MINE 36

643 71 49
                                    

Setelah selesai dengan rasa mual nya, Win pun bergegas keluar dari kamar nya untuk mencari keberadaan maid nya. Win pun memutus kan untuk mencari keberadaan maid nya di halaman belakang rumah, karena biasa nya di waktu seperti sekarang ini para maid nya sedang berkumpul di halaman belakang untuk bersantai sebelum akhir nya mereka akan kembali menjalani aktifitas mereka.

"Bi Nai" panggil Win yang membuat bi Nai menghampiri nya. "Saya Tuan" sahut nya dengan sangat sopan.

"Tolong belikan alat ini di apotik ya" ucap Win yang memberikan sebuah kertas pada maid nya. "Baik Tuan, mau beli berapa?" Tanya nya lagi pada Win

"Beli sekitar tiga macam dan tolong ketiga nya harus dari merk yang berbeda, tolong cepat ya" ucap Win yang sudah memberikan tiga lembar uang berwarna merah.

"Baik Tuan, saya pamit untuk membeli nya dulu"

"Iya hati hati"

Setelah kepergian maid nya Win pun kembali masuk ke dalam kamar nya karena kepala nya kembali merasakan pusing. Setelah Win sudah kembali ke dalam kamar nya ia pun segera menaiki ranjang milik nya dan mulai membaring kan tubuh lemas nya di ranjang.

"Huuh, apa yang harus aku lakukan kalau pada akhir nya aku benar benar hamil nanti" ucap nya sambil mengusap perut nya.

"Kasihan Keenan dia masih terlalu kecil untuk memiliki seorang adik, huhhh semoga ini hanya dugaan ku saja"

.

.

.

Di perusahaan milik Bright atau lebih tepat nya di ruangan kerja milik Bright, saat ini Bright masih di sibuk kan dengan beberapa pekerjaan nya sedang kan Keenan saat ini masih tertidur pulas di kamar yang tersedia di dalam ruangan Bright.

Bright mencoba untuk menyelesaikan pekerjaan nya dengan cepat agar ia bisa segera pulang dan menemui Win. Karena jujur saja pikiran nya terus tidak tenang karena ia terus memikir kan perkataan rekan bisnis nya tentang kemungkinan Win yang sedang mengandung putra nya saat ini.

Sungguh demi apapun baru memikir kan kemungkinan nya saja jantung Bright sudah berdetak dengan begitu cepat, apalagi kalau memang kemungkinan Win yang sedang mengandung putra nya itu adalah benar mungkin jantung nya akan bekerja lebih cepat dari ini.

Saat ia sedang berusaha fokus dan menyelesai kan pekerjaan nya dengan cepat tiba tiba saja Keenan bangun dari tidur nya dengan suara tangisan lantang nya, dengan cepat Bright menunda pekerjaan nya dan menghampiri kamar dimana ada Keenan dan juga sus nya di dalam nya.

"Sayang kamu sudah bangun?" Tanya Bright saat ia sudah memasuki kamar dan melihat Keenan yang berada di dalam gendongan sus nya.

"Sudah Tuan, ini sedang saya coba tenang kan dan akan saya beri susu" sahut sus nya yang membuat Bright berjalan menghampiri Keenan yang saat ini sedang berada di dalam gendongan sus nya.

"Minum susu dengan baik ya anak tampan, karena daddy akan kembali melanjut kan pekerjaan daddy" ucap nya sambil mengusap surai hitam milik Keenan.

"Jaga Keenan dengan benar ya sus saya ingin kembali mengerjakan pekerjaan saya, karena saya harus segera menyelesai kan nya agar saya bisa cepat pulang dan membawa suami saya ke rumah sakit"

"Baik Tuan saya akan menjaga Keenan dengan baik, dan tuan bisa mengerjakan pekerjaan Tuan sekarang"

"Baik lah, sayang jangan rewel ya agar kita bisa cepat pulang dan bertemu dengan papa ok" seolah paham anak tampan itu pun mengangguk kan kepala nya dengan mulut yang tersumpal botol susu milik nya.

"Ya sudah daddy lanjut kan pekerjaan daddy dulu ya sayang, muach daddy sayang Keenan" setelah mengecup pipi Keenan, Bright pun kembali ke meja kerja nya dan kembali melanjut kan pekerjaan nya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang