DUA BELAS

70 19 3
                                    

utamakan vote, komen, sama follow sebelum baca
krna itu bisa jdi penyemangat buat author

Malam hari pukul 19.34 wib. Syaqila sedang berada di kamarnya, sembari mengscroll instagram dan menikmati cemilan. Namun ada saja hal yang mengganggunya.

"Ganggu aja. Bentar, nomor ga di kenal?" Syaqila bertanya kepada dirinya sendiri. Tidak lama dia mengangkatnya.

"Hai," sapa seseorang dari sebrang telepon.

"Siapa?"

"Gue Rayen. Ada waktu luang ga, La?"

"Mau ngapain?"

"Mau ngajak jalan, plis mau ya?"

"Ga bisa gue sibuk"

"Tap--"

Belum sempat Rayen melanjutkan perkataannya di telepon, Syaqila sudah mematikan teleponnya terlebih dahulu.

"Ganggu banget. Tau gitu ngapain tadi, gue angkat teleponnya" kesal Syaqila

"Syaqila" panggil Ryan dari luar kamar Syaqila, dia segera beranjak dari kasur dan membuka pintu kamarnya.

"Kenapa Pa?" tanya Syaqila

"Ke bawah gih, ada Algifari" jawab Ryan

"Mau ngapain ka Algi ke sini malem-malem" gumam Syaqila pelan, namun masih bisa di dengar oleh Ryan.

"Mau ngajak kamu jalan katanya" Syaqila langsung berbinar, dia segera turun ke lantai bawah untuk menemui Algifari. "Anak itu, benar-benar"

"Ka Algi," Algifari yang merasa di panggil pun menoleh.

"Itu dia Syaqila. Yaudah, Tante, Algifari izin ajak Syaqila jalan ya, sebentar ko Tan, ga lama" Lea mengangguk. "Jagain anak Tante ya"

"Pasti Tan. Om, Algifari izin pergi sama Syaqila ya" ucap Algifari, saat melihat Ryan sedang menuruni anak tangga.

"Jagain Syaqila, jangan sampai kenapa-napa" ucap Ryan, Algifari mengangguk. "Siap Om. Pasti itu mah"

"Bentar dulu. Yang bener aja, gue ganti baju dulu ka" ucap Syaqila, saat menyadari, dia masih memakai baju tidur.

Algifari menarik pelan pergelangan tangan Syaqila. "Udah gausa, ga ganti baju juga tetep cantik, cil" Syaqila salting dibuatnya.

"Yaudah. Om, Tante, Algi pamit ya, assalamualaikum" ucapnya sembari menyalimi tangan kedua orang tua Syaqila begitupun Syaqila.

"Waalaikumsalam, hati-hati" ucap Lea dan Ryan bersamaan.

••••

Mereka berdua pergi ke taman cempaka. Taman yang sering mereka berdua datangi.

"Ngehirup udara malem enak banget ya, tenang" Algifari mengangguk, dia menyandarkan kepalanya ke pundak Syaqila.

Algifari menguap. "Ngantuk cil, izin tiduran sebentar ya, di pundak lu"

"Kalo ngantuk, ngapain ngajak keluar coba tadi" ucap Syaqila sedikit kesal.

Algifari bangun dari pundak Syaqila. "Yaudah iya, maafin gue" final Algifari, karena takut Syaqila badmood.

"Mau apa?" tanya Algifari

"Mau ka Algi terus sama gue, boleh ga sih?" entah kenapa mulutnya malah mengeluarkan lontaran kata seperti itu.

FRIENDZONE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang