CH ⁰⁷

5.1K 330 3
                                    

:
:
:

Berkahir pria yang tak lain adalah Wang Yibo itu membawa Xiao Zhan pergi. Sepanjang perjalanan, Xiao Zhan hanya diam seraya memalingkan wajahnya.

"Kau sudah makan?" tanya Wang Yibo.

"Apa peduli mu!" Datar Xiao Zhan.

Wang Yibo bersmirk, "Jika kau tidak makan .. bagaimana bisa kau mampu berteriak di atas ranjang."

Xiao Zhan hampir saja tersedak air liurnya sendiri. Bagaimana bisa pria itu berucap demikian di saat ada orang lain bersama mereka. "Tutup mulutmu!" bisik Xiao Zhan, hendak mencekik leher pria di sebelahnya.

Wang Yibo tertawa kecil, melihat kemarahan Xiao Zhan adalah kesenangan baginya.

"Wajahmu memerah, hm?"

"Ck! Omong kosong!" Sarkas Xiao Zhan, mendorong kasar tubuh Wang Yibo. Lalu kembali memalingkan wajahnya menatap luar jendela mobil yang ia tumpangi.

"Pak tua."

Meski begitu benci dengan panggilan tersebut, Wang Yibo berusaha tenang. Melirik ke arah pemuda di sampingnya, menunggu pemuda itu menyelesaikan ucapannya.

"Bawa aku pergi jauh." Ujar Xiao Zhan, dengan tatapan sedihnya.

Wang Yibo menaikkan sebelah alisnya.

"Jangan tanya kenapa, aku hanya ingin pergi." lanjut Xiao Zhan.

Wang Yibo mengangguk, bukankah ini kesempatan bagus untuknya?

"Tinggal bersamaku, maka aku akan melindungi mu." Datar namun terdengar begitu serius.

Xiao Zhan menatap lamat wajah tegas pria di hadapannya. Tidak ada pilihan lain, yang terpenting untuknya sekarang ini adalah pergi dari kehidupan Xiaolusy.

"Hm." Xiao Zhan mengangguk sebagai jawaban.

Wang Yibo tersenyum singkat, tak dapat dipungkiri .. dia suka melihat kelinci liar ini sedikit meluluhkan sifat arogannya.

Beberapa waktu kemudian, mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah mansion megah dengan gerbang menjulang tinggi. Xiao Zhan menoleh ke arah Wang Yibo, mimik wajahnya seolah bertanya apa ini kediaman pria di sebelahnya ini?

Wang Yibo mendengus, menuruni mobil mewahnya lalu membuka pintu di sebelah Xiao Zhan. "Turunlah."

Xiao Zhan dengan canggung menuruni mobil yang ia tumpangi. Berdiri di depan gerbang, menatap takjub bangunan di dalamnya. Dia tinggal di rumah mewah, namun rumah pria ini jauh lebih megah berkali-kali lipat daripada rumahnya.

"Sampai kapan kau ingin memandangi mansion ku, hm?" tanya Wang Yibo membuyarkan lamunan Xiao Zhan.

"Aku akan tinggal di sini?" tanya Xiao Zhan tak percaya.

"Menurutmu?" Datar Wang Yibo. Pintu gerbang terbuka otomatis, Wang Yibo memilih masuk ke dalam bangunan di depan sana. Mengabaikan Xiao Zhan yang masih dalam kebingungan. Dia bingung dengan sikap Wang Yibo yang begitu mudah berubah. Terkadang pria itu bersikap menggelikan, dan terkadang berubah dingin seperti saat ini.

"Masuklah." senggol seorang pria yang tak lain adalah Zhu Zan Jin.

Xiao menoleh ke arah pria di sebelahnya tanpa berucap. Zhu Zan Jin melirik malas ke arah Xiao Zhan, "kau beruntung, bocah. Kau adalah orang satu-satunya yang Tuan Wang ajak tinggal di mansion utamanya." ujar Zhu Zan Jin.

Xiao Zhan mengerutkan keningnya. "Ck, pembual!" sarkasnya. Berjalan mendahului Zhu Zan Jin yang saat ini tengah menggerutu kesal. Sedari awal dia sudah muak dengan bocah arogan ini. Namun sayangnya sang tuan justru tertarik dengan bocah langka tersebut, padahal di luar sana para pemuda kaya raya dan lebih bermartabat banyak yang antri meminang untuk dijadikan kekasih.

FUCKING [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang