DUA PULUH TUJUH

37 7 0
                                    

hai all aku kembali, maaf ya klian jdi nunggu lama
jangan lupa vote dan komen sebelum baca
karena apa? karena itu bisa jadi penyemangat aku

HAPPY READING

Setelah satu malam di rawat inap, di rumah sakit. Syaqila akhirnya di izinkan untuk pulang, tapi setelah cairan infus nya habis.

"Siang nanti lu udah di bolehin pulang kan, nih. Kita mau kemana dulu?" tanya Algifari kepada Syaqila.

"Main dulu aja ga, sih?"

"Main mulu pikiran lu, pulang aja" ucap Algifari

"Lah, ga jelas. Lu yang nanya mau kemana dulu, sekarang malah pengen langsung pulang. Aneh" seloroh Syaqila sembari menatap malas Algifari.

"Gue baru inget, lu baru sembuh. Jadi mending langsung pulang aja biar bisa istirahat"

Syaqila menganggukkan kepalanya mengerti. "Yaudah kalo gitu"

"Temen-temen lu pada kemana? Tadi malem ada gue liat, tapi pas pagi pada ga ada" tanya Syaqila

"Mereka pulang, mau pada sekolah" jawab Algifari

"Oh gitu. Lu sendiri? Kenapa ga sekolah? Bolos?"

"Gue udah izin ke Bu Amel, kalo hari ini gue ga bisa masuk dulu. Lu juga udah gue izinin ke Bu Sarah" tanpa menunggu Syaqila memberi pertanyaan lagi, Algifari sudah terlebih dahulu memberitahunya.

Syaqila hanya menganggukkan kepalanya mengerti. "Bosen pengen cepet-cepet pulang"

"Sabar, cil. Bentaran juga pulang"

"Cal cil cal cil. Bisa ga, sih. Berenti panggil gue kaya gitu? Gue punya nama. Nama gue Syaqila, bukan bocil"

"Terus?" Syaqila dibuat melongo mendengarnya.

"Ya, jangan panggil gue kaya gitu" seloroh Syaqila sembari mengerucutkan bibirnya, kesal. Sedangkan Algifari dibuat gemas oleh ekspresinya.

"Udah ngomelnya? Dengerin gue ya cil--"

"Syaqila." pungkas Syaqila, memotong ucapan Algifari.

"Biarin. Bocil itu panggilan sayang gue ke lu"

"Sayang doang? Cintanya kapan?" Tanpa sadar mulut Syaqila mengeluarkan kalimat seperti itu. Saat sadar Syaqila segera menutup mulutnya.

"Cinta?"

"Bukan apa-apa"

"Maksud lu, kapan gue cinta sama lu?"

"Udah gausa di bahas"

"Kenapa?"

"Gapapa. Males aja"

"Gue sayang, cinta sama lu sebagai sahabat. Begitupun lu juga kan? Ke gue?" jawaban sekaligus pertanyaan dari Algifari berhasil membuat Syaqila diam dan menahan rasa sakit di hatinya.

"Gue kira bakalan peka, ternyata gue terlalu ngarep. Tapi salah ga, sih? Gue berharap rasa cinta dan sayang itu, lebih dari sahabat?" tanya Syaqila pada diri sendiri (dalam hati).

"Cil"

Lamunan Syaqila membuyarkan, saat mendengar suara Algifari.

"Kenapa?"

"Harusnya gue yang nanya, lu kenapa? Ko jadi ngelamun"

"Gue gapapa"

••••

Pukul 12.00 wib. Tiara, Athar, dan teman-temannya tengah berada di kantin. Setelah menyelesaikan hukuman dari kepala sekolah. Karena mereka terlambat 10 menit,

FRIENDZONE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang