"So Stevani Allona Grance, I love you and will you be my real girlfriend"
Deg !!!
Apa bener yang dia ucapin ??? Ntah kenapa hati ini sangat berharap kalau itu bener....
Jantung ku berpacu cepat karna ucapannya itu....
Bibir ku kelu tak mampu mengucapkan sesuatu, tapi aku harus tetap memaksakannya "Are you serious ??" Hanya pertanyaan itu yang terlintas di benak ku dan juga aku takut kecewa jika ini hanya sebuah candaan
"Of course, I'm really serious"
Ntah kenapa aku sangat senang mendengar perkataannya yang berkata serius itu sungguh menggetarkan hatiku.
"So what's your answer ???" Ujarnya dengan wajah penuh harap.
Answer ??? He ask me the answer...
Tanpa sadar senyum terukir di bibir ku saat dia bertanya seperti itu. Tapi senyum itu hanya sesaat saat aku mengingat kata kata itu...
Lo harus janji, lo ngak boleh jatuh cinta plus pacaran beneran sama Tama atau cowok manapun, temen temen gue dan lo yang jadi saksinya
Gue harap lo ngak akan ngelanggar janji lo itu, karena kalok sampek lo langgar, lo yang berurusan sama Tuhan dan lo jugak di cap sebagai pengecut
Perjanjian itu !!! Perjanjian yang harus aku lakukan.
Bukan, bukan karena cap pengecut yang akan diberikan kepadaku jika aku melanggar perjanjian itu. Tapi perjanjian itu melibatkan Tuhan yang jika aku melanggarnya, aku akan menambah dosaku berkali kali lipat.
Oh God, what should I do ???
Aku sangat ingin mengucapkan......
Tapi aku tak bisa melakukannya.
"Heiii, so what's your answer ???" Tanya coneg yang membuyarkan lamunan ku. Dia tetap pada posisinya, berlutut sambil menggenggam tanganku.
Aku menatapnya lekat, bola mata hitamnya seperti menyimpan suatu harapan.
Oh God apa aku harus menjawabnya dengan itu...
Aku menghembuskan nafasku "Sorry... but no"
Dada ini sesak saat aku mengucapkan itu. Bagai menjatuhkan diri sendiri ke dalam jurang curam hingga membuat diri ini mati rasa.
"But why ???" lirihnya yang ternyata dari tadi sudah berdiri tapi masih menggenggam tanganku.
"Just no" ujarku bergetar menahan air mata yang ingin menerobos keluar.
Lo ngak boleh nangis Stev, lo harus kuat nanti dia curiga kalok lo nangis, gumamku dalam hati.
"Just no ??? You must have a reason, why you say no Stevani"
"Cause.... I didn't love you" ujarku menghadap langit, menghalau air mata yang ingin menetes ini.
"Ok now you look into my eyes and say you didn't love me"
Aku menatap matanya yang sedang memandang mataku lekat. Aku musti ngucapin itu....
Tapi aku ngak bisa...
"Kan tadi gue udah bilang kalok gue ngak cinta sama lo Tama" ujarku mengalihkan pandangan ke arah lain, yang penting bukan matanya.
Ini pertama kali nya aku memanggilnya 'Tama' setelah julukan 'coneg' yang kuberikan kepadanya.
"Ohh ok, tapi beri gue alasan yang masuk akal, kenapa lo nolak gue" ujarnya menatap gue tajam.
Alasan ??? Ya Tuhan alasan apa yang harus aku kasih... aku ngak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue Normal !!!
Teen FictionPasti diantara bejibunnya manusia di bumi ini, ada lah yang belum pernah jatuh cinta Kayak gue Stevani Allona Grance cewek yang sampek SMA belum pernah jatuh cinta sama pacaran Apa menurut kalian gue ngak normal ?!?! Hah !!! Hell!!! Please deh gue i...