utamakan vote, komen, sama follow sebelum baca
karena itu bisa jadi penyemangat buat authorSeperti biasa, Syaqila melakukan rutinitas sehari-harinya yaitu sekolah.
Pagi-pagi sekali Syaqila sudah sampai di sekolah, ia ingin menemui Algifari, yang memang sudah ada di sekolah juga. Karena sekarang jadwalnya piket.
"Ka," panggil Syaqila, Algifari hanya diam menatapnya pun tidak.
"Ka algi" lagi dan lagi Syaqila di cuekan.
"Ka, ih. Lu tuh kenapa sih? Gue salah apa coba"
Algifari menatap Syaqila. "Ga ada" setelah terdiam beberapa saat akhirnya Algifari mengeluarkan suara.
Syaqila menghela napas pelan. "Ngeselin banget sih"
"Terus?" jawab Algifari sembari mengangkat satu alisnya.
"Ga ada terusannya, di pikir tukang parkir" geram Syaqila menatap malas Algifari. Sedangkan Algifari hanya ber'oh saja.
"Wih, ada apaan ni? Pagi-pagi kalian udah di sekolah" tanya Noval yang baru saja datang bersama Athar dan Alfi.
"So asik." balas Syaqila dan Algifari secara bersamaan. Noval melongo mendengar perkataan mereka, bisa-bisanya dia di bilang so asik.
Alfi menepuk pelan pundak Noval. "Sabar aja kata gue mah, Val"
Merasa Algifari masih cuek terhadapnya, Syaqila memutuskan pergi keluar dari kelas Algifari.
"Ada apalagi, Al? Kenapa akhir-akhir ini kalian sering berantem?" tanya Athar, yang mendapat anggukan setuju dari teman-temannya.
"Tanpa gue jawab, kalian juga udah pasti tau" mereka bertiga mengangguk paham apa yang Algifari katakan.
"Denger ya, Algifari Zayn Fransisco yang ganteng, tapi masih gantengan gue. Kalo lu suka sama Syaqila jujur aja, jangan di pendem, kita semua siap denger cerita lu" ucap Alfi mencoba memberikan saran.
"Gue ga suka sama Syaqila. Gue cuman anggap dia sahabat, ga lebih dari itu" jelas Algifari takut teman-temannya salah paham dan berpikir bahwa dirinya menyukai Syaqila.
Athar menggelengkan kepalanya. "Mungkin lu emang ga ada perasaan lebih sama dia, tapi kita ga tau gimana sama perasaan Syaqila, apalagi selama ini lu sering ngasih banyak perhatian ke dia"
"Bener juga kata si Athar, mungkin aja dia suka sama lu tapi ga berani ngomong" lanjut Noval.
"Kita ga pernah tau, isi hati seseorang, Al." ucap Alfi
"Udahlah, ga nyambung banget topiknya. Kenapa juga kalian jadi pada mikir kalo Syaqila suka sama gue? Itu ga mungkin" ucap Algifari di iringi kekehan kecil.
"Lagian yang gue bahas bukan tentang perasaan suka. Tapi tentang Rayen" mereka semua mengangguk saja membiarkan Algifari melanjutkan perkataannya.
"Rayen sengaja, mau buat gue hancur, dengan cara ambil satu persatu orang terdekat gue. Target pertama Rayen itu, Syaqila. Karena Syaqila yang paling deket sama gue, sedangkan kalian tau sendiri hubungan gue sama orang tua gue kurang baik" jelas Algifari
"Parah banget, padahal Syaqila sama kita kenal nya duluan kita, tapi malah Syaqila yang di anggap paling deket" protes Noval yang langsung mendapat toyoran dari Alfi. "Gausa ngomong deh. Percuma kalo lu ngomong, jadi merusak suasana"
Noval mendramatis saat mendengar perkataan Alfi. "Kamu jahat, kita unpren aja" Alfi yang melihat tingkah Noval langsung bergidik ngeri.
"Ini lagi serius. Kalian jangan bercanda" ucap Athar berhasil menghentikan candaan mereka berdua.
"Terus, Al?" tanya Athar
"Ya, intinya gitu. Gue ga mau Syaqila deket-deket sama Rayen" ucap Algifari, Athar hanya mengangguk kepalanya paham.
"Yakin dek?" gurau Alfi mendapat tatapan tajam dari Algifari. "Santai bang"
"Duduk bray, udah bel. Bentar lagi Bu Asti datang" ucap Noval mengingatkan.
Setelah selesai melakukan perbincangannya, mereka semua memutuskan duduk ke tempat masing-masing, sebelum guru datang.
••••
Jam pelajaran telah berakhir. Kini semua murid berhamburan pergi ke kantin, untuk mengisi perut mereka yang sudah demo kelaparan.
"Qil, lu mau apa?" tanya Najla, saat akan memesan makanan. Syaqila hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Yaudah kalo gitu, gue pesen dulu" ucap Najla pergi untuk memesan makanan.
Tiara dan Salfa saling melemparkan pandangannya, bingung dengan sikap Syaqila, yang tiba-tiba diam tak mengeluarkan sepatah katapun.
"Lu kenapa?" tanya Salfa heran
"Iya sih, dari tadi diem aja. Ada masalah?" tanya Tiara
Syaqila menghela nafas pelan. "Ga tau deh, mendadak badmood gue"
"Gue tau nih, pasti lu lagi ada masalah sama ka Algi kan?" tebak Tiara, Syaqila hanya mengangkat bahunya. "Mungkin"
"Ko mungkin? Yang bener deh lu kenapa sama ka Algi?" Tiara mulai geram dengan jawaban Syaqila.
"Kepo banget sih, gue juga ga tau. Dia tiba-tiba marah sama gue" jawab Syaqila, sedangkan Tiara dan Salfa hanya mengangguk kepalanya, yang membuat Syaqila menatap malas keduanya.
"Udah deh, gue mau pesen baso dulu" Syaqila pergi meninggalkan keduanya di meja kantin.
"Loh. Lu mau kemana, Qil?" tanya Najla yang baru saja datang sembari membawa nampan berisi makanan. "Mau pesen baso" ucap Syaqila setelah itu dia pergi.
Ketiganya sudah mulai sibuk memakan, makanannya masing-masing. Namun aktivitas makan nya terhenti, karena kedatangan Algifari dan teman-temannya.
"Syaqila mana?" tanya Algifari
"Pesen baso" jawab Najla dengan mulut penuh makanan.
"Kalo lagi makan, jangan banyak ngomong, sayang" ucap Noval sambil duduk di samping Najla. Sementara yang lain juga ikut duduk di bangku yang kosong.
"Sayang pala lu, sekali lagi bilang gitu, gue siram nih sambel ke kepala lu" Noval terkejut mendengar perkataan Najla. "Canda-canda"
"Nah, tuh Syaqila" setelah beberapa saat menunggu Syaqila, akhirnya dia datang dengan nampan berisi baso dan air putih hangat.
"Aw. Panas-panas, kalo jalan pake mata dong, baso gue jadi tumpah kan" belum sampai di meja teman-temannya, baso dan air putih Syaqila terjatuh mengenai tubuhnya.
"Lu siapa? Ngatur-ngatur gue?" balas perempuan itu dengan wajah tengil, Syaqila yang mendengar itu langsung memajukan dirinya, menjambak rambut orang itu.
"Jangan mentang-mentang lu kakel, gue takut sama lu? Sama-sama makan nasi ngapain gue takut" kesal Syaqila semakin menjambak kuat rambut perempuan itu. Sementara perempuan itu tak tinggal diam, dia menjambak balik Syaqila.
Algifari yang melihatnya bergegas menghampiri Syaqila. Ia segera menghentikan aksi Syaqila. "Ikut gue" Algifari menarik lengan Syaqila, namun Syaqila menolak.
"Lu diem, gue masih belum puas, sebelum rambut dia botak" ucap Syaqila kembali menjambak kakak kelasnya itu.
"Udah, lu apa-apaan sih." sentak Algifari, membuat Syaqila menghentikan aksinya. menatap mata Algifari intens. "Kenapa?"
"Udah stop. Gue ga suka lu kaya gini, sekarang ikut gue, kita bersihin baju lu yang kotor, sama tangan lu yang kena kuah baso" ucap Algifari menggandeng tangan Syaqila, namun Syaqila melepaskannya dan pergi dari kantin.
sekian untuk part kali ini
see u di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah seorang gadis yang terjebak friendzone dengan kakak kelasnya sendiri. Syaqila Analea Zarkasih, yang biasa di panggil Qila. "Eh cil. Mau kemana lu?" Syaqila menoleh "Bisa stop panggil gue bocil ga? Gue bukan bocil umu...