:
:
:Xiao Zhan terbangun dari ketidak sadarannya, melihat ke segala arah penjuru ruangan yang ia tempati.
"Sial!" Meringis kecil, merasakan ngilu di area pergelangan tangannya yang nampak terdapat selang infus.
Dengan kasar pemuda itu mencabut selang infus tersebut dari punggung telapak tangannya, tak peduli darah segar muncrat membasahi lantai. Dia benci tempat seperti ini yang nantinya akan berujung dirinya dihajar habis-habisan oleh jalang sialan itu.
Dengan langkah terseok-seok, Xiao Zhan menyelinap pergi dari tempat tersebut. Kepalanya terasa pening setiap kali ia melangkah. Namun hal itu tak menghalangi niatnya untuk kabur.
Brugh!!
"Shh ..." Tubuh Xiao Zhan terhuyung, beruntung ada seseorang yang menahan tubuhnya.
"Kau baik-baik saja?" tanya sosok itu.
"Iya, maaf--" ucapan Xiao Zhan terhenti saat melihat siapa yang menahan tubuhnya. Dengan kasar dia mendorong sosok tersebut. "Ka-kau?" Xiao Zhan membalikkan badannya hendak kabur.
Namun sosok tersebut menarik tubuhnya dan merengkuh pinggangnya dengan kuat.
"Lepaskan!! Brengsek! Tua bangka sialan!!" Xiao Zhan meronta sekuat tenaga. Andai saja dia tidak sedang terluka mungkin Xiao Zhan sudah menghabisi pria gila ini.
"Tenanglah, jangan buang tenaga mu." Ucap pria yang tak lain adalah Wang Yibo itu dengan suara rendahnya.
Grep!!
Dengan entengnya Wang Yibo mengangkat tubuh Xiao Zhan, menggendongnya ala bridal style. Ck! Ini menggelikan, Xiao Zhan tidak ingin diperlakukan seperti seorang gadis.
"Turunkan aku!"
Plakk!!
Reflek Xiao Zhan menampar wajah Wang Yibo. Hingga membuat pria itu terdiam, dengan tatapan datar.
Xiao Zhan sedikit takut dengan aura kelam yang menguar dari wajah Wang Yibo. "Turunkan aku!" Xiao Zhan tetap mempertahankan ekspresi marahnya, meski suaranya sedikit bergetar.
Wang Yibo menatap dalam kedua mata bocah di gendongannya. "Diam! Atau ku patahkan tubuh ringkih mu ini, bocah nakal?!"
Xiao Zhan kicep seketika, bohong jika dia tidak takut dengan suara dominan pria sinting yang menggendongnya ini.
Wang Yibo membawa tubuh Xiao Zhan kembali ke ruang rawat, memanggil dokter dan menunggu dokter tersebut memeriksa keadaan bajingan kecil yang sayangnya sangatlah cantik di matanya. Mata tajam Wang Yibo tak lekat dari sosok blangsakan di depan sana.
"Keadaan Tuan Xiao Zhan sudah lebih baik, hanya tinggal menunggu pemulihan saja." ujar sang dokter. Berbicara sedikit dengan Wang Yibo lalu keluar meninggalkan dua pria tampan itu di dalam sana.
Xiao Zhan memalingkan wajahnya enggan menatap wajah pria di dekatnya, setiap kali ia melihat tampang pria tua itu, emosinya selalu memuncak. Ingin sekali dia mencekik manusia iblis ini. Hah! Xiao Zhan pikir setelah kejadian itu dia tidak akan lagi bertemu dengan pria tersebut. Namun ternyata pria itu tetap mengejarnya, hanya karena dirinya memiliki hutang. Pikir Xiao Zhan, tanpa mengetahui maksud lain dari Wang Yibo.
Wang Yibo duduk di dekat ranjang pesakitan Xiao Zhan, menatap lekat sembari bersedekap dada.
"Ck! Jangan menatap ku seperti itu bangsat! Aku tidak akan lari!" Kesal Xiao Zhan, merasa risih dengan tatapan Wang Yibo.
Yibo menyunggingkan senyumnya terkekeh kecil. "Apa kau tidak bisa bersikap lembut sebentar saja?"
Xiao Zhan menatap sengit wajah pria menyebalkan di dekatnya. "Aku ingin pergi." ucap Xiao Zhan.
"Cih, keras kepala." gumam Wang Yibo dengan wajah datarnya.
"Aku tidak punya uang untuk membayar biaya perawatan ku, apa kau mau membayarnya?" tanya Xiao Zhan tanpa merasa berdosa.
Wang Yibo menaikkan sebelah alisnya, sedikit merasa aneh dengan kata-kata Xiao Zhan.
"Ah, begini saja. Kau tambahkan saja biaya perawatan ku dengan hutang-hutang ku. Aku akan membayarnya nanti." Lanjut Xiao Zhan.
Oh! Wang Yibo baru menyadari ternyata bocah ini masih mengingat perihal kejadian tempo hari.
"Dengan apa kau akan membayarnya? Apa kau punya jaminan agar aku bisa mempercayaimu?" Datar Wang Yibo.
Xiao Zhan sedikit berpikir, ternyata tua bangka ini sangat sulit untuk dibohongi. "Apa yang kau inginkan dariku sebagai jaminan?"
Wang Yibo menarik sudut bibirnya, sesuai ekspektasi yang ia inginkan. Inilah kesempatan yang paling ia tunggu-tunggu.
"Hei! Aku tau apa yang ada dalam otak mesum tua bangka seperti dirimu!" Cerca Xiao Zhan sebelum Wang Yibo berucap.
Yibo memicingkan matanya, sungguh dia sangat tidak suka dengan sebutan tua bangka itu. Meski usia mereka terpaut cukup jauh namun Yibo masih terlihat sangat gagah dan tampan. Apa-apaan dengan panggilan menggelikan. Baiklah, sepertinya bocah liar ini cukup cerdas, bisa menebak isi otak Wang Yibo.
"Apa yang bisa kau berikan padaku? Selain .." Wang Yibo bersiul menatap tubuh Xiao Zhan dengan tatapan mesumnya.
Xiao Zhan reflek menutup area dadanya. "Jaga matamu, brengsek! Oh, apa kau ingin merasakan tusukan penisku?" Xiao Zhan dengan santainya memperlihatkan gundukan penis miliknya di balik celana yang ia kenakan. Xiao Zhan seorang dominan, dia memiliki penis dengan ukuran yang lumayan meski itu tak sebanding dengan milik Wang Yibo.
Yibo ingin meledakkan tawanya, apa bocah ini sedang bercanda? Dia ingin menusuk pantat Wang Yibo? Ayolah .. yang ada justru sebaliknya. Namun ini cukup menarik, jarang sekali Yibo tertarik dengan pria dominan.
Yibo dengan santainya meraba penis Xiao Zhan. Membuat pemuda itu terkejut, dan menampik tangan Wang Yibo, kasar.
"Kenapa kau terlihat panik, hm? Bukankah kau sendiri yang menawarkan penismu untuk ku?" bisik Wang Yibo dengan suara rendahnya.
Xiao Zhan nampak kelicutan salah tingkah. Sial! Kenapa dia menciut saat berhadapan dengan tua bangka ini? Haih!! Xiao Zhan menggerutu dalam hati.
"Bu-bukan begitu .. hanya saja aku sedang sakit. Aku tidak bisa melakukan itu untuk saat ini." gugub Xiao Zhan dengan wajah memerah.
Wang Yibo tersenyum tipis, dan itu nampak begitu tampan. Dia menatap intens penis Xiao Zhan, kembali merabanya perlahan. Membuat penis layu itu perlahan menegang.
"Hanya karena sentuhan tanganku, penismu sudah terangsang, bocah." lirik Wang Yibo.
Xiao Zhan terpaku, seolah tubuhnya terasa membeku hanya karena liriknya sensual pria di hadapannya. Dia ingin memukul pria tersebut, namun tubuhnya terasa terkunci. Membiarkan jemari besar itu meraba penisnya.
Wang Yibo perlahan melepas resleting celana Xiao Zhan. Menatap celana dalam bocah itu yang kini terlihat sedikit basah karena cairan luberasi yang menetes dari ujung penisnya.
"Sangat manis,"dengan mesumnya, Wang Yibo mengendus ujung penis Xiao Zhan. Menghirup aroma khas cairan luberasi yang begitu memabukkan di penciuman Wang Yibo.
Xiao Zhan memejamkan matanya erat, sembari menggigit bibirnya. Sensasi ini sangat berbeda. Dia sering bermain dengan para submisive namun kali ini dia tidak bisa mengendalikan libidonya sendiri.
Wang Yibo sesekali melirik ekspresi Xiao Zhan. Dia berseringai, membuka celana dalam Xiao Zhan dan mengeluarkan ujung penis pemuda tersebut.
Penis merah muda seperti buah peach, dengan tetesan cairan bening di ujungnya. Membuat birahi Wang Yibo semakin memuncak.
Slurpp!!!
Lidah panjang pria itu menyapu ujung penis Xiao Zhan. "Manis." ucapnya, mengecap rasa cairan bening yang keluar dari ujung penis Xiao Zhan.
Xiao Zhan reflek menjambak rambut Wang Yibo. "BRENGSEK!! TUA BANGKA SIALAN!!!"
JDUAGHH!!
"MATI KAU BAJINGAN!!" Xiao Zhan menendang dan memukul wajah Wang Yibo bertubi-tubi.
Sedang pria itu hanya memasang wajah tersenyum meski wajahnya sudah babak belur oleh bogeman pemuda cantik di hadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKING [TAMAT]
FanfictionWARNING! 21++✓ YIZHAN ✓ MAFIA ✓ BxB ✓ M-PREG✓. Wang Yibo, seorang ketua mafia. Menjalin hubungan dengan seorang wanita pengusaha kaya raya sebatas love with benefits. Namun tanpa diduga, wanita itu memiliki seorang anak...