lagi rajin-rajinnya up nih haha, have fun bacanya
jangan lupa vote dan komen sebelum baca
karena vote dan komen kalian semangat buat akuSetelah kejadian semalam, Syaqila memutuskan untuk berangkat ke sekolah bersama Ryan papanya, walaupun Algifari mengajaknya berangkat bersama, tapi Syaqila menolaknya.
Algifari sama sekali seperti tidak merasa bersalah, setelah kejadian semalam dimana dia meninggalkan Syaqila sendirian di ta
man. Padahal Syaqila sempat berharap Algifari akan menyadari kesalahannya.
Syaqila tidak menceritakan itu semua ke orang tuanya, karena takut orang tuanya tidak akan mengizinkan lagi Syaqila pergi bersama Algifari.
"Makasih ya, pa. Semangat kerjanya" ucap Syaqila diiringi senyuman sembari memberikan semangat pada Ryan.
"Kamu juga semangat sekolah nya. Jangan mikirin cowo terus" ucap Ryan dengan gurauan.
"Siap, pa" Syaqila segera keluar dari mobil Ryan, setelah itu Ryan pergi.
Syaqila melangkahkan kakinya memasuki sekolah, di sepanjang koridor banyak siswa/siswi yang menyapanya, sesekali Syaqila menyapa kembali dengan senyuman.
Sebelum memasuki kelasnya, ada yang menarik pergelangan tangan Syaqila. Dan mengajaknya pergi ke taman belakang sekolah.
"Apa sih, lepas" kata Syaqila berusaha melepaskan genggaman tangan orang itu.
"Kenapa?" tanya Algifari, ya orang itu Algifari.
"Kenapa apanya?"
"Kenapa lu ga mau berangkat bareng tadi?"
"Gapapa" jawab Syaqila singkat.
"Kenapa lu ngehindarin gue?" Algifari kembali bertanya.
"Ga tau. Males jawabnya" kata Syaqila sembari memalingkan wajahnya ke arah lain, enggan untuk menatap Algifari.
"Tatap gue, Syaqila. Ga sopan ngomong sama gue tapi malah liat ke arah lain" kata Algifari
Syaqila tak menggubris perkataan Algifari, ia memilih pergi meninggalkan Algifari. Percuma saja, berbicara dengan Algifari malah menambah kekesalan ketika mengingat kejadian semalam.
"Dia sadar ga sih apa kesalahannya?"
"Hello. Syaqila....Syaqila" panggil Najla sedikit meninggikan suaranya, karena kebingungan awal masuk kelas Syaqila berjalan dengan tatapan kosong.
"SYAQILA...." teriak Najla membuyarkan lamunan Syaqila.
"Telinga gue bisa budek anjir kalo gini, plis. Bisa ga gausa teriak?" ucap Syaqila sedikit terkejut, karena mendengar teriak Najla tadi.
"Tilingi gii bisi bisi bidik injir, plis. Bisi gi giisi tiriik" cibir Najla menirukan ucapan Syaqila.
"Lagian salah lu sendiri, masuk ke kelas sambil ngelamun pas duduk masih ngelamun juga. Gue kan jadi takut, gue coba panggil tapi ga nyaut-nyaut makanya gue teriakin aja. Emang kenapa? lu lagi ada masalah?" ucap Najla
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah seorang gadis yang terjebak friendzone dengan kakak kelasnya sendiri. Syaqila Analea Zarkasih, yang biasa di panggil Qila. "Eh cil. Mau kemana lu?" Syaqila menoleh "Bisa stop panggil gue bocil ga? Gue bukan bocil umu...