CH ⁰⁴

6.3K 374 6
                                    

:
:
:

Wang Yibo membawa Xiao Zhan ke sebuah hotel berbintang. Tak ingin siapapun mengetahui jika dirinya saat ini tengah bersama pemuda itu.

"Zhu, pastikan jika bajingan tua itu tidak mengetahui keberadaan ku." ujar Wang Yibo, sebelum masuk ke dalam salah satu ruangan. Sembari menggendong tubuh Xiao Zhan.

"Baik, Tuan." Zhu Zan Jin menunduk hormat, berjaga di luar ruangan.

Setelahnya Wang Yibo masuk dan mengunci pintu. Dia menatap wajah merah Xiao Zhan di gendongannya.

"Panas ..." bisiknya, dengan tatapan mata sayu.

Wang Yibo merebahkan tubuh Xiao Zhan ke atas kasur. Mengusap kening berkeringat pemuda cantik tersebut.

"Selain bodoh kau juga sangat ceroboh. Bagaimana jika aku tidak datang tepat waktu? Kau pasti sudah menjadi makanan para bajingan itu." bisik Wang Yibo, mengelus bibir merah Xiao Zhan.

Xiao Zhan meraih jemari besar Wang Yibo, menempelkan di pipi kanannya. Menggerakkan perlahan, seraya memejamkan mata. "Sentuh aku ..." pintanya.

Wang Yibo mengerutkan keningnya, bocah ini dalam keadaan terangsang. Dia khawatir jika sampai dirinya tidak bisa mengontrol libido dan melakukan hal itu, Xiao Zhan akan marah besar saat menyadarinya.

Hah .. Wang Yibo menarik pelan jemari besarnya. "Bagaimana jika kau mandi? Mungkin itu bisa mengurangi rasa panas di tubuhmu." ucap Wang Yibo.

Xiao Zhan membangunkan tubuhnya, memeluk tubuh Wang Yibo. "Mandilah bersamaku."

Wang Yibo menelan ludahnya susah payah. Pelukan hangat tubuh Xiao Zhan semakin membuat birahinya memuncak. Hembusan napas pemuda itu terasa begitu menggoda, menyapu dada bidangnya.

"Hm, baiklah." Wang Yibo mengangkat tubuh Xiao Zhan, membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

Yibo melepas semua pakaian yang melekat pada tubuh Xiao Zhan. Begitu juga dengan dirinya, hingga kini tubuh mereka berdua dalam keadaan full naked.

Tubuh Xiao Zhan terhuyung, dengan cepat Wang Yibo menarik pinggang pemuda itu. Sontak tubuh mereka menempel tanpa ada jarah pemisah. Napas Wang Yibo semakin memberat, dia tidak lagi bisa berpikir jernih. Tubuh putih Xiao Zhan terlalu menggoda. Terlebih penis ukuran besar itu saling bergesekan.

"Xiao Zhan .. aku tidak tahan." geram rendah Wang Yibo.

Xiao Zhan tersenyum, entah siapa yang ada dalam pikiran pemuda itu. Dia menatap wajah Wang Yibo penuh puja. Meraba rahang tegas pria tersebut, menariknya pelan meminta untuk bercumbu.

Wang Yibo sedikit menundukkan wajahnya, mensejajarkan dengan bibir Xiao Zhan.

"Mhh ..." Xiao Zhan membuka mulutnya, menjulurkan lidah lembutnya menyapa lidah panjang Wang Yibo. Yibo berseringai ditengah pagutan mereka. Sungguh, dia menyukai proplayer pemuda ini.

Wang Yibo semakin bringas memakan bibir lembut Xiao Zhan, begitu juga dengan Xiao Zhan yang nampak begitu lihai memiringkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, membuka mulutnya membiarkan lidah panjang Wang Yibo menggrilia isi mulutnya.

Cpak ...

Wang Yibo melepas paksa kuluman bibirnya, meski Xiao Zhan nampak tak ingin ciuman mereka berakhir.

"Anghh ..." mulut mungil Xiao Zhan terbuka, bibir plum itu nampak membengkak dengan caira saliva menjuntai membasahi dagu putihnya.

"Manis ..." Wang Yibo mengusap lembut juntaian saliva yang membasahi bibir bengkak Xiao Zhan.

Xiao Zhan meraih tangan kekar Wang Yibo. Mengarahkannya ke area bokong bulatnya.

Wang Yibo menatap dingin wajah birahi Xiao Zhan. "Apa ada pria lain yang pernah memasuki mu?" tanyanya.

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya pelan. Dia sangat yakin jika dirinya seorang dominan, namun saat ini tiba-tiba saja lubang analnya terasa begitu gatal, berkedut, menginginkan sesuatu untuk memasukinya.

Wang Yibo menarik sudut bibirnya. Meraba belahan bokong bulat Xiao Zhan, yang terasa begitu kenyal, mulus, dan kencang.

Yibo sedikit kesulitan membuka pipi bokong Xiao Zhan, karena terlalu kencang. Namun akhirnya dia berhasil menemukan kerutan berkedut sedikit basah di sana. Dengan sengaja Wang Yibo mengelus permukaan lubang kerut itu dengan ujung telunjuk nya.

"Eeunghh .." Xiao Zhan memeluk erat tubuh pria di hadapannya, sedikit menungging membiarkan jemari besar pria itu bermain dengan lubang pantatnya.

Wang Yibo sedikit memasukkan ujung ruas jemari telunjuknya.

"Shhh ..." Xiao Zhan mencengkram pundak Wang Yibo sembari berdesis kecil.

Yibo menghentikan pergerakan jemarinya. Ayolah, ini baru ujung jemarinya dan itu pun baru masuk beberapa inci. Bagaimana bisa pemuda ini merintih kesakitan. Yibo semakin yakin jika Xiao Zhan benar-benar belum tersentuh oleh siapapun.

Xiao Zhan mendongak menatap wajah tampan Wang Yibo. "Kenapa diam? Bergeraklah."

Wang Yibo tersenyum mesum.

Slepp!!

"A-ah .. ahh hngkkkk!" Xiao Zhan mendesah tertahan, dengan air mata menitik dari sudut matanya. Lubangnya terasa aneh, mengganjal, panas, dan juga ada rasa nikmat.

Yibo mulai menggerakkan jemari besarnya, menggelitik dinding anal Xiao Zhan.

"Sakit ..." bisik Xiao Zhan, mencakar punggung kekar Wang Yibo.

Yibo tak peduli, dia memeluk tubuh Xiao Zhan agar tidak terjatuh dan terus menikmati cengraman lubang pantat Xiao Zhan yang terasa menjepit jemari telunjuknya. Sensasi panas, lembut, dan basah di dalam lubang Xiao Zhan membuat Wang Yibo semakin bersemangat. Bayangan bagaimana jika penisnya masuk mengisi lubang hangat itu, semakin membuat tubuhnya memanas.

"Sangat sempit .. " geram Wang Yibo, menambah satu jemarinya mengisi lubang pantat Xiao Zhan.

"A-akh ..." Xiao Zhan bergerak gusar, sesekali menunggingkan bokongnya. Ingin meminta tangan Wang Yibo keluar dari dalam sana namun tubuhnya menolak. Rasanya begitu aneh, dia kesakitan namun juga ketagihan. Ini kali pertama Xiao Zhan merasakan sentuhan pada lubangnya. Apa ini yang dirasakan para jalang yang pernah ia tiduri? Kenikmatan tiada tara yang sangat sulit untuk di definisikan dengan ungkapan kata-kata.

Crak!

Crak!

Lubang pantat Xiao Zhan mulai basah, Yibo mengeluarkan jemarinya. Mengangkat jemari yang basah akan cairan lendir itu di depan wajahnya dengan wajah Xiao Zhan. Tanpa ada rasa jijik sedikitpun, Yibo menjilat jemarinya bekas cairan anal Xiao Zhan.

Xiao Zhan menelan ludahnya, menatap lidah panjang pria di hadapannya menjilat jemarinya sendiri.

Yibo melirik nakal wajah memerah Xiao Zhan. "Kau ingin melanjutkannya?" tanya Wang Yibo.

Xiao Zhan menggigit bibir bawahnya, menunduk menatap betapa besarnya penis pria di hadapannya yang kemungkinan seukuran pergelangan tangan milik nya.

Akankah penis itu bisa masuk ke dalam lubangku? Aku tidak peduli .. aku hanya butuh sentuhan.

FUCKING [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang