Pagi hari datang membawakan mentari untuk menghangatkan dunia. Satu persatu orang orang menjalankan aktivitas nya seperti biasa tapi tidak dengan gadis ya masih bergelung dengan selimut nya.
Selimut nya ia naikan hingga batas dada, pelipis nya mengeluarkan keringat disusul bunyi gertakan gigi karena menggigil.
Ya, gadis itu adalah Keira. Ah sepertinya dia terkena demam.
"KEIRA! BANGON!!" Suara keras Samuel berhasil membuat Keira yang berusaha terlelap kembali membuka matanya perlahan.
Pandangan nya sayu, ia merasakan matanya yang panas dan nafasnya yang panas efek demam.
"Kei?" Nah itu suara Nicholas. Nicholas mengetuk pintu kamar Keira dengan pelan.
"Ini anak emang susah bangun atau gimana?" Tanya Samuel pada Atha, Nicholas, dan Zergan.
"Kei? Keira? Nico masuk ya?" Panggil Nicholas berakhir dengan izin nya.
Nicholas dengan pelan membuka pintu kamar lalu mendekat disusul ketiga pemuda lainnya.
Posisi Keira yang membelakangi pintu membuat Nicholas harus menggoyangkan bahu Keira pelan.
"Kei? Kei bangun. Badan nya panas." Ujar Nicholas saat tangan nya tak sengaja menyentuh lengan Keira.
Keira dengan pelan membuka matanya perlahan lalu menatap sayu mereka ber empat. "Kalian kok besar?" Keira mengigau karena suhu tubuhnya yang tinggi.
Samuel mem beo, sedang Zergan meletakkan punggung tangan nya di dahi Keira.
"Dia demam." Ujar nya tenang.
"Waduh!" Ucap Samuel menepuk keningnya.
Dengan cekatan Nicholas berlari keluar dengan menyeret Atha untuk membuat bubur dan membawa kompresan. Sedangkan Zergan, pemuda itu mencari Termometer. Sedangkan Samuel, pria itu asik meladeni racauan Keira.
"Kamu besar banget Sam, kepala kamu kayak balon." Racau Keira dengan mata merem melek.
"Iya lah, kalo kotak kan adudu." Balas Samuel. Pemuda itu dengan lembut mengusap surai Keira dan sesekali menyeka keringat yang berada di pelipis Keira dengan sapu tangan nya.
Zergan mendekat dengan termometer ditangan nya, ia menjepitkan termometer itu di sela ketiak Keira, ketika termometer itu berbunyi, Zergan menatap termometer itu dengan suhu tubuh Keira di sana.
"Berapa suhu nya?" Tanya Atha dengan membawa nampan berisi obat penurun demam, bubur dan air hangat di belakang nya ada Nicholas yang membawa baskom berisi air hangat lengkap dengan kain.
"Tiga puluh sembilan derajat Celcius." Ujar Zergan lalu meletakkan termometer di atas nakas.
"Kei..makan dulu yuk.." ujar Atha dengan lembut.
Keira kembali membuka matanya, dengan berat ia mendudukkan dirinya dengan dibantu oleh Samuel.
Atha menyuapkan makanan kedalam mulut Keira dengan telaten setelah nya ia memberikan Keira obat penurun panas yang langsung di ambil oleh gadis itu, ia memasukkan pil itu kedalam mulutnya dan meneguk air hingga pil itu terdorong masuk.
Kembali membaringkan tubuhnya, di susul dengan Nicholas yang menaruh kain di atas dahinya.
Keheningan melanda, mereka asik memperhatikan Keira dengan pikiran yang suda melayang ntah kemana.
"Jadi..kita jagain Keira ini ber-empat?" Tanya Samuel memecahkan keheningan.
Zergan menyenderkan tubuhnya di sofa yang berada di kamar Keira. "Gue sih mau nungguin dia, terserah kalo kalian." Ujar nya cuek lalu memainkan handphone nya.
"Ps yok!" Ajak Atha yang di angguki oleh Samuel. Mereka berdua duduk di hadapan tv dan memainkan PS.
Sedangkan Nicholas, pria itu menatap ketiga pemuda yang ada di kamar itu, yang satu asik dengan handphone nya, yang berdua sedang bermain PS, Nicholas tersenyum penuh arti.
Pelan tapi pasti ia naik ke ranjang yang Keira tiduri lalu menidurkan diri nya di samping Keira, dengan pelan tangan nya memeluk pinggang gadis itu dan terlelap di samping nya.
"CK, curang banget." Gumam Zergan menaruh handphone nya di nakas lalu menyusul Nicholas untuk tidur di sisi yang tak Nicholas tempati, lalu ikut terlelap.
Dilain sisi..
"Bangsat kalah Mulu gue perasaan!" Kesal Samuel ketika ia kalah dalam permainan nya.
"Noob!" Ujar Atha dengan raut mengejek.
Samuel melirik sinis pria disampingnya itu. Ia melemparkan bantal yang berada di dekat nya ke arah Atha yang mengenai muka pemuda itu.
"Anjing!" Umpat Atha lalu membalas lemparan bantal dari Samuel.
Yaa akhirnya mereka berdua bermain lempar bantal.
Gubrak
Gedubrak
Brakk
Meong~
Nicholas yang terusik pun menatap kearah Samuel dan Atha, ia lantas melempar kan bantal ke arah mereka berdua yang mengenai kepala kedua pemuda itu.
Sontak Samuel dan Atha mengalihkan pandangan nya ke arah Nicholas yang memandang mereka tajam.
Nicholas meletakkan jari telunjuk nya ke depan bibirnya mengisyaratkan untuk diam. Yang di balas anggukan kepala mereka berdua.
Ah damai nya..
__________TBC
Vote ya Sayang kuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Keira And Her Boyfriend[END]
Misteri / Thrillerudah terdampar di sebuah dunia lain, terus disukai para pria disana lagi hadehhh. Keira Aubrey Margaret. gadis yang masih memiliki darah bangsawan itu harus terdampar di dunia lain. gadis yang memiliki sifat bar bar, licik itu malah diperebutkan ole...