9| lelah mental.

1.3K 81 0
                                    

Mata itu membuka dengan perlahan dan disambut oleh silau nya matahari. Keira menatap langit langit kamar sejenak.

"Setelah ini...aku harus kembali berjuang kan??" Gumamnya lirih.

Jiwa nya terlalu lelah dengan masalah yang satu per satu berdatangan, dari yang pertama adalah ia kaget dan tak percaya bahwa jiwa nya masuk kedalam raga seseorang, di tambah ia harus merasakan sakit saat ayah dari raga ini mulai menyiksanya.

"M-mau pulang..." Ujar nya lirih di sertai bulir bulir bening yang jatuh.

"Hm? Kenapa nangis?" Tanya Zergan dengan suara seraknya, ia mengucak matanya sebentar.

Keira menggeleng pelan, terlalu sulit untuk bercerita yang ia inginkan hanya pelukan.

Untung nya Zergan adalah laki laki yang peka. Ia merengkuh tubuh Keira untuk masuk kedalam dekapan hangatnya. Sontak tangis Keira pecah seketika, ia mencengkeram kuat kemeja yang Zergan kenakan.

Sesak.. terlalu sesak..tolong siapa pun.. selamat kan aku dari kehidupan konyol ini...

Tangisan Keira yang kencang membuat Nicholas yang berada di samping nya ikut terbangun, pria itu tampak terbengong sebentar mengumpulkan nyawanya lalu menatap Zergan dengan pandangan bertanya.

"Lelah." Ujar nya pelan nyaris tak didengar namun untung Nicholas membaca gerakan bibir dari pria itu.

Nicholas mengangguk paham, tangan nya terulur untuk mengelus kepala gadis yang sedang menangis didepannya ini.

Sepuluh menit lamanya Keira menangis hingga suara Isak tangis nya berangsur hilang, Keira menarik diri dari dekapan Zergan lalu mengusap kedua matanya.

"Lega? Udah?" Tanya Zergan mengusap mata Keira dengan pelan.

Keira mengangguk kan kepalanya pelan.

Zergan tersenyum tipis mengantar kan perasaan hangat ke hati Keira. Tak sia sia ia belajar pada ibunya yang menjadi psikolog.

BRAKK

"Wehh kenapa ini??" Pintu dibuka kasar oleh Samuel disusul pertanyaan oleh pemuda itu. Dibelakang nya terdapat Fabian dan atha.

Nicholas menatap Samuel dengan datar, "berisik lu, keluar aja sana!" Usir Nicholas.

"Kakak!!" Fabian berteriak kecil lalu memeluk tubuh Keira.

"Jahat lu." Sungut Samuel dengan dramatis.

"Kakak jangan nangis, nanti Fabian ikut sedih." Ujar Fabian pada Keira.

Keira terkekeh pelan, "kakak gak nangis bian kakak cuman...capek sama hidup kakak."

"Kenapa harus capek kak? Apa Fabian merepotkan kakak?" Tanya Fabian, ia tampak khawatir pada kakaknya itu.

Keira menggeleng pelan, "udah jangan dipikirin ya?" Ujar Keira mengelus rambut adiknya itu pelan.

"Udah jangan mewek-mewek lagi, mending kita makan, aku udah buat sop lohh!!" Ujar Atha dengan girang.

Keira lagi lagi terkekeh, "kalian duluan gih, aku mau cuci muka dulu." Ujar Keira.

Mereka semua mengangguk lalu satu persatu pergi meninggalkan kamar Keira, Keira bangkit dari duduknya lalu berjalan dengan pelan menuju kamar mandi. Ia membasuh muka nya dengan air yang mengalir.

Menatap dirinya dari pantulan cermin, ia menghela nafasnya sebentar. "Sebentar lagi..ku mohon tahan sebentar lagi.. setelah ini bisakah aku pergi?" Gumam Keira.

Tak ingin ditunggu, ia bergegas untuk keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju ruang makan.

"KEIRA!!" Teriakkan Samuel membuat Keira tersentak.

Keira berkecak pinggang, "gak usah teriak teriak Sam! Aku lempar kamu ke rawa rawa." Marah Keira yang tampak lucu, ntah kemana jiwa nya yang tadi.

Samuel tampak menyengir lebar.

"Awas robek." Ujar Keira lalu mengambil nasi dan duduk di kursi.

Samuel mengerucutkan bibirnya sebal, "jahat!" Ujar nya sok tersakiti.

Keira memutar bola matanya malas, "terserah."

Disisi lain, Fabian yang melihat kakaknya sudah seperti sedia kala pun merasa senang.

DEG
DEG

Ia mencengkeram dadanya yang kesakitan, ia menahan rasa sakit yang seakan merobek dadanya. Sakit.. sangat sakit..

"𝘛𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯, 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢." Ujar nya dalam hati bersamaan dengan rasa sakit yang berangsur hilang.

"Kak Sam jangan terus merengek, cepat makan!" Ujar Fabian dengan galak.

Sedangkan Samuel ia makin mengerucutkan bibirnya, "dasar, tak adik tak kakak sama sama jahat, hump!"

______TBC

Keira And Her Boyfriend[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang