CH ⁰⁸

4.9K 365 11
                                    

:
:
:

"Xiao Zhan, kau baik-baik saja?" Tanya Wang Yibo, selepas berhasil menolong Xiao Zhan dari dalam lift.

Xiao Zhan terbangun dan langsung memeluk sosok di hadapannya. "Aku takut! Aku takut!" ucapnya.

"Maafkan aku, seharusnya aku ada di sampingmu." bisik pria itu menenangkan. Yibo mengecup berkali-kali pucuk kepala Xiao Zhan. Dia sangat merasa bersalah terhadap pemuda ini.

Sial! Semua ini karena pria tua bajingan itu. Aku tidak bisa tinggal diam.

Wang Yibo bergumam dalam diam. Yah! Sang kakek sudah mengendus keberadaan Xiao Zhan, bahkan pria itu sengaja meretas seluruh peralatan canggih di mansion miliknya. Sebagai peringatan untuk Wang Yibo agar tidak berani macam-macam. Pria itu bisa melakukan apa saja untuk mencelakai Xiao Zhan.

"Zhu."

"Iya, Tuan."

Wang Yibo memberikan secarik kertas pada pria kepercayaan itu. Zhu Zan Jin mengangguk, dan langsung meninggalkan sang tuan.

"Xiao Zhan, bisa kau tutup kedua matamu? Sebentar saja." bisik Wang Yibo.

"Kenapa?" lirih Xiao Zhan.

"Percaya padaku." Wang Yibo meyakinkan.

Xiao Zhan pun menutup kedua matanya, lampu bangunan itu mati total. Semua peralatan canggih berhenti bekerja, Wang Yibo segera membawa tubuh Xiao Zhan pergi dari tempat tersebut. Melewati pintu belakang, lalu masuk ke dalam mobil yang sudah Zhu Zan Jin siapkan.

"Kau bisa membuka mata sekarang." ujar Wang Yibo.

"Kau akan membawaku ke mana?" tanya Xiao Zhan.

"Ke suatu tempat, di mana hanya ada aku dan kau di sana." Wang Yibo tersenyum lembut, menatap sendu pemuda cantik di sebelahnya.

Xiao Zhan tak ingin banyak bertanya, dia terlampau lelah dengan keadaan. Energinya sudah terkuras habis. Dia pasrah dengan apa yang akan pria ini lakukan. Sekalipun harus mati.

__________

"Shit!!" Umpat pria tua yang tak lain adalah kakek Wang Yibo.

Sekali lagi dia kehilangan jejak Xiao Zhan. Hanya bocah itu yang dapat ia gunakan sebagai kartu AS untuk membungkam Wang Yibo. Dan menggerakkan cucunya itu selayaknya sebuah boneka.

"Maaf, Tuan. Kami tidak bisa meretas keamanan di mansion tuan Yibo. Semua sambungan mati secara tiba-tiba." Ucap anak buat pria itu.

Tuan besar Wang hanya bisa menggerutu. Cucunya semakin sulit untuk di kendalikan. Apa hebatnya bocah sialan itu, hingga membuat Wang Yibo menjadi seorang pembangkang.

Jalan satu-satunya adalah dengan cara meminta Wang Yibo untuk segera menikahi Xiaolusy. Agar bisa menguasai perusahaan Xiao secepatnya.

.
.

Wang Yibo menggendong tubuh lemas Xiao Zhan, masuk ke dalam villa megah di pinggiran hutan pinus.

"Yibo .. aku bisa jalan sendiri."

"Benarkah?" Yibo tersenyum.

"Hm, turunkan aku. Aku merasa seperti seorang wanita jika kau menggendongku."

"Kau adalah calon permaisuri ku."

"Ck, menjijikkan." Xiao Zhan menyembunyikan wajahnya di dada Wang Yibo. Tak ingin pria itu melihat rona merah yang nampak di kedua pipinya. Haih! Sial! Apa-apaan dengan perasaan aneh ini.

Wang Yibo membawa tubuh Xiao Zhan ke dalam kamar dan merebahkannya ke atas kasur, perlahan.

"Tidak ada yang mengetahui tempat ini, Babby. Selain aku dan dirimu." Yibo mengecup punggung telapak tangan Xiao Zhan.

"Kenapa kau membawaku ke tempat ini? Apa kau tidak takut jika aku membunuhmu?"

Mendengar ucapan Xiao Zhan, Wang Yibo hanya bisa tersenyum. Dia mengambil revolver miliknya dari dalam saku jas yang ia kenakan. Lalu memberikan benda tersebut kepada Xiao Zhan.

"Bunuh aku jika kau mampu."

Xiao Zhan terkejut, tidak .. dia tidak punya alasan untuk melukai pria ini. Xiao Zhan memang membenci Wang Yibo, namun tidak untuk melenyapkannya.

"Kenapa aku harus membunuh orang yang sudah berjanji untuk melindungi ku?" Xiao Zhan meletakkan revolver Wang Yibo ke atas kasur.

Wang Yibo tersenyum, meraih rahang tirus Xiao Zhan. Menariknya perlahan dan mengecup lembut bibir pucat pemuda tersebut.

"Ingin tidur denganku?"

Deg!!

Jantung Wang Yibo berhenti berdetak sesaat. Apa dia tidak salah dengar? Xiao Zhan menawarkan untuk ---

"Sebagai ganti karena kau sudah melindungi ku." Lanjut Xiao Zhan.

Wang Yibo menatap datar wajah pemuda di hadapannya. Apa dia terlihat seperti pria brengsek?! Dia memang ingin bercinta dengan pemuda cantik ini. Namun bukan karena alasan balas budi. Yibo menginginkan balasan perasaan Xiao Zhan.

Wang Yibo meraih jemari Xiao Zhan, meletakkan telapak tangan itu ke area dada kirinya. "Apa kau merasakan detakan ini?"

"Hm, karena kau hidup. Jika kau mati, tidak mungkin aku merasakannya."

Wang Yibo memejamkan matanya sejenak. Kenapa bocah ini selalu saja mengacaukan momen serius? Ck! Hanya demi pemuda ini Wang Yibo menahan kesabaran.

"Lupakan, sekarang kau harus istirahat. Aku akan membuatkan makanan untukmu." putus Wang Yibo, sebelum keluar dari dalam kamar Xiao Zhan.

Xiao Zhan tersenyum kecil, meraba dada kirinya yang terasa berdegup.
"Aku hanya belum yakin, aku terlalu takut untuk mempercayai siapapun." batinnya.

Malam menjelang, Wang Yibo kembali masuk ke dalam kamar Xiao Zhan. Dia tersenyum saat melihat Xiao Zhan sudah rapi dengan piyama kelinci berwarna pink yang senagaja ia pesankan untuknya. Pemuda itu baru saja selesai membersihkan diri.

Yibo mengulum bibirnya sendiri, menahan gemas melihat wajah imut kelinci liar di hadapannya ini yang perlahan sudah mulai jinak.

"Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yibo .. apa aku terlihat sangat imut?" Xiao Zhan mengedipkan matanya beberapa kali.

Yibo membuka mulutnya, apa benar ini Xiao Zhan yang ia kenal?

Xiao Zhan merubah ekspresi wajahnya kembali garang. "KAU PIKIR INI LUCU, HAH?!! BAGAIMANA BISA KAU MEMESAN BAJU MENGGELIKAN INI UNTUKKU! DASAR BRENGSEK!!" Dengan kasar Xiao Zhan melepas piyama yang ia kenakan. Lalu meraih kemeja kebesaran milik Wang Yibo dan memakainya.

Yibo hanya bisa mendengus pasrah, ternyata tak mudah menjinakkan bocah liar ini.

FUCKING [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang