CH ¹²

4.4K 253 7
                                    

:
:
:

Di sini Wang Yibo dan Wang Zhuocheng berada, di belakang universitas cukup sepi dari hiruk pikuk penghuni bangunan tersebut.

Yibo memberikan sekaleng minuman untuk Wang Zhuocheng. Merasa sang kakak lebih tenang, dia mulai membuka percakapan.

"Kemana saja, Zhuocheng Ge selama ini?" tanya Wang Yibo mengawali. Melirik ke arah Wang Zhuocheng yang kini duduk dengan posisi wajah menunduk.

Bayangan masa lalu, dimana Wang Zhuocheng dikeluarkan dari keluarga Wang. Kembali terngiang dalam benak kedua pria tampan tersebut.

Beberapa tahun silam, Wang Zhuocheng ketahuan tengah menjalin kasih dengan seorang pemuda, Liu Haikuan. Sang kakek yang merasa geram dengan cucu pertamanya, bertekad menculik Liu Haikuan dan mencelakai pemuda tersebut.

"Kakek .. jangan sakiti kekasihku, aku mohon .. ini semua salahku .. jangan libatkan dia." Wang Zhuocheng bersujud di bawah kaki tuan besar Wang. Dengan keadaan tubuh penuh luka, akibat hukuman yang kakeknya berikan.

"Sudah Kakek peringatkan, Kakek tidak suka kau berhubungan dengan seorang lelaki. Itu sangat menjijikkan, Wang Zhuocheng!" bentaknya.

Wang Zhuocheng menggeleng cepat, "Aku mencintainya, Kek .. aku tidak bisa --"

"APA HEBATNYA BERHUBUNGAN DENGAN SESAMA JENIS, HAH?!! APA DIA BISA MEMBERIKAN KETURUNAN UNTUK MU?!!" Teriak tuan besar Wang, murka.

Wang Zhuocheng merepalkan genggaman tangannya erat, mendongak menatap sengit ke arah sang kakek. "Aku tidak peduli, Kek. Aku mencintai Liu Haikuan! Sekalipun aku harus keluar dari data keluarga Wang. Aku akan melakukannya! Aku tidak ingin terkekang olehmu!" Marah Wang Zhuocheng, dia sudah hilang kendali.

Tuan besar Wang tersungut-sungut. Selama ini tidak ada yang berani melawan ucapannya. Namun cucu pertamanya ini---"

"Bunuh jalang menjijikkan itu!" Perintahnya pada beberapa pengawal yang ada di sana.

Wang Zhuocheng terbelalak, "Tidak, jangan .. aku mohon, jangan!!"

JDUAGHH!!

"Akh!!!" Wang Zhuocheng tersungkur tak berdaya, saat sebuah tongkat besi menghantam tengkuk belakang lehernya.

Satu jam kemudian, Wang Zhuocheng terbangun. Dia berada di sebuah tempat asing, seketika pria itu teringat akan sang kekasih.

"Liu Haikuan!! Aku harus menyelamatkannya ---"

"Tuan, tenangkan dirimu." Zhu Zan Jin mencengkram lengan Wang Zhuocheng.

Wang Zhuocheng memicingkan matanya, "Apa katamu?! Tenang?"

Zhu Zan Jin mengangguk, "Dengarkan aku .. aku tidak membunuh kekasih, Tuan .. karena aku tau .. Tuan Zhuocheng tidak bisa kehilangan pemuda itu. Namun sekali lagi, maafkan aku .. aku memberikan obat untuk menghilangkan ingatan Liu Haikuan. Aku harap .. Tuan Zhuocheng dapat mengerti. Semua aku lakukan atas perintah tuan Wang Yibo, tanpa sepengetahuan tuan besar." jelas Zhu Zan Jin. Dia tidak lagi bersikap formal pada Wang Zhuocheng, mengingat pria itu sudah bukan siapa-siapa di keluarga Wang. Setelahnya Zhu Zan Jin memutuskan untuk kembali ke kediaman Wang.

Wang Yibo menepuk pundak pria di sebelahnya. "Maafkan aku, karenaku .. kekasihmu tidak bisa mengingatmu lagi." ucap Wang Yibo merasa begitu bersalah.

Wang Zhuocheng tersenyum singkat, "Aku justru berterima kasih padamu, berkat mu .. aku masih bisa melihat pemuda itu lagi."

Wang Yibo tersenyum, duduk di sebelah sang kakak. Lalu memeluk pria tersebut, sekedar melepas rindu.

"Bagaimana denganmu? Apa pria tua itu masih belum berubah?" tanya Wang Zhuocheng selanjutnya.

Berganti Wang Yibo yang kini memasang wajah sendu. "Aku mengalami hal yang sama denganmu, dan sekarang aku berusaha melindungi pemuda itu."

Wang Zhuocheng mendengus berat, tak disangka ternyata adiknya juga mengalami hal yang sama seperti apa yang ia alami.
"Lindungi dia, jangan sampai kau kehilangan orang yang kau cintai."

.
.

Di sisi lain, Liu Haikuan tengah menatap pantulan wajahnya di depan cermin. Matanya membengkak akibat terlalu lama menangis.

Bayangan tentang pertemuannya dengan pria itu di universitas masih melekat jelas di dalam benaknya.

"Zhuocheng Ge ... kenapa kita harus bertemu?" Isaknya, meremas kuat genggaman tangannya.

Yah! Liu Haikuan sudah mengingat semuanya. Sayu tahun belakangan, Zhu Zan Jin lupa memberikan obat penghilang ingatan pada Liu Haikuan.

Di saat Zhu Zan Jin ingin memberikan lagi obat tersebut, Liu Haikuan terlebih dahulu mengamuk, dia benci pada pria itu yang sengaja membuat dirinya melupakan Wang Zhuocheng.

Setelah Zhu Zan Jin menjelaskan alasannya, Liu Haikuan mengerti .. dia merasa begitu bersalah pada Wang Zhuocheng. Hanya karena ingin mempertahankan cinta mereka, kekasihnya rela tercoret dari data keluarga. Dan mulai saat itu, Liu Haikuan memutuskan untuk tetap berpura-pura kehilangan ingatannya.

Semua begitu sulit, cinta mereka terlampau besar. Tak ingin saling menyakiti namun rela saling tersakiti.

"Haikuan .. kau di dalam?" Xiao Zhan mengetuk pintu kamar mandi pemuda tersebut.

Sudah satu jam lamanya, Liu Haikuan meminta ijin pada Xiao Zhan untuk membersihkan diri. Dan sampai sekarang pemuda itu belum juga keluar.

Liu Haikuan membasuh wajahnya, lalu memasang wajah sumringah. Dia tidak akan membiarkan sahabatnya tau akan penderitaan yang ia alami selama ini.

Ada satu pertanyaan di benak Liu Haikuan, bagaimana bisa Xiao Zhan berhubungan dengan adik Wang Zhuocheng?

"Haikuan!! Apa kau masih hidup?!!!" teriak Xiao Zhan dari luar.

Liu Haikuan merolling bola matanya. "Iya, cerewet!!"

Xiao Zhan tersenyum geli, dia suka sekali menggoda temannya ini. Ayolah, Xiao Zhan ingin bercerita sesuatu tentang Wang Yibo pada Liu Haikuan.

Beberapa menit kemudian Liu Haikuan keluar dari kamar mandi. Dan langsung menemui Xiao Zhan di ruang tamu rumahnya.

"Liu, kemari." Antusias Xiao Zhan.

Liu Haikuan mengambil dua kaleng minuman lalu duduk di samping pemuda tersebut.

"Kenapa, hm? Apa terjadi sesuatu?" tanya Liu Haikuan, menaikkan sebelah alisnya.

"Eum ... sepertinya aku mulai menyukai seseorang."

Liu Haikuan semakin gelisah, dia takut jika pemikirannya itu benar. "Sejak kapan kau menyukai seseorang gadis?" Liu Haikuan berusaha menerka meski bukan ini yang terbayang dalam otaknya.

Xiao Zhan menggeleng, "Bukan gadis, tapi pria."

Deg!!

Jantung Liu Haikuan seakan terasa tercabut dari tempatnya. "Si-siapa dia?" suara pemuda itu tercekat di tenggorokan.

"Wang Yibo .."

FUCKING [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang