:
:
:Liu Haikuan sangat gelisah saat ini, berjalan mondar-mandir bak setrikaan. Shh! Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Aku takut terjadi apa-apa pada Xiao Zhan. Apa aku harus menyusulnya? Tapi ...
Liu Haikuan mendudukkan bokongnya kasar, ketika mengingat sosok pria yang teramat membekas di dalam hati dan otaknya. Wang Zhuocheng, Liu Haikuan takut bertemu dengan pria itu. Namun dia lebih takut Xiao Zhan terkena masalah. Dia tau betul bagaimana tabiat keluarga Wang yang notabenenya seperti dewa iblis.
"Baiklah, aku akan menyusul Xiao Zhan sekarang juga." mantap Liu Haikuan. Seraya merepalkan genggaman tangannya.
.
.Sedang di mansion Wang. Nampak Wang Yibo tengah berhadapan dengan sang kakek. Raut wajah pria itu sama sekali tidak ada kebahagiaan, begitu datar meski penampilannya cukup memukau setiap mata yang menatapnya.
"Kakek bangga padamu." Senyum puas tuan besar Wang. Menepuk pundak sang cucu.
"Apa semua sudah Kakek persiapkan dengan baik?" datar Yibo.
"Hm, hanya tinggal menunggu tanda tangan wanita itu saja."
"Hm, aku tidak ingin terjebak dalam ikatan apapun. Ingat itu, Kek. Aku hanya mencintai Xiao Zhan."
Tatapan mata tuan besar Wang mendadak tajam. Dia sama sekali tidak suka dengan pernyataan Wang Yibo yang terkahir. Namun demi melancarkan aksinya, dia berusaha menyetujui permintaan cucunya tersebut.
"Apa Zhuocheng Ge akan --"
"JANGAN SEBUT NAMA ANAK SIALAN ITU!" potong tuan Wang. Sungguh, mendengar namanya saja sudah membuat emosi tuan Wang memuncak sampai ke ubun-ubun. Tanpa ingin berucap lagi, pria tua itu pergi meninggalkan ruangan Wang Yibo.
Yibo berseringai, menatap penampilannya di depan cermin. Suatu saat nanti dia akan berpakaian seperti ini dan berdampingan dengan Xiao Zhan. Itu janji Wang Yibo.
Acara pernikahan pun siap untuk dimulai, namun sebelum itu ada yang aneh di acara tersebut. Biasanya tanda tangan di atas kertas perjanjian pra nikah akan dilakukan setelah acara ikrar janji suci terucap. Namun kali ini tuan besar Wang meminta Xiaolusy untuk menandatangani sebuah kertas, yang mungkin saja kertas berisikan perjanjian nikah dengan Wang Yibo. Tanpa berpikir panjang wanita itu menyetujui permintaan tuan besar Wang, karena Wang Yibo juga menandatangani kertas yang sama. Tanpa membaca isi demi isi lembaran kertas tersebut.
Xiaolusy tersenyum manis, menatap wajah tampan pria yang sebentar lagi sah menjadi suaminya ini. Tapi tidak untuk Wang Yibo yang sama sekali tidak memperlihatkan senyumannya.
Atensi semua orang tertuju pada keributan di depan pintu masuk. Seorang pengawal berlari menemui Wang Yibo dan melaporkan kejadian di sana.
"Tuan! Ada orang asing memaksa masuk tanpa membawa undangan." ujarnya.
Wang Yibo mengerutkan keningnya, hendak beranjak dari atas altar untuk menemui sosok perusuh tersebut, sebelum ...
"LEPASKAN AKU, BRENGSEK!! AKU INGIN MENGUCAPKAN SELAMAT UNTUK IBU DAN CALON AYAHKU!!" teriak seorang pemuda yang kini nampak meronta-ronta dari cekalan dua pengawal di sana.
Wang Yibo terpaku, dia sangat amat terkejut dengan kedatangan Xiao Zhan. Bagaimana bisa?
Berbeda dengan Xiaolusy yang justru bersmirk, meraih lengan Wang Yibo seolah sengaja memanas-manasi putranya.
"Lepaskan dia!" bentak Wang Yibo pada anak buahnya.
Xiao Zhan tersenyum teramat manis, berlari kecil mendekat ke arah sepasang pengantin di atas altar.
"Selamat untukmu, Mam ... dan juga .. salam kenal, PA-PA baruku." Xiao Zhan sengaja menekankan kata terakhirnya dengan sunggingan jijik.
"Omong kosong!" Kesal Wang Yibo. Meraih wajah Xiao Zhan dan melumat kasar bibir pemuda di hadapannya.
"Emphh!" Xiao Zhan terbelalak, dia tak dapat mengelak.
"APA-APAAN INI?!!!" tak terima Xiaolusy.
Wang Yibo merengkuh kasar pinggang Xiao Zhan, meski pemuda tersebut meronta sekuat tenaga.
"Aku mencintai putramu! Kau dengar itu?!!" tekan Wang Yibo.
Kegaduhan mulai tak terkendali. Xiaolusy menggeleng cepat, "Tidak! Kau jangan bercanda Yibo! Kau suamiku!!"
Tuan besar Wang berseringai, entah apa yang ada dalam otak pria paruh baya itu. Dia mendekat ke arah Wang Yibo seraya membawa lembaran kertas yang tadi sudah ditanda tangani Wang Yibo dan Xiaolusy.
Ini waktunya untuk menghancurkan mental bocah sialan ini. Aku tidak akan membiarkan cucuku bersanding dengan sesama jenis, menjijikkan.
"Jangan terlalu percaya diri, kau bahkan belum terikat apapun dengan cucuku." Datar tuan besar Wang.
Xiaolusy semakin tak mengerti, bukankah dia sudah menandatangani surat ---
"Kau bertanya tentang ini?" Mengangkat kertas di tangannya seraya berdecih remeh. "Nona Xiaolusy, kau begitu naif .. kau tau? Kertas apa yang kau tanda tangani ini, hm?"
Xiaolusy semakin tak mengerti, "A-apa maksudmu?" Suara Xiaolusy bergetar.
Xiao Zhan ikut bingung dengan kejadian yang ada. Dia tak mengerti dengan permainan apa yang dilakukan keluarga Wang ini.
Tuan besar Wang tertawa terbahak-bahak. "Ini adalah surat pengalihan perusahaan Xiao atas nama cucuku. Dan kau tau apa artinya, Nona? Kau---" menunjuk dada Xiaolusy sedikit mendorong nya dengan jari telunjuk. "kau tidak punya apapun sekarang. Hartamu, sudah atas kekuasaan ku." bisik tuan besar Wang dengan suara rendahnya.
Sudah ku katakan jika keluarga Wang semua berdarah iblis. Mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
"Brengsek!! Kalian semua biadab!!" Teriak Xiaolusy. Setelahnya dia menoleh ke arah Xiao Zhan. "Kau! Pasti kau juga ikut andil dalam rencana mereka! Katakan padaku! Kau ingin aku hancur, bukan?!! Jawab aku sialan! Aku menyesal tidak membunuh mu!" Emosi Xiaolusy.
"Tidak, aku tidak tau apapun --" Xiao Zhan berusaha melawan ibunya. Karena memang dia tidak tau apapun yang direncanakan keluarga Wang.
"Aku tidak percaya padamu!!" Xiaolusy meraih pisau kue di sebelahnya hendak menikam tubuh Xiao Zhan. Sebelum --
Jlep!!
Pisau itu dihalau Wang Yibo dan beralih menusuk dada Xiaolusy. Kedua mata wanita itu melotot, darah segar menyembur dari dada Xiaolusy. Membuat Xiao Zhan terpaku dengan tubuh bergetar. Ini sangat mengerikan, ibunya mati di depan matanya oleh pria yang dulu pernah ia cintai.
"Ma-ma ..." Bergetar Xiao Zhan. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia tidak pernah berpikir jika Wang Yibo akan tega melenyapkan ibunya.
Perlahan Xiao Zhan memundurkan langkahnya, dia harus pergi sebelum para iblis di sini juga membunuh dirinya. Wang Yibo tega melenyapkan nyawa seseorang hanya karena menginginkan kekuasaan. Sedang dirinya tak punya apapun, bukankah sangat mudah bagi pria itu untuk menyingkirkan dirinya juga?
Xiao Zhan membalik tubuhnya cepat dan berlari sekuat tenaga meninggalkan kediaman Wang Yibo.
"Xiao Zhan!! Jangan pergi!!" Wang Yibo mengejar kepergian Xiao Zhan. Dia harus menjelaskan semuanya pada pemuda itu agar dia tidak salah sangka.
Tuan besar Wang tertawa penuh kemenangan, apa yang dia rencanakan berjalan begitu mulus. Mendapatkan perusahaan Xiao, dan juga ... membuat kehancuran hubungan Xiao Zhan dengan Wang Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKING [TAMAT]
FanfictionWARNING! 21++✓ YIZHAN ✓ MAFIA ✓ BxB ✓ M-PREG✓. Wang Yibo, seorang ketua mafia. Menjalin hubungan dengan seorang wanita pengusaha kaya raya sebatas love with benefits. Namun tanpa diduga, wanita itu memiliki seorang anak...