Pandangan kami menatap satu sama lain. Suasana hening seketika.
"Dok ķenalin ini Anditama Sebastian Curt tapi panggil aja Tama" ujar Vira memecah keheningan
Yahhh itu dia...
Dia yang telah kuhancurkan hatinya
Dia yang telah kusiasiakan akibat keegoisanku ini
Dia...
Yang selama ini kunanti
Tama... coneg..."Ohh senang berkenalan dengan anda co... Pak Tama, nama saya Stevani Allona Grance anda dapat memanggil saya Stefi" ujarku sambil menjabat tangan yang dibalas nya juga. Hampir saja aku memanggilnya 'coneg'.
"Panggil saya Tama" ujarnya saat jabatan tangan kami terlepas.
"Yuk mas ikut kami duduk, kami lagi makan tadi maklum debay nya kelaperan hehehe" ujar Vira nyengir.
Mas... mungkin dia sudah bahagia telah menemukan pendampingnya
Hah penungguanku sia sia
Akibat ulah ku sendiri juga yang telah membohongi perasaan ini.Air mata ini berusaha kutahan sejak tadi. Perih, menyesal itu yang kurasakan sekarang.
Aku tak dapat berlama lama disini jika tidak mau mereka melihat air mataku yang akan jatuh ini.
"Hhm... maaf saya harus kembali ke ruangan karena sekarang ada jadwal pasien yang harus diperiksa" ujarku sembari berdiri dari tempat duduk.
"Yahh padahal kan kita bisa bicara bicara lagi dok" ujar Vira
"Hehe sorry Vir, nanti kapan kapan lagi ya"
"Ya udah deh dok, hati hati"
"Bye Vira dan... pak Tama" ujarku memandang dia yang sedang memandangku juga.
Aku pergi dari sana, bukan menuju ke ruanganku. Tapi menuju ke tempatku menenangkan diri.
Butiran air mata lolos jatuh membasahi pipiku, aku buru buru masuk ke mobil dan pergi ke sana.
****
"Tuhan kenapa sesakit ini Tuhan... kenapa ???" Teriakku saat aku sudah sampai di taman ini.
Yapp taman bunga ini... taman yang coneg beritahu padaku dulu.
"Ternyata dia sudah menemukan kebahagiaannya" aku terjatuh bersamaan dengan air mata yang semakin lama semakin banyak turun.
Penyesalan selalu datang terlambat....
Yahh emang itu sangat sangat benarTerlambat menyadari rasa ini
Mencoba membohongi dengan menyakiti nyaAndai waktu dapat diulang aku akan berusaha jujur akan rasa ini
Tapi itu hanya sekedar harapan...
"Karna sekarang dia telah berbahagia dengan orang lain" lirihku.
Aku masih terus menangis ditengah tengah keheningan ini. Ditemani dengan angin yang melintas.
"Ternyata lo masih selalu disini" ujar satu suara yang membuatku tegang.
Suara itu...
Aku menoleh ke asal suara itu.
Yahh sekarang dia sedang berdiri di sana...
Menatapku dengan tatapannya yang teduhAku segera menghapus air mataku
"Ngapain lo disini ??" Tanyaku berusaha biasa saja
"Ngapain gue disini ?? Emang ngak boleh gue disini" ujarnya santai sambil berjalan ke arahku.
Dia pun duduk di padang hijau ini tepat di sampingku.
"Sejak kapan lo disini ???" tanyaku
"Mungkin kita hampir bersamaan sampeknya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue Normal !!!
Teen FictionPasti diantara bejibunnya manusia di bumi ini, ada lah yang belum pernah jatuh cinta Kayak gue Stevani Allona Grance cewek yang sampek SMA belum pernah jatuh cinta sama pacaran Apa menurut kalian gue ngak normal ?!?! Hah !!! Hell!!! Please deh gue i...