15| terbongkar

867 59 0
                                    

Dua pemuda dengan satu gadis didalam sebuah ruangan penuh dengan komputer tampak serius. Jari jemari ketiga remaja itu sangat lihai dalam mengetik. Sesekali akan ada guratan kesal ketika situs yang berusaha mereka bobol terlalu tebal dinding keamanannya.

Setelah Berjam jam lamanya mereka membobol akhirnya membuahkan hasil. Walau tak semua yang berhasil mereka retas namun setidaknya ada hasil yang mereka dapat.

"Ini nomor lu kan kei?" Tanya Zergan, matanya fokus pada layar komputer yang berada didepannya.

Keira menatap kearah Zergan dan menggeser kursi nya menuju lelaki itu. Ia melihat sederet pesan yang ia terima (chap Samuel)

Keira mengangguk, "pelakunya ternyata angkasa?" Ujar Zergan kaget.

Gotcha!

Keira mengangguk kan kepalanya, "yup! Abang gue yang satu itu misterius. Sangat. Dia lebih berbahaya dari pada dua keluarga gue lainnya. Penyebab Fabian meninggal pun dia." Ujar Keira diakhiri dengan gumaman kecil yang masih bisa terdengar.

Atha mengusap bahu gadis itu dengan lembut, "gak apa apa, habis ini kita habisi dia. Hama kayak dia gak pantes hidup." Ujar Atha dengan seringai nya.

Keira terkekeh pelan. "Gue bagian si angkasa ya? Lo si Raka." Ujar Keira.

Atha melengkung kan bibirnya kebawah, " Raka gak asik!" Ujar Atha sedih.

Zergan yang mendengar hanya menggeleng kan kepalanya pelan.

"𝘕𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘢𝘥𝘪𝘭 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘺𝘢𝘩." Ujar hantu Keira pada nya. Keira mengangguk.

.
.
.

"Gimana Sam? Nic? Udah kekumpul?" Tanya Keira, ia mengambil martabak yang Nicholas belikan untuk nya.

Nicholas mengangguk, "Aman, tinggal nyebarin aja kita mah." Ujar Lingga.

Samuel mengangguk, ia mengambil martabak lalu memakan nya. "Tapi..Raka itu pengguna narkoba ya?" Tanya Samuel pada Keira.

Keira menghentikan kunyahan nya sebentar lalu kembali mengunyah dan menelan martabak nya.

"Mungkin iya? Yang gue lihat selama masih tinggal disana Raka menunjukkan tanda tanda kalo dia pemakai. Contohnya aja sering marah marah, dia juga mudah cemas, gelisah?" Ujar Keira mengingat ingat.

"Ya ini masih tuduhan ya, nanti gue sama Nicholas bakal cari tau lebih dalam lagi soal dia." Ujar Samuel.

Keira mengangguk saja.

"Kemana Zergan sama Atha?" Tanya Nicholas ketika melihat kedua pemuda itu tak ada di sana.

"Lagi nyoba buat ngebobol akun perusahaan Bokap gue." Ujar Keira yang dibalas anggukan kepala oleh Nicholas dan Samuel.

.
.
.

Malam hari tiba, ke empat pemuda yang sudah menjalin pertemanan sejak kecil itu duduk di taman belakang rumah mereka.

Keheningan melanda sebelum Samuel memecahkan keheningan. "Kalian suka ya sama Keira?" Tanya Samuel to the poin.

Mereka terdiam sebentar. "Iya. Gue suka, bahkan cinta." Ujar Zergan. Mata nya menatap kearah langit langit yang tampak sepi malam ini, hanya ada bulan saja.

"Cinta bahkan nyaris obsesi mungkin?" Ujar Atha dan Leo secara bersamaan dengan senyum tipis menghiasi wajah nya.

"Cinta. Banget." Ujar Nicholas tersenyum kecil.

"Jadi.. harus kah ada pertumpahan darah diantara kita?" Tanya Samuel menatap kearah tiga temannya.

Zergan menggeleng, "kita bisa berbagi kalo kalian mau." Ujar Zergan.

Memilih opsi berbagi sebab ditolak itu rasanya menyakitkan. Cobain deh.

Nicholas mengangguk setuju.

"Asal Keira adil, 𝘞𝘩𝘺 𝘯𝘰𝘵?"

__________TBC

Keira And Her Boyfriend[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang