"Kayanya botol aja deh, tod kartu gue ilang. Gatau kemana, sebentar gue ambil botol nya dulu" Tiara pergi ke dapur mencari botol kaca bekas, setelah menemukan dia kembali ke ruang tamu.

Mereka semua langsung membentuk lingkaran, menaruh botol kaca di tengah-tengah, dan memulai permainannya.

"Mau siapa yang muter?" tanya Syaqila

"Gue aja" Algifari mengajukan diri, Syaqila mengangguk mempersilahkan Algifari memutar botolnya.

Puteran pertama, botol berhenti di Syaqila, yang membuat Syaqila tersedak makanan karena gugup. Takut salah memilih.

"Truth or dare?" tanya Algifari, Syaqila berenti melakukan aktivitas ngemilnya, dia memejamkan matanya berharap tidak salah memilih.

"Truth" jawabnya dengan cepat, setelah sadar dengan jawabannya Syaqila terkejut. Kenapa dia memilih kejujuran.

"Gue aja yang kasih pertanyaan" Noval sangat bersemangat, mereka menyetujui nya.

"Plis Val, gausa aneh-aneh. Gue mohon"

"Wait, gue pikir dulu. Nah, selama lu sahabatan sama Algi, lu ga nyimpen perasaan lebih ke dia?" sial sekali. Kenapa Noval harus menanyakan hal itu, Syaqila jadi bingung harus jujur atau berbohong.

"Maafin gue. Gue terpaksa bohong ke kalian" ucap Syaqila (dalam hati)

"Ngga" jawabnya dengan cepat, yang mendapat anggukan dari teman-temannya. Setelahnya semua kembali memulai permainan.

Kali ini yang memutar Syaqila. Botolnya berhenti tepat di hadapan Tiara.

"Tru--"

Belum sempat Syaqila melanjutkan ucapannya, Tiara langsung memotongnya. "Gue pilih dare,"

"Kali ini gue aja, yang kasih tantangannya" ucap Najla, yang lain menyetujui.

"Tampar temen di sebelah kiri lu" perkataan Najla berhasil membuat Athar terkejut. Yang benar saja. Tiara di suruh menampar teman sebelah kirinya, yang berarti Tiara harus menampar Athar.

Namun Tiara tidak menolaknya. Dia malah dengan senang hati menerima tantangan itu. "Sorry ya, niat banget ini mah"

PLAK

Tamparan yang di berikan Tiara ke Athar benar-benar kencang, yang membuat pipi Athar menjadi merah dan ngilu. Tapi Tiara tidak merasa bersalah, dia malah tersenyum bangga.

Sementara semua teman-temannya di buat tertawa, melihat wajah pias Athar yang sedang memegangi pipinya, yang terasa ngilu akibat tamparan Tiara.

"Kata gue juga apa, jangan main-main sama Tiara. Dia sadis Thar" gurau Syaqila saat tawa nya berhenti.

"Gila si. Pipi gue mati rasa abis di tampar dia" ucapnya sambil mengusap pipinya.

Algifari kembali tertawa, saat Athar mengeluh kesakitan. "Baru kali ini gue liat lu di tampar cewe Thar,"

"Berisik. Lu pikir ini ga sakit" Algifari hanya menggelengkan kepalanya.

"Sorry banget ya, Thar" ucap Tiara merasa bersalah, Athar mengangguk mengiyakan.

Waktu menunjukkan pukul 15.10 wib, sudah mulai sore, Syaqila dan yang lainnya memutuskan untuk pulang.

"Yaudah, kita balik dulu ya, Ra" pamit Syaqila sebelum pergi meninggalkan rumah Tiara bersama teman-temannya.

"Iya, kalian hati-hati. Ka algi, lu sama temen-temen lu, jagain sahabat gue ya. Jangan sampai mereka lecet."

"Tanpa lu suruh, gue bakal jagain Syaqila. 24 jam kalo bisa" jawaban Algifari selalu saja membuat jantung Syaqila tidak aman, seperti sedang lomba maraton.

_____________

sekian untuk part kali ini

see u di part selanjutnya

sekali lagi aku ingetin jangan lupa voment all💋

FRIENDZONE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang