CH ¹⁶

3.8K 273 17
                                    

:
:
:

Beberapa Minggu terlewatkan begitu saja. Wang Yibo tak kunjung memberikan kabar apapun pada Xiao Zhan. Membuat pemuda itu dirundung kegelisahan, rasa takut akan kehilangan sosok pelindung mulai terasa menyerang jiwanya.

"Xiao Zhan." Liu Haikuan menepuk pundak sahabatnya yang nampak melamun.

"Ah, iya?" Xiao Zhan tersenyum canggung.

"Kau masih memikirkan pria itu?"

Xiao Zhan tersenyum tipis, menunduk seraya mengelus perut datarnya. "Aku ingin memberitahunya jika baby di dalam sini." Xiao Zhan tersenyum lebar, menoleh ke arah Liu Haikuan. "Coba kau tebak, bagaimana ekspresi pria tua itu. Pasti dia akan terkejut dengan wajah bodohnya. Bukankah itu sangat lucu?!" Antusias Xiao Zhan.

Liu Haikuan merasa tertohok dengan senyuman cerah pemuda di hadapannya. Entah mengapa dia tidak setuju dengan ekspektasi Xiao Zhan, mengingat masa lalu dirinya dengan Wang Zhuocheng yang berakhir tragis.

"Hm, iya kau benar." Sahut singkat Liu Haikuan, dengan senyuman paksanya.

"Ah, kau tidak kerja?" tanya Xiao Zhan selanjutnya.

"Lima menit lagi aku berangkat. Maaf, tidak bisa menemanimu." lesu Liu Haikuan.

Xiao Zhan tersenyum lembut seraya mengangguk. "Aku akan baik-baik saja." yakinnya.

Lima menit kemudian Liu Haikuan berangkat bekerja, meninggalkan Xiao Zhan seorang diri hanya di temani para pelayan di mansion Wang Yibo.

Ting ... Tong ...

Xiao Zhan beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar, berpikir jika yang datang itu Wang Yibo.

"Tuan, ada seseorang mengirimkan ini untuk Anda." Penjaga gerbang berlari kecil menghampiri Xiao Zhan. Sembari memberikan bingkisan amplop kepada pemuda tersebut.

Xiao Zhan mengerutkan keningnya, siapa yang mengirim amplop ini? Apa ini pesan dari Wang Yibo? Ah, terlalu konyol. Tidak mungkin di jaman sekarang masih mengirimkan surat. Xiao Zhan bergegas membuka isi amplop tersebut.

Wajahnya mendadak pucat pasi, saat membuka kertas merah dari dalam amplop itu. Membaca dengan pupil mata bergetar.

"Pernikahan Wang Yibo dengan Xiaolusy? .. hah, apa ini bercanda? Hah .. ini tidak mungkin." Napas Xiao Zhan mendadak sesak. Tubuhnya bergetar, isi otaknya terasa panas.

Kedua tangan Xiao Zhan terkepal kuat, meremas kertas undangan yang baru saja dia dapat.

"BRENGSEK!!" teriak Xiao Zhan, membuang kasar kertas di tangannya.

Wajah yang mulanya lembut, kini kembali ke setingan awal. Tatapan mata tajam penuh dendam membara. Kebencian yang berangsur meleleh, kini kembali beku.

Xiao Zhan, pemuda arogan itu sudah kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan, pemuda arogan itu sudah kembali. Dia merasa begitu bodoh, hingga jatuh dan percaya pada pria tua bajingan seperti Wang Yibo. Hanya karena perhatian yang sudah pria itu berikan padanya.

"Heh, manusia mana lagi yang harus aku percaya di dunia ini. Ck! Anjing!" Umpat kasar Xiao Zhan.

Seringaian evil tertera di bilah bibir pemuda itu. Seolah jiwanya sudah terasuki iblis kegelapan.

Apa kalian pikir Xiao Zhan akan menangis? Tentu saja tidak, dia sudah kenyang dengan yang namanya pengkhianatan. Yang ada di dalam otaknya saat ini hanyalah---

"Bukankah akan lebih menyenangkan jika aku datang di pernikahan ibu dan --- calon ayah tiriku?" Xiao Zhan menopang dagunya dengan kedua punggung jemari. Terkekeh sinis, membayangkan wajah bajingan Wang Yibo. Cih! Bagaimana aku bisa jatuh cinta pada pria brengsek seperti dia? Xiao Zhan tak habis pikir.

Xiao Zhan berlanjut pergi ke ruang pribadi Wang Yibo. Membuka brangkas rahasia pria tersebut yang tentu saja kode rahasianya Xiao Zhan sudah tau. Bukankah sangat bodoh? Jika sudah berniat untuk berkhianat, kenapa Wang Yibo harus memberitahukan kode rahasia brangkas rahasia miliknya?

"Aku akan pergi setelah menghadiri acara pernikahan kalian. Tapi sebelum itu aku akan mengambil semua black card milikmu. Mana mungkin aku pergi dengan tangan kosong. Anggap saja ini sebagai ganti karena kau sudah menusuk bokongku." gumam Xiao Zhan, mengantongi gepokan uang milik Wang Yibo ke dalam ranselnya. Tak lupa mengambil semua kartu black card milik Wang Yibo hingga tak tersisa.

Xiao Zhan segera bersiap memasukkan baju miliknya ke dalam koper. Dia akan jalan-jalan berkeliling mancanegara menggunakan kekayaan Wang Yibo. Hah, Bukankah itu sangat menyenangkan?

Namun bagaimanapun Xiao Zhan tetap merasakan kecewa yang begitu besar pada Wang Yibo. Dia tak henti menyalahkan dirinya sendiri, selama ini sudah mencintai Wang Yibo yang jelas-jelas tidak punya kepastian untuknya.

Sekarang Xiao Zhan paham kenapa Wang Yibo tak pernah mengungkapkan perasaannya, semua itu karena cinta Wang Yibo hanya untuk Xiaolusy. Kenapa dunia ini begitu sempit? Oh, apa mungkin semua itu ulah Xiaolusy? Dia sengaja menyuruh Wang Yibo untuk mendekati dirinya dan menghancurkan hidupnya, begitu? Ck, jika benar seperti itu .. mereka benar-benar tak lebih baik dari seekor anjing jalanan. Batin Xiao Zhan semakin panas.

Dan tentang kepergian Wang Yibo ke luar negeri, semua itu hanya bualan semata. Xiao Zhan semakin membenci pria itu, bahkan cinta yang dulunya tersemat di dalam hati Xiao Zhan kini menghilang dalam sekejap. Berganti dengan dendam dan benci yang begitu besar.

Tiga hari kemudian, hari ini merupakan hari di mana acara pernikahan Wang Yibo dengan Xiaolusy akan digelar di mansion inti keluarga besar Wang.

Xiao Zhan sudah tak sabar untuk menghadiri acara pernikahan ibunya dan menyambut sang ayah baru. Pemuda itu nampak begitu sibuk memilih pakaian mahal yang hendak akan ia kenakan.

"Xiao Zhan, kau mau kemana? Rapi sekali?" Liu Haikuan yang baru saja datang terkejut dengan penampilan sang sahabat.

Xiao Zhan tersenyum singkat, menoleh ke arah Liu Haikuan dengan tatapan datarnya. Jantung Liu Haikuan berdetak kencang, dia syok melihat tatapan mata pemuda ini yang kembali seperti awal pertama mereka bertemu. Apa yang terjadi? Tidak mungkin Xiao Zhan berubah tanpa alasan.

"Xi-Xiao Zhan, kau baik-baik saja, bukan?" Titah pemuda itu.

Xiao Zhan menaikkan sebelah alisnya. "Hm, begitulah. Aku harus pergi. Ah, dan satu lagi .. jangan datang ke tempat ini lagi. Aku tidak akan kembali."

Liu Haikuan kebingungan. "Xiao Zhan, apa yang terjadi? Kau mau kemana? Tolong .. jelaskan padaku!" Liu Haikuan mengejar kepergian Xiao Zhan, namun pemuda itu sama sekali tak menghiraukan dirinya. Dia memasukkan koper besarnya ke dalam mobil, lalu mengendarainya dengan kecepatan tinggi.

"Xiao Zhan!! Xiao Zhan!!" Teriak Liu Haikuan, dia hanya bisa berharap pemuda itu tidak melakukan hal buruk. Mengingat Xiao Zhan tengah mengandung.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" bingung Liu Haikuan, langkahnya terhenti saat melihat gumpalan kertas merah di dekat pilar. Dia mengambilnya dan membuka kertas kusut tersebut.

Gigi Liu Haikuan gemeletuk menahan amarah. Pantas saja Xiao Zhan bersikap seperti itu. Semua ini dikarenakan keluarga Wang bajingan! Dulu dia yang tersakiti, sekarang Xiao Zhan juga harus merasakan hal yang sama.

"Keluarga Wang bajingan!!" geram Liu Haikuan, menginjak kasar kertas merah menjijikkan yang baru saja ia pegang.

FUCKING [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang