:
:
:"Kau tinggal di sini?!" Zhu Zan Jin nampak terkejut saat Xiao Zhan memintanya untuk berhenti di sebuah mansion cukup mewah.
"Hm, ini rumah temanku." datar Xiao Zhan. Dia menuruni mobil Zhu Zan Jin, lalu melangkah kesulitan menuju ke depan pintu mansion Liu Haikuan.
Zhu Zan Jin ikut meringis melihat cara jalan Xiao Zhan, yang sesekali memegang area bokongnya. "Tuan Wang pasti bermain sangat kasar." gumamnya.
Pintu terbuka, Xiao Zhan masuk ke dalam mansion tersebut. Sedang Zhu Zan Jin nampak bertatap muka dengan pemilik mansion itu. Tatapan mata mereka begitu dalam, seolah mereka sudah saling mengenal.
Liu Haikuan menutup pintu sedikit kasar. Membuat Zhu Zan Jin tersentak, sontak pria itu memejamkan matanya sesaat seraya memukul setir mobilnya.
"Brengsek!" gumamnya tertahan. Lalu memilih pergi meninggalkan tempat tersebut.
Di dalam mansion, Xiao Zhan tengah diintrogasi Liu Haikuan. Pemuda itu sudah seperti saudara bagi Xiao Zhan, dia adalah pemuda satu-satunya yang mengetahui tentang latar belakang Xiao Zhan.
"Apa kau sudah gila?!! Bagaimana bisa kau membiarkan pria itu melakukan hubungan intim denganmu?!"
"Liu, aku tidak sadar saat itu. Aku dalam pengaruh aprodisiac."
Xiao Zhan menceritakan awal dia pergi ke markas dan berkahir bercinta di dalam hotel bersama Wang Yibo. Liu Haikuan meluruhkan tubuhnya, memeluk lembut tubuh Xiao Zhan.
"Sudah aku bilang berapa kali padamu. Jangan pergi ke markas lagi, aku tidak ingin melihatmu terluka Xiao Zhan." tulus Liu Haikuan.
Xiao Zhan hanya mengangguk dan membalas pelukan sang sahabat. "Tapi hanya itu yang bisa membuatku tenang."
"Semua karena wanita itu?"
Xiao Zhan hanya tersenyum pahit. "Hm, jangan bahas dia. Aku tidak ingin mengingatnya." lirih Xiao Zhan.
"Sebaiknya kau tidur, ini terlalu larut."
"Kau baru pulang kerja?" tanya Xiao Zhan.
"Iya, aku akan mandi setelah ini."
.
.Xiaolusy menghubungi Xiao Zhan berkali-kali. Sudah satu Minggu lamanya setelah dia mendapat kabar tentang putranya yang masuk rumah sakit, sampai detik ini tak ada lagi kabar tentangnya.
Bukan khawatir terhadap Xiao Zhan, akan tetapi dia takut jika ada orang lain yang nantinya mengetahui jika bocah itu putra kandungnya. Tak lama Xiao Zhan menjawab panggilan telponnya, tanpa basa-basi Xiaolusy meminta bocah itu untuk pulang.
Xiao Zhan yang pada dasarnya malas berdebat pun memilih untuk pulang ke kediaman sang ibu.
Baru saja melangkahkan kakinya masuk ke mulut pintu, suara tepuk tangan dramatis terdengar menyambut kedatangan Xiao Zhan. Pemuda itu terdiam dengan tatapan datar tanpa ekspresi.
"Wanita mana yang menyewa mu? Hingga kau sampai melupakan rumah mu, hm?" Cibir wanita yang tak lain adalah Xiaolusy itu.
Xiao Zhan menarik napas dalam-dalam, tubuhnya memanas, otaknya terasa ingin meledakkan semua unek-unek di dalamnya. Benarkah wanita ini orang yang melahirkan dirinya? Kenapa dia begitu tega berucap demikian?
Xiao Zhan menarik sudut bibirnya, mendekatkan wajahnya di depan wajah sang ibu. Meraba pipi mulus wanita di hadapannya dengan menggunakan punggung jemari. Tatapan mata Xiao Zhan nampak begitu mesum, seolah ingin menerkam wanita yang berstatus sebagai ibunya itu.
"Wanita yang haus akan penis seperti dirimu ... Nyonya."
Plak!!!
Xiaolusy menampar keras wajah menjijikkan Xiao Zhan. "Anak anjing!! Apa kau sudah gila, hah?!! Aku ibumu!!"
Xiao Zhan tertawa hambar. "Haha .. yah, karena aku terlahir dari seekor anjing betina seperti dirimu. Bukankah seekor anjing selalu menjajakkan tubuhnya di depan anjing jantan?? Ah, dan satu lagi ..." Xiao Zhan semakin mendekatkan tubuhnya dengan tubuh sang ibu. Membuat wanita itu nampak ketakutan, seraya memundurkan langkahnya. "Bukankah anak anjing tidak masalah jika menikmati tubuh ibunya sendiri?" Seringaian tajam tertera di bilah bibir pemuda itu.
"Xiao Zhan! Jangan macam-macam!" Xiaolusy menunjuk wajah Xiao Zhan dengan jemari bergetarnya.
Xiao Zhan tertawa terbahak-bahak. Melihat wajah ketakutan sang ibu. "Ck, sayangnya .. aku tidak bernafsu dengan wanita tua seperti mu." Pemuda itu mengibas baju yang ia kenakan, seakan habis terkena kotoran.
Xiaolusy geram, reflek dia mengambil vas bunga di sebelahnya. Lalu memukul kepala Xiao Zhan menggunakan benda tersebut, hingga vas bunga itu pecah berkeping-keping.
Xiao Zhan hanya diam tanpa ekspresi. Membiarkan darah segar mengucur keluar membasahi wajahnya. Terlampau biasa dia mendapatkan luka sedemikian rupa. Jiwanya sudah mati rasa, hingga lupa apa itu yang namanya sakit.
"Xi-Xiao Zhan --" Xiaolusy bergetar, tidak .. dia tidak bermaksud melakukan semua ini. Dia mendekat hendak memeluk tubuh sang putra namun pemuda itu memundurkan tubuhnya. Dia tersenyum, senyuman penuh luka yang begitu mendalam.
"Ma .. kenapa kau tidak melenyapkanku saja? Kenapa harus membesarkan ku, jika hanya untuk kau siksa?" lirih Xiao Zhan, sebelum tubuhnya ambruk tak berdaya.
"Xiao Zhan!!" teriak Xiaolusy, dia segera memanggil dokter pribadinya. Tidak mungkin dia membawa Xiao Zhan pergi ke rumah sakit.
Selepas luka Xiao Zhan diobati, Xiaolusy memanggil pelayan pribadinya.
"Jaga dia, aku harus pergi menemui klien." ujarnya tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.
"Baik, Nyonya." sahut pelayan itu.
Xiaolusy pergi meninggalkan putranya bersama sang pelayan. pelayan wanita itu mendekat dan mengelus kening Xiao Zhan. Air matanya menitik, membayangkan betapa kejamnya kehidupan yang Xiao Zhan jalani sedari pemuda itu masih kecil.
"Kenapa semua ini harus menimpa hidupmu, Nak?" gumamnya.
Xiao Zhan membuka kedua matanya perlahan. Menatap wajah pelayan di sebelahnya. Dia tersenyum dan memeluk pinggang wanita itu.
"Bi .. bantu aku pergi dari tempat ini." isaknya. Xiao Zhan hanya akan menampakkan kelemahannya pada wanita itu saja. Wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.
"Bibi akan membantumu, Nak. Sekalipun harus mempertaruhkan nyawa Bibi sendiri." Mantap wanita itu.
Ting .. Tong ..
Wanita itu terkejut, apa nyonya kembali pulang? Batinnya. Dia meminta Xiao Zhan untuk kembali memejamkan mata, sementara dirinya bergegas membuka pintu.
Cklek!
"Empph!" Kejadian begitu cepat, sosok pria misterius di ambang pintu tiba-tiba saja membekap mulut dan hidung pelayan tersebut, dalam hitungan detik wanita itu tidak sadarkan diri.
Brakk!!
Xiao Zhan tersentak, membuka kedua matanya saat pintu kamar yang ia tempati tiba-tiba di dobrak begitu kasar oleh seseorang.
Kedua mata Xiao Zhan terbelalak, menatap sosok pria yang teramat ia benci berdiri di ambang pintu.
"Ka-kau??"
Pria itu berjalan dengan angkuhnya mendekati ranjang Xiao Zhan. "Kau pikir .. kau bisa kabur dariku, hm?" Kekeh mengerikan pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKING [TAMAT]
FanfictionWARNING! 21++✓ YIZHAN ✓ MAFIA ✓ BxB ✓ M-PREG✓. Wang Yibo, seorang ketua mafia. Menjalin hubungan dengan seorang wanita pengusaha kaya raya sebatas love with benefits. Namun tanpa diduga, wanita itu memiliki seorang anak...