11 - 'Pesta'

533 45 35
                                    

Suasana rumah megah malam itu terlihat ramai. Terdapat hidangan nikmat nan mewah mulai dari makanan ringan hingga berat. Dengan alunan musik, semua yang ada di sana bercengkrama satu sama lain diselingi canda tawa.

Mereka adalah keluarga besar dari Lee dan juga Nakamoto. Kedua keluarga itu berkumpul dengan ekspresi bahagia atas hubungan yang kini sudah diresmikan. Lee Taeyong dan Nakamoto Yuta sekarang resmi bertunangan. Setelah sebelumnya hanya menyandang 'status' satu sama lain tanpa 'pengikat'.

Semuanya merupakan permintaan Taeyong. Pemuda tampan itu meminta kepada sang ibu untuk mempercepat acara pertunangan mereka. Yang membuat Yoona pada awalnya menolak, lantaran mendadak dan persiapan tidak matang. Namun, Taeyong bersikeras dan meyakinkan sang ibu jika semua akan berjalan baik-baik saja.

Maka setelah berbicara dengan keluarga Nakamoto, mereka sepakat untuk mengadakan acara pertukaran cincin di kediaman si pemuda manis. Baik pihak Lee maupun Nakamoto tidak mengundang banyak tamu dari luar. Hanya beberapa kolega penting dan juga keluarga besar.

Yuta yang sejak tadi berdiri diam di balkon lantai 2 rumahnya itu menatap ke halaman belakang. Di mana seluruh tamu dan keluarga mereka menikmati acara. Bibirnya mengulas senyuman tipis saat melihat bagaimana 2 wanita cantik yang sedang asyik bercengkrama. Baik sang ibu maupun Yoona -calon ibunya nanti- terlihat seperti dewi.

Lalu matanya beralih ke arah dekat kolam ikan. Ia bisa melihat Johnny dan Jaehyun di sana. Mereka begitu fokus menatap ke setiap sudut, berjaga-jaga dengan baik. Bahkan posturnya sangat siap siaga jika terjadi kemungkinan buruk.

"Wah wah wah... apa yang dilakukan salah satu pemeran utama kita di sini?" suara seorang perempuan membuat Yuta yang tadinya sedang fokus pada pikiran sendiri itu berbalik.

Keningnya mengernyit bingung melihat gadis yang sama sekali tidak ia kenal ada di hadapannya. Mengenakan dress selutut yang warnanya senada dengan satu stel kemeja milik Yuta saat ini. Wajah cantiknya dirias begitu cantik, tapi sungguh sayang sangat berbeda dengan eskpresinya. Begitu datar, angkuh dan, menyebalkan.

Gadis itu berjalan mendekat pada Yuta dan bersidekap, "Aku masih bingung apa bagusnya dirimu sampai Taeyong mencampakkan aku."

Bukan hanya perkataan yang merendahkan, tapi juga pandangannya. Yuta melihat bagaimana kedua mata itu menelisik dirinya dari atas kepala hingga ke ujung kakinya. Ya Tuhan, Yuta sungguh malas berurusan dengan gadis yang seperti ini.

Lagipula, gadis itu yang kebingungan kenapa dirinya yang disalahkan? Aneh-aneh saja.

"Kupikir orang yang membuat Taeyong menyimpang itu bagaikan permata atau berlian, tapi ternyata, ckckck.."

Yuta menatap tajam. Kali ini hatinya merasa panas mendengar bagaimana mulut gadis itu berucap seenaknya. Tapi ia tetap harus bisa mengontrol emosinya. Ia masih ingat jika banyak sekali orang di bawah sana.

Melihat bagaimana pemuda di hadapannya itu tidak bergeming sedikitpun membuat si gadis angkuh tadi semakin marah. Mulutnya gatal ingin mengeluarkan kata-kata makian.

"Apa bagusnya menjadi menyimpang dan memilihmu sebagai calonnya? Ah! Atau jangan-jangan kau yang sudah mencuci otaknya? Membawa pengaruh buruk jadi dia terjerumus. Benar 'kan? Dasar menjijikkan!"

Yuta mendengus kecil. Apanya yang mencuci otak dan membawa pengaruh buruk? Justru pemuda itu sendiri pemeran utama dengan posisi tersangka dalam hubungan mereka. Kenapa semua jadi salahnya? Lagipula, apa gadis ini tidak bisa melihat dirinya sendiri? Sekali lihat saja Yuta tahu, gadis di depannya ini tipe yang suka menyerahkan diri.

"Nona, di ruang tamu rumah ini ada kaca besar. Kau bisa berkaca di sana nanti. Atau jika kurang, aku bisa membelikanmu yang lebih besar," jawabnya malas meski rasa panas di hati masih ada.

Monster 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang